Alasan Ali Sina Meninggalkan Islam
Kenapa Saya Meninggalkan Islam?
Oleh. Ali Sina
Pendiri Faith Freedom International
Banyak orang bertanya kepada saya kenapa saya meninggalkan agama Islam. Bagi Muslim ini memang sangat tak masuk akal. Mereka memilih untuk percaya bahwa orang murtad karena disogok agen rahasia Nasrani/Yahudi. Mereka enggan menerima kenyataan bahwa setiap orang punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan bahkan ada orang yg merasa bahwa Islam tidak cocok baginya.
Berikut ini adalah alasan saya.
Hanya beberapa tahun yang lalu saja saya masih percaya bahwa kepercayaan saya kepada Islam bukan berdasarkan percaya buta tetapi karena hasil penyelidikan dan penelaahan selama bertahun-tahun. Memang saya membaca banyak buku-buku Islami yang ditulis oleh orang-orang yang pikirannya sesuai dengan saya dan mengemukakan filosofi yang sesuai dengan pandangan saya, sehingga ini semakin meyakinkan saya bahwa saya sudah menemukan kebenaran.
Semua hasil penelaahan saya sesuai dengan iman saya. Sama seperti kebanyakan Muslim, sayau tadinya percaya bahwa kalau mau benar-benar mengetahui sesuatu, maka belajarlah dari sumbernya. Tentu sumber Islam itu adalah Qur'an dan buku-buku yang ditulis oleh ilmuwan Islam. Karena itu, saya merasa tidak perlu lagi untuk mencari dari sumber lain untuk menemukan kebenaran, apalagi memang saya begitu yakin menemukannya. Seperti yang sering dikatakan para Muslim “Talabe ilm ba’d az wossule ma’lum mazmumâ€. Usaha mencari ilmu pengetahuan lain setelah menemukannya (Islam) adalah bodoh.
Tentu saja ini salah. Bagaimana jika kita ingin tahu kebenaran tentang suatu aliran kepercayaan yang berbahaya? Apakah cukup dengan hanya bergantung melalui informasi dari pemimpin kepercayaan itu dan semua penganut-penganutnya yang sendirinya tertipu pemimpin itu? Diperlukan penelaahan secara saintifik (berdasarkan ilmu pengetahuan) untuk menelaah kepercayaan itu karena penelaah sains tidak mengutarakan hasil penyelidikannya berdasarkan iman yang membuta. Mereka membuat penelaahan yang seksama dari bukti yang ada. Ini sungguh beda dengan cara pendekatan agamawi yang didasarkan pada iman dan rasa percaya semata-mata.
Untuk itulah saya kembali membaca isi Qur’an dan saya temukan perintah-perintah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Saya merasa sangat tertekan dan risih membaca ajaran seperti ini.
Q.3: 5 "Tapi bagi mereka yang menolak Iman setelah mereka menerimanya, dan lalu menentang Iman, - pertobatan mereka tidak akan pernah diterima; karena mereka adalah orang-orang yang telah sesat." Q.16: 106 "Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.."
Orang mungkin berpikir bahwa azab yang besar itu nantinya terjadi di akherat. Tapi Muhammad memastikan orang-orang itu mendapat hukum di bumi pula. Lihat ayat-ayat berikut:
Sahih Bukhari Volume 6, Buku 61, Nomer 577:
"Aku mendengar Nabi berkata, "Di hari2 akhir (duni) akan muncul orang-orang muda dengan pikiran-pikiran dan ide-ide yang bodoh. Mereka akan berkata baik, tapi mereka akan meninggalkan Islam seperti anak panah yang ke luar jalur, iman mereka tidak lebih dalam dari tenggorokannya. Maka, jika kalian menemukan mereka, bunuh mereka, karena akan ada upah bagi para pembunuh itu di Hari Kebangkitan."
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomer 260:
"Ali membakar beberapa orang dan berita ini terdengar oleh Ibn Abbas, yang berkata, "Jika aku berada di posisinya, aku tidak akan membakar mereka, seperti yang dikatakan sang Nabi," Jangan hukum (siapapun) dengan Hukuman Allah (yi: api). Tidak ragu lagi, aku sudah akan membunuh mereka, karena Nabi berkata, "Jika seseorang (Muslim) meninggalkan agamanya, bunuh dia."
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomer 261:
"Delapan orang dari suku "Ukil datang kepada sang Nabi dan mereka merasa udara Medina tidak cocok bagi mereka. Karena itu mereka berkata, "O Rasul Allah! Tolong berikan kami susu." Rasul Allah berkata, "Aku anjurkan kalian untuk bergabung dengan kelompok unta-unta." Maka mereka pergi dan minum air kencing dan susu unta-unta (sebagai obat) sampai mereka sehat dan gemuk. Lalu mereka membunuh gembala unta dan melarikan unta-unta itu, dan mereka meninggalkan agamanya setelah tadinya mereka adalah Muslim. Pada saat sang Nabi diberitahu hal ini oleh orang yang minta tolong padanya, ia menyuruh beberapa orang untuk memburu para pencuri unta itu, dan sebelum matahari bertambah tinggi, pencuri2 itu dibawa kepada Nabi, dan Nabi memotong tangan-tangan dan kaki-kaki mereka. Ia meminta paku-paku, yang dipanaskan dan ditusukkan ke dalam mata-mata para pencuri, dan mereka diterlantarkan di Harra (daerah berbatu di Medinah). Mereka minta air, dan tidak ada seorang pun yang memberi mereka air sampai mereka mati."
Dan sebagian terjemahan dari Sunan Abu Daud, Buku 38, Nomer 4339 disampaikan oleh Aisha, Ummul Mu'minin:
"Rasulullah (saw) berkata: Darah seorang lelaki Muslim, yang mengaku tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, secara hukum tidak boleh ditumpahkan kecuali oleh karena satu dari ketiga hal ini: orang yang berzinah setelah menikah, dan hukumannya adalah dirajam; orang yang melawan Allah dan RasulNya, dan hukumannya adalah ia harus dibunuh atau disalib atau diasingkan dari tanah ini; atau orang yang membunuh dan hukumannya adalah ia harus dibunuh. "
Berikut ini sangat mengerikan. Aku berani berkata bahwa orang mana pun yang membaca ini dan tidak merasa muak berarti tidak dapat disebut manusia.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4348
Disampaikan oleh Abdullah Ibn Abbas:
Seorang pria buta punya seorang budak wanita yang sedang mengandung (bayi pria buta itu sendiri) dan budak ini suka mengolok-olok dan menghina sang Nabi. Ia melarang budak ini tapi budaknya tidak mau berhenti. Ia memarahinya, tapi budak itu tetap tidak meninggalkan tabiatnya. Suatu malam, budak itu mulai mencemooh sang Nabi dan menghinanya. Lalu pria itu mengambil sebuah pisau, menempelkannya di perut budak itu, lalu menusuknya, dan membunuhnya. Janinnya ke luar diantara kakinya berlumuran darah. Pagi harinya, sang Nabi diberitahu tentang hal ini. Dia mengumpulkan orangorangnya dan berkata: Aku meminta dengan sangat demi Allah orang yang melakukan hal ini untuk berdiri mengaku. Pria buta itu lalu melompat dan dengan gemetar berdiri.
Dia duduk di sebelah sang Nabi dan berkata: Rasul Allah! Akulah majikan budak itu; ia seringkali menghina dan mengolok-olokmu. Aku melarangnya, tapi dia tidak berhenti, aku memarahinya, tapi dia tidak meninggalkan tabiatnya. Ia punya dua anak laki seperti mutiara dari budak perempuan ini, dan ia adalah kesayanganku. Kemaren malam, dia mulai lagi menghina dan mengolok-olok engkau. Lalu kuambil sebuah pisau, menempelkannya di perutnya, dan menusukkannya sampai aku membunuhnya.
Sang Nabi berkata: "Oh jadilah saksi ini, tidak ada pembalasan yang perlu dibayar bagi darahnya."
Saya merasa kisah ini mewujudkan ketidakadilan. Shocked Muhammad memaafkan seorang lelaki yang membunuh perempuan hamil beserta anaknya sendiri hanya karena dia berkata bahwa perempuan ini menghina sang Nabi!?
Baca juga yang dibawah ini ! Pria2 Arab ternyata punya kebiasaan meniduri budak2 wanita mereka. Quran mengabadikan tradisi ini.
Q. 33:52 "Tidaklah diperbolehkan bagi kalian (untuk menikahi lebih banyak) perempuan2 setelah ini, ataupun mengganti mereka dengan perempuan2 lain, meskipun kecantikan mereka menarik hatimu, kecuali yang dimiliki oleh tangan kananmu (sebagai budak perempuan)."
Muhammad sendiri meniduri Mariyah tanpa mengawininya, dan Mariyah adalah budak istri Muhammad yang bernama Hafsa.
Memaafkan seseorang yang membunuh orang lain hanya karena dia mengatakan perempuan itu menghina Muhammad adalah perbuatan yang tidak dapat diterima. Bagaimana jika orang itu bohong untuk menghindari hukuman? Apa yang disampaikan kisah ini tentang rasa keadilan Muhamad? Bayangkan berapa banyak wanita tak bersalah yang dibunuh para suaminya dalam kurun waktu 1.400 tahun ini ! Dan luar biasa juga bahwa para suami yg seenaknya menuduh istri mereka telah menghina rasulullah dan oleh karena itu dgn enteng pula main tancap pisau ke perut istri oleh Tuhan dan Hadis bisa mengelak dari hukuman ??
Ini satu lagi.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4349
"Disampaikan oleh Ali ibn AbuTalib:
Seorang wanita Yahudi sering menghina dan mengolok-olok sang Nabi. Seorang pria lalu mencekiknya sampai dia mati. Rasulullah mengumumkan tidak perlu hukuman untuk membalas darahnya. "
Tidak mudah untuk membaca cerita2 macam ini tanpa hati tergerak. Tidak ada alasan untuk mengira bahwa cerita2 ini dipalsukan. Untuk apa para pengikut Nabi, yang berusaha keras menggambarkan nabi mereka sebagai orang yang penuh belas kasihan, memalsukan begitu banyak cerita yang membuat nabi tampak seperti penguasa bengis ? Saya tidak dapat lagi menerima tindakan brutal terhadap orang-orang yang memilih untuk tidak menerima Islam. Iman adalah pilihan pribadi. Aku tidak dapat lagi menerima bahwa seseorang yang mengritik sebuah agama harus dihukum mati.
Lihat bagaimana Muhammad bersikap pada orang-orang yang tidak percaya:
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4359
"Disampaikan oleh Abdullah ibn Abbas:
Ayat yang berbunyi "Hukuman bagi orang-orang yang berperang melawan Allah dan RasulNya, dan berjuang keras mengacaukan tanah ini adalah dibunuh, atau disalib, atau potong tangan-tangan dan kaki-kaki dari arah yang berlawanan atau diasingkan dari tanah ini yang maha pengampun." Ini diberikan untuk orang-orang yang menyembah banyak tuhan. Jika ada dari mereka yang bertobat sebelum mereka ditangkap, ini tidak menghindarkan mereka dari hukuman tadi, yang memang layak mereka dapatkan. "
Bagaimana mungkin utusan Tuhan membunuh dan menyalib orang-orang karena mereka menolak dia? Bisakah orang seperti ini jadi utusan Tuhan? Tidakkah ada orang lain dengan moral dan etika yang lebih baik untuk memikul tanggungjawab besar sebagai utusan Tuhan?
Saya tidak dapat menerima kenyataan bahwa Muhamad membantai 900 orang Yahudi dalam satu hari setelah ia menangkap mereka dalam suatu penyerbuan yang direncanakannya. Saya membaca kisah ini dan bulu kuduk sayapun berdiri.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4390
"Disampaikan oleh Atiyyah al-Qurazi:
Aku adalah seorang dari para tawanan Banu Qurayzah. Mereka (para penawan) memeriksa kami, dan mereka yang sudah tumbuh bulu kemaluannya dibunuh, dan yang belum tidak dibunuh. Aku adalah salah satu dari mereka yang belum punya bulu kemaluan."
Saya juga terkejut sekali membaca kisah dibawah ini.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4396
"Disampaikan oleh Jabir ibn Abdullah:
Seorang pencuri dihadapkan pada sang Nabi. Nabi berkata: bunuh dia. Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Lalu kata Nabi: Potong tangannya. Maka tangan kanannya dipotong. Ia dibawa keduakalinya pada sang Nabi dan Nabi berkata: Bunuh dia. Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki kirinya dipotong.
Orang itu dibawa ke hadapan Nabi untuk ketigakalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong tangannya. (Maka tangan kirinya dipotong)
Orang itu dibawa lagi untuk keempatkalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki (kanannya) dipotong.
Orang itu dibawa lagi untuk kelima kalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Lalu kami membawa dia pergi dan membunuhnya. Kami lalu menyeret dia dan melemparkan dia ke dalam sumur dan menimbuni batu2 di atas tubuhnya. "
Tampaknya Muhammad menentukan hukuman berdasarkan apa yang ia dengar. Dengan memotong tangan seorang pencuri, ia tidak lagi dapat mencari makan kecuali dengan mengemis, dan ini pun sulit karena dia sudah dicap sebagai pencuri dan dibenci orang (PLUS, tangannya cuma satu ! Rada sulit khan ngemis dgn satu tangan !). Karena itu ia terpaksa mencuri lagi untuk bisa terus hidup. Inikah yang dinamakan Nabi yg Maha Mulia ? Rahmatal lil alamin ?
Setelah hidup di dunia Barat selama beberapa tahun dan diterima dengan baik oleh orang-orang dari berbagai agama atau yang tak beragama sekalipun, yang mencintai saya dan menerima saya sebagai kawan mereka, saya tidak dapat lagi menerima mandat2 Qur’an sebagai firman Tuhan.Q.58: 22 "Kau tidak akan menemukan orang-orang yang percaya pada Allah dan di hari akhir, berkawan dengan mereka yang melawan Allah dan utusanNya" Q.3: 118-120 "O kamu yang percaya! Janganlah memilih bitaanah (penasehat, konsultan, pelindung, penolong, kawan, dll) di luar agama (penyembah berhala, orang Yahudi, orang Kristen, dan orang munafik) karena mereka akan terus berusaha sekuatnya untuk merusak pikiranmu. Mereka ingin menjahatimu.
Kebencian sudah muncul dalam mulut mereka, tapi bahkan yang tersembunyi dalam dada mereka lebih buruk lagi. Memang Kami telah menerangkannya padamu, jika kalian mengerti. Lihat! Kalianlah yang mencintai mereka tapi mereka tidak mencintaimu, dan kalian percaya akan semua kitab-kitab (kalian percaya Taurat dan Injil, tapi mereka tidak percaya Quran). Dan jika mereka berjumpa denganmu, mereka berkata, "Kami percaya." Tapi kalau mereka sendirian, mereka menggigit ujung jari-jari mereka dengan penuh kemarahan padamu. Katakanlah: "Matilah dalam kemarahanmu. Tentu Allah tahu apa yang ada dalam hatimu (semua rahasia). Jika kebaikan terjadi padamu, mereka bersedih, tapi kalau kejahatan terjadi padamu, mereka bergembira .."
Dan ini :
Q.5: 51 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain..."
Saya mengalami sendiri bahwa perkataan2 di atas itu salah. Lihatlah buktinya di krisis Bosnia dan Kosovo; di mana negara-negara Kristen mengadakan perang terhadap sesama negara Kristen untuk membebaskan orang-orang Muslim. Banyak dokter2 Yahudi yang sukarela menolong pengungsi2 Kosovo, meskipun pada kenyataannya selama Perang Dunia II, orang-orang Muslim Albania memihak Hitler dan menolong dia membantai orang-orang Yahudi.
Semakin jelas bagi saya bahwa orang-orang Muslim diterima oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia, tapi meskipun demikian, nabi kita ingin kita membenci mereka, mengucilkan diri kita dari mereka, memaksa mereka menerima cara kita hidup atau membunuh mereka, menundukkan mereka dan memaksa mereka membayar Jizyah. Sungguh tolol! Sangat menyedihkan! Sungguh tak berperikemanusiaan!
Tidak heran mengapa Muslim begitu membenci Barat dan Yahudi. Muhamad-lah yang menabur benih kebencian itu dan menimbulkan rasa curiga pada orang-orang non-Islam. Bagaimana mungkin orang-orang Muslim bisa bergaul dengan negara-negara lain sambil menggenggam pesan2 kebencian di Quran sebagai firman Tuhan ?
Banyak orang Muslim yang pindah ke negara-negara non-Muslim dan diterima dengan tangan terbuka. Banyak dari mereka yang berpolitik dan menjadi bagian dari kalangan pemerintah kelas atas. Kami tidak mengalami diskriminasi dari negara-negara non-Islam. Tapi lihat bagaimana nabi suci kita menganjurkan kita memperlakukan non-Muslim jika kita menjadi kalangan mayoritas.
Q.9: 29 "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk."
Aku juga merasa ayat2 berikut tidak sesuai dengan hati nuraniku. Aku mencintai semua manusia dan berharap setiap orang untuk bisa bahagia di bumi ini dan diampuni di akherat. Tapi nabiku melarangku untuk meminta pengampunan bagi orang-orang yang tidak percaya juga bahkan jika mereka itu orang tua kita atau orang-orang yang kita cintai.
Q.9: 113 "Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam."
Quran dan Ahadith penuh dengan ayat2 yang tidak bisa diterima seperti ini sehingga ini merupakan bukti nyata bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi, tapi seorang pemimpin suatu aliran kepercayaan saja. Kepercayaan sesat memang memaksa orang untuk mengadukan anggota keluarganya sendiri. Muhammad hanyalah seorang penipu yang bohongnya sangat luarbiasa, sangat memaksa, sehingga orang-orang yang bodoh di zamannya percaya padanya. Lalu generasi berikutnya mewariskan kebohongan ini ke generasi berikutnya. Ahli2 filosofi dan para penulis lahir di suasana kebohongan ini dan mengembangakannya lebih lanjut, memuliakannya, dan membuatnya tampak dapat dipercaya. Tapi jika kau menyelidikinya ke dalam intisarinya, jika kau membaca Quran dan mempelajari Ahadith, kau akan lihat bahwa itu semua adalah bohong belaka.
Saya tahu kata-kata saya ini menyakiti hatimu. Tapi saya anjurkan engkau agar mengendalikan kemarahanmu dulu, baca tulisan-tulisan saya dan pikirkanlah matang-matang.
Engkau lihat bahwa penolakan saya akan Islam bukan didasari oleh tindakan-tindakan buruk orang Muslim, tapi oleh tindakan-tindakan buruk pengarangnya sendiri. Semua kekejaman dan tindakan-tindakan kekerasan yang mengerikan yang dilakukan oleh para Muslim di seluruh dunia diilhami oleh Qur’an dan Sunnah. Karena itu saya menuding Qur’an sbg dasar tindakan jahat yang dilakukan orang-orang Muslim. Saya tahu bahwa semua usaha untuk memanusiakan masyarakat Islam hanyalah buang-buang waktu belaka karena musuhnya adalah Islam itu sendiri dan inilah sasaran seranganku.
Saya lakukan ini meskipun dengan ini saya menjadi magnet yang menyedot kebencian semua Muslim fanatik. Tidak ada untungnya bagi saya. Satu-satunya alasan kenapa saya begitu menentang Islam adalah untuk membebaskan dunia dari cengkeraman aliran setan ini dan mengembalikan kedamaian dan kesejahteraan, kasih, dan hormat sesama manusia. (*)
Kenapa Saya Meninggalkan Islam?
Oleh. Ali Sina
Pendiri Faith Freedom International
Banyak orang bertanya kepada saya kenapa saya meninggalkan agama Islam. Bagi Muslim ini memang sangat tak masuk akal. Mereka memilih untuk percaya bahwa orang murtad karena disogok agen rahasia Nasrani/Yahudi. Mereka enggan menerima kenyataan bahwa setiap orang punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan bahkan ada orang yg merasa bahwa Islam tidak cocok baginya.
Berikut ini adalah alasan saya.
Hanya beberapa tahun yang lalu saja saya masih percaya bahwa kepercayaan saya kepada Islam bukan berdasarkan percaya buta tetapi karena hasil penyelidikan dan penelaahan selama bertahun-tahun. Memang saya membaca banyak buku-buku Islami yang ditulis oleh orang-orang yang pikirannya sesuai dengan saya dan mengemukakan filosofi yang sesuai dengan pandangan saya, sehingga ini semakin meyakinkan saya bahwa saya sudah menemukan kebenaran.
Semua hasil penelaahan saya sesuai dengan iman saya. Sama seperti kebanyakan Muslim, sayau tadinya percaya bahwa kalau mau benar-benar mengetahui sesuatu, maka belajarlah dari sumbernya. Tentu sumber Islam itu adalah Qur'an dan buku-buku yang ditulis oleh ilmuwan Islam. Karena itu, saya merasa tidak perlu lagi untuk mencari dari sumber lain untuk menemukan kebenaran, apalagi memang saya begitu yakin menemukannya. Seperti yang sering dikatakan para Muslim “Talabe ilm ba’d az wossule ma’lum mazmumâ€. Usaha mencari ilmu pengetahuan lain setelah menemukannya (Islam) adalah bodoh.
Tentu saja ini salah. Bagaimana jika kita ingin tahu kebenaran tentang suatu aliran kepercayaan yang berbahaya? Apakah cukup dengan hanya bergantung melalui informasi dari pemimpin kepercayaan itu dan semua penganut-penganutnya yang sendirinya tertipu pemimpin itu? Diperlukan penelaahan secara saintifik (berdasarkan ilmu pengetahuan) untuk menelaah kepercayaan itu karena penelaah sains tidak mengutarakan hasil penyelidikannya berdasarkan iman yang membuta. Mereka membuat penelaahan yang seksama dari bukti yang ada. Ini sungguh beda dengan cara pendekatan agamawi yang didasarkan pada iman dan rasa percaya semata-mata.
Untuk itulah saya kembali membaca isi Qur’an dan saya temukan perintah-perintah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Saya merasa sangat tertekan dan risih membaca ajaran seperti ini.
Q.3: 5 "Tapi bagi mereka yang menolak Iman setelah mereka menerimanya, dan lalu menentang Iman, - pertobatan mereka tidak akan pernah diterima; karena mereka adalah orang-orang yang telah sesat." Q.16: 106 "Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.."
Orang mungkin berpikir bahwa azab yang besar itu nantinya terjadi di akherat. Tapi Muhammad memastikan orang-orang itu mendapat hukum di bumi pula. Lihat ayat-ayat berikut:
Sahih Bukhari Volume 6, Buku 61, Nomer 577:
"Aku mendengar Nabi berkata, "Di hari2 akhir (duni) akan muncul orang-orang muda dengan pikiran-pikiran dan ide-ide yang bodoh. Mereka akan berkata baik, tapi mereka akan meninggalkan Islam seperti anak panah yang ke luar jalur, iman mereka tidak lebih dalam dari tenggorokannya. Maka, jika kalian menemukan mereka, bunuh mereka, karena akan ada upah bagi para pembunuh itu di Hari Kebangkitan."
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomer 260:
"Ali membakar beberapa orang dan berita ini terdengar oleh Ibn Abbas, yang berkata, "Jika aku berada di posisinya, aku tidak akan membakar mereka, seperti yang dikatakan sang Nabi," Jangan hukum (siapapun) dengan Hukuman Allah (yi: api). Tidak ragu lagi, aku sudah akan membunuh mereka, karena Nabi berkata, "Jika seseorang (Muslim) meninggalkan agamanya, bunuh dia."
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomer 261:
"Delapan orang dari suku "Ukil datang kepada sang Nabi dan mereka merasa udara Medina tidak cocok bagi mereka. Karena itu mereka berkata, "O Rasul Allah! Tolong berikan kami susu." Rasul Allah berkata, "Aku anjurkan kalian untuk bergabung dengan kelompok unta-unta." Maka mereka pergi dan minum air kencing dan susu unta-unta (sebagai obat) sampai mereka sehat dan gemuk. Lalu mereka membunuh gembala unta dan melarikan unta-unta itu, dan mereka meninggalkan agamanya setelah tadinya mereka adalah Muslim. Pada saat sang Nabi diberitahu hal ini oleh orang yang minta tolong padanya, ia menyuruh beberapa orang untuk memburu para pencuri unta itu, dan sebelum matahari bertambah tinggi, pencuri2 itu dibawa kepada Nabi, dan Nabi memotong tangan-tangan dan kaki-kaki mereka. Ia meminta paku-paku, yang dipanaskan dan ditusukkan ke dalam mata-mata para pencuri, dan mereka diterlantarkan di Harra (daerah berbatu di Medinah). Mereka minta air, dan tidak ada seorang pun yang memberi mereka air sampai mereka mati."
Dan sebagian terjemahan dari Sunan Abu Daud, Buku 38, Nomer 4339 disampaikan oleh Aisha, Ummul Mu'minin:
"Rasulullah (saw) berkata: Darah seorang lelaki Muslim, yang mengaku tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, secara hukum tidak boleh ditumpahkan kecuali oleh karena satu dari ketiga hal ini: orang yang berzinah setelah menikah, dan hukumannya adalah dirajam; orang yang melawan Allah dan RasulNya, dan hukumannya adalah ia harus dibunuh atau disalib atau diasingkan dari tanah ini; atau orang yang membunuh dan hukumannya adalah ia harus dibunuh. "
Berikut ini sangat mengerikan. Aku berani berkata bahwa orang mana pun yang membaca ini dan tidak merasa muak berarti tidak dapat disebut manusia.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4348
Disampaikan oleh Abdullah Ibn Abbas:
Seorang pria buta punya seorang budak wanita yang sedang mengandung (bayi pria buta itu sendiri) dan budak ini suka mengolok-olok dan menghina sang Nabi. Ia melarang budak ini tapi budaknya tidak mau berhenti. Ia memarahinya, tapi budak itu tetap tidak meninggalkan tabiatnya. Suatu malam, budak itu mulai mencemooh sang Nabi dan menghinanya. Lalu pria itu mengambil sebuah pisau, menempelkannya di perut budak itu, lalu menusuknya, dan membunuhnya. Janinnya ke luar diantara kakinya berlumuran darah. Pagi harinya, sang Nabi diberitahu tentang hal ini. Dia mengumpulkan orangorangnya dan berkata: Aku meminta dengan sangat demi Allah orang yang melakukan hal ini untuk berdiri mengaku. Pria buta itu lalu melompat dan dengan gemetar berdiri.
Dia duduk di sebelah sang Nabi dan berkata: Rasul Allah! Akulah majikan budak itu; ia seringkali menghina dan mengolok-olokmu. Aku melarangnya, tapi dia tidak berhenti, aku memarahinya, tapi dia tidak meninggalkan tabiatnya. Ia punya dua anak laki seperti mutiara dari budak perempuan ini, dan ia adalah kesayanganku. Kemaren malam, dia mulai lagi menghina dan mengolok-olok engkau. Lalu kuambil sebuah pisau, menempelkannya di perutnya, dan menusukkannya sampai aku membunuhnya.
Sang Nabi berkata: "Oh jadilah saksi ini, tidak ada pembalasan yang perlu dibayar bagi darahnya."
Saya merasa kisah ini mewujudkan ketidakadilan. Shocked Muhammad memaafkan seorang lelaki yang membunuh perempuan hamil beserta anaknya sendiri hanya karena dia berkata bahwa perempuan ini menghina sang Nabi!?
Baca juga yang dibawah ini ! Pria2 Arab ternyata punya kebiasaan meniduri budak2 wanita mereka. Quran mengabadikan tradisi ini.
Q. 33:52 "Tidaklah diperbolehkan bagi kalian (untuk menikahi lebih banyak) perempuan2 setelah ini, ataupun mengganti mereka dengan perempuan2 lain, meskipun kecantikan mereka menarik hatimu, kecuali yang dimiliki oleh tangan kananmu (sebagai budak perempuan)."
Muhammad sendiri meniduri Mariyah tanpa mengawininya, dan Mariyah adalah budak istri Muhammad yang bernama Hafsa.
Memaafkan seseorang yang membunuh orang lain hanya karena dia mengatakan perempuan itu menghina Muhammad adalah perbuatan yang tidak dapat diterima. Bagaimana jika orang itu bohong untuk menghindari hukuman? Apa yang disampaikan kisah ini tentang rasa keadilan Muhamad? Bayangkan berapa banyak wanita tak bersalah yang dibunuh para suaminya dalam kurun waktu 1.400 tahun ini ! Dan luar biasa juga bahwa para suami yg seenaknya menuduh istri mereka telah menghina rasulullah dan oleh karena itu dgn enteng pula main tancap pisau ke perut istri oleh Tuhan dan Hadis bisa mengelak dari hukuman ??
Ini satu lagi.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4349
"Disampaikan oleh Ali ibn AbuTalib:
Seorang wanita Yahudi sering menghina dan mengolok-olok sang Nabi. Seorang pria lalu mencekiknya sampai dia mati. Rasulullah mengumumkan tidak perlu hukuman untuk membalas darahnya. "
Tidak mudah untuk membaca cerita2 macam ini tanpa hati tergerak. Tidak ada alasan untuk mengira bahwa cerita2 ini dipalsukan. Untuk apa para pengikut Nabi, yang berusaha keras menggambarkan nabi mereka sebagai orang yang penuh belas kasihan, memalsukan begitu banyak cerita yang membuat nabi tampak seperti penguasa bengis ? Saya tidak dapat lagi menerima tindakan brutal terhadap orang-orang yang memilih untuk tidak menerima Islam. Iman adalah pilihan pribadi. Aku tidak dapat lagi menerima bahwa seseorang yang mengritik sebuah agama harus dihukum mati.
Lihat bagaimana Muhammad bersikap pada orang-orang yang tidak percaya:
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4359
"Disampaikan oleh Abdullah ibn Abbas:
Ayat yang berbunyi "Hukuman bagi orang-orang yang berperang melawan Allah dan RasulNya, dan berjuang keras mengacaukan tanah ini adalah dibunuh, atau disalib, atau potong tangan-tangan dan kaki-kaki dari arah yang berlawanan atau diasingkan dari tanah ini yang maha pengampun." Ini diberikan untuk orang-orang yang menyembah banyak tuhan. Jika ada dari mereka yang bertobat sebelum mereka ditangkap, ini tidak menghindarkan mereka dari hukuman tadi, yang memang layak mereka dapatkan. "
Bagaimana mungkin utusan Tuhan membunuh dan menyalib orang-orang karena mereka menolak dia? Bisakah orang seperti ini jadi utusan Tuhan? Tidakkah ada orang lain dengan moral dan etika yang lebih baik untuk memikul tanggungjawab besar sebagai utusan Tuhan?
Saya tidak dapat menerima kenyataan bahwa Muhamad membantai 900 orang Yahudi dalam satu hari setelah ia menangkap mereka dalam suatu penyerbuan yang direncanakannya. Saya membaca kisah ini dan bulu kuduk sayapun berdiri.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4390
"Disampaikan oleh Atiyyah al-Qurazi:
Aku adalah seorang dari para tawanan Banu Qurayzah. Mereka (para penawan) memeriksa kami, dan mereka yang sudah tumbuh bulu kemaluannya dibunuh, dan yang belum tidak dibunuh. Aku adalah salah satu dari mereka yang belum punya bulu kemaluan."
Saya juga terkejut sekali membaca kisah dibawah ini.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4396
"Disampaikan oleh Jabir ibn Abdullah:
Seorang pencuri dihadapkan pada sang Nabi. Nabi berkata: bunuh dia. Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Lalu kata Nabi: Potong tangannya. Maka tangan kanannya dipotong. Ia dibawa keduakalinya pada sang Nabi dan Nabi berkata: Bunuh dia. Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki kirinya dipotong.
Orang itu dibawa ke hadapan Nabi untuk ketigakalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong tangannya. (Maka tangan kirinya dipotong)
Orang itu dibawa lagi untuk keempatkalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki (kanannya) dipotong.
Orang itu dibawa lagi untuk kelima kalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Lalu kami membawa dia pergi dan membunuhnya. Kami lalu menyeret dia dan melemparkan dia ke dalam sumur dan menimbuni batu2 di atas tubuhnya. "
Tampaknya Muhammad menentukan hukuman berdasarkan apa yang ia dengar. Dengan memotong tangan seorang pencuri, ia tidak lagi dapat mencari makan kecuali dengan mengemis, dan ini pun sulit karena dia sudah dicap sebagai pencuri dan dibenci orang (PLUS, tangannya cuma satu ! Rada sulit khan ngemis dgn satu tangan !). Karena itu ia terpaksa mencuri lagi untuk bisa terus hidup. Inikah yang dinamakan Nabi yg Maha Mulia ? Rahmatal lil alamin ?
Setelah hidup di dunia Barat selama beberapa tahun dan diterima dengan baik oleh orang-orang dari berbagai agama atau yang tak beragama sekalipun, yang mencintai saya dan menerima saya sebagai kawan mereka, saya tidak dapat lagi menerima mandat2 Qur’an sebagai firman Tuhan.Q.58: 22 "Kau tidak akan menemukan orang-orang yang percaya pada Allah dan di hari akhir, berkawan dengan mereka yang melawan Allah dan utusanNya" Q.3: 118-120 "O kamu yang percaya! Janganlah memilih bitaanah (penasehat, konsultan, pelindung, penolong, kawan, dll) di luar agama (penyembah berhala, orang Yahudi, orang Kristen, dan orang munafik) karena mereka akan terus berusaha sekuatnya untuk merusak pikiranmu. Mereka ingin menjahatimu.
Kebencian sudah muncul dalam mulut mereka, tapi bahkan yang tersembunyi dalam dada mereka lebih buruk lagi. Memang Kami telah menerangkannya padamu, jika kalian mengerti. Lihat! Kalianlah yang mencintai mereka tapi mereka tidak mencintaimu, dan kalian percaya akan semua kitab-kitab (kalian percaya Taurat dan Injil, tapi mereka tidak percaya Quran). Dan jika mereka berjumpa denganmu, mereka berkata, "Kami percaya." Tapi kalau mereka sendirian, mereka menggigit ujung jari-jari mereka dengan penuh kemarahan padamu. Katakanlah: "Matilah dalam kemarahanmu. Tentu Allah tahu apa yang ada dalam hatimu (semua rahasia). Jika kebaikan terjadi padamu, mereka bersedih, tapi kalau kejahatan terjadi padamu, mereka bergembira .."
Dan ini :
Q.5: 51 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain..."
Saya mengalami sendiri bahwa perkataan2 di atas itu salah. Lihatlah buktinya di krisis Bosnia dan Kosovo; di mana negara-negara Kristen mengadakan perang terhadap sesama negara Kristen untuk membebaskan orang-orang Muslim. Banyak dokter2 Yahudi yang sukarela menolong pengungsi2 Kosovo, meskipun pada kenyataannya selama Perang Dunia II, orang-orang Muslim Albania memihak Hitler dan menolong dia membantai orang-orang Yahudi.
Semakin jelas bagi saya bahwa orang-orang Muslim diterima oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia, tapi meskipun demikian, nabi kita ingin kita membenci mereka, mengucilkan diri kita dari mereka, memaksa mereka menerima cara kita hidup atau membunuh mereka, menundukkan mereka dan memaksa mereka membayar Jizyah. Sungguh tolol! Sangat menyedihkan! Sungguh tak berperikemanusiaan!
Tidak heran mengapa Muslim begitu membenci Barat dan Yahudi. Muhamad-lah yang menabur benih kebencian itu dan menimbulkan rasa curiga pada orang-orang non-Islam. Bagaimana mungkin orang-orang Muslim bisa bergaul dengan negara-negara lain sambil menggenggam pesan2 kebencian di Quran sebagai firman Tuhan ?
Banyak orang Muslim yang pindah ke negara-negara non-Muslim dan diterima dengan tangan terbuka. Banyak dari mereka yang berpolitik dan menjadi bagian dari kalangan pemerintah kelas atas. Kami tidak mengalami diskriminasi dari negara-negara non-Islam. Tapi lihat bagaimana nabi suci kita menganjurkan kita memperlakukan non-Muslim jika kita menjadi kalangan mayoritas.
Q.9: 29 "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk."
Aku juga merasa ayat2 berikut tidak sesuai dengan hati nuraniku. Aku mencintai semua manusia dan berharap setiap orang untuk bisa bahagia di bumi ini dan diampuni di akherat. Tapi nabiku melarangku untuk meminta pengampunan bagi orang-orang yang tidak percaya juga bahkan jika mereka itu orang tua kita atau orang-orang yang kita cintai.
Q.9: 113 "Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam."
Quran dan Ahadith penuh dengan ayat2 yang tidak bisa diterima seperti ini sehingga ini merupakan bukti nyata bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi, tapi seorang pemimpin suatu aliran kepercayaan saja. Kepercayaan sesat memang memaksa orang untuk mengadukan anggota keluarganya sendiri. Muhammad hanyalah seorang penipu yang bohongnya sangat luarbiasa, sangat memaksa, sehingga orang-orang yang bodoh di zamannya percaya padanya. Lalu generasi berikutnya mewariskan kebohongan ini ke generasi berikutnya. Ahli2 filosofi dan para penulis lahir di suasana kebohongan ini dan mengembangakannya lebih lanjut, memuliakannya, dan membuatnya tampak dapat dipercaya. Tapi jika kau menyelidikinya ke dalam intisarinya, jika kau membaca Quran dan mempelajari Ahadith, kau akan lihat bahwa itu semua adalah bohong belaka.
Saya tahu kata-kata saya ini menyakiti hatimu. Tapi saya anjurkan engkau agar mengendalikan kemarahanmu dulu, baca tulisan-tulisan saya dan pikirkanlah matang-matang.
Engkau lihat bahwa penolakan saya akan Islam bukan didasari oleh tindakan-tindakan buruk orang Muslim, tapi oleh tindakan-tindakan buruk pengarangnya sendiri. Semua kekejaman dan tindakan-tindakan kekerasan yang mengerikan yang dilakukan oleh para Muslim di seluruh dunia diilhami oleh Qur’an dan Sunnah. Karena itu saya menuding Qur’an sbg dasar tindakan jahat yang dilakukan orang-orang Muslim. Saya tahu bahwa semua usaha untuk memanusiakan masyarakat Islam hanyalah buang-buang waktu belaka karena musuhnya adalah Islam itu sendiri dan inilah sasaran seranganku.
Saya lakukan ini meskipun dengan ini saya menjadi magnet yang menyedot kebencian semua Muslim fanatik. Tidak ada untungnya bagi saya. Satu-satunya alasan kenapa saya begitu menentang Islam adalah untuk membebaskan dunia dari cengkeraman aliran setan ini dan mengembalikan kedamaian dan kesejahteraan, kasih, dan hormat sesama manusia. (*)
Tambahkan Komentar