Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah resmi dibubarkan oleh pemerintah. Namun masalahnya, organisasi yang berafiliasi dan senada-seirama dan seideologi dengan HTI bagaimana? Katakan saja organisasi seperti Rohani Islam (Rohis), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan juga Gema Pembebasan yang menjadi sohibnya almarhum HTI.
Seperti diketahui, di lingkungan kampus ada organisasi Gema Pembebasan, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Rohis untuk lingkungan pelajar, baik di SMA/SMK bahkan di MA.
Bagi orang kampung, organisasi sebelah seperti KAMMI, Gema Pembebasan dan Rohis memang terkenal "islami". Ya, islami versi mereka, yang mengajak untuk berideologi Islam seperti HTI, juga suka berjenggot, berjidat hitam bahkan juga menolak tradisi-tradisi khas Islam di Nusantara ini. Mereka pun, "kemarab", artinya mengusung spirit Arab dan menganggap cadar itu sebuah tradisi dari Islam.
Baca: Jebul, Cadar Bukan Ajaran Islam, Owalah!
Dalam literatur di buku maupun media online, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia disingkat KAMMI, merupakan sebuah organisasi mahasiswa muslim yang lahir di era reformasi yaitu tepatnya tanggal 29 Maret 1998 di Malang. Anggotanya tersebar di hampir seluruh PTN di Indonesia. Saat ini, kader KAMMI sudah mampu menjadi pemimpin kampus (Ketua BEM) hampir di 300 kampus.
Ini harus dipahami, ia memakai kata "muslim". Padahal, organisasi Islam lainnya di Indonesia memakai kata "Islam". Contohnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), lalu juga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kok hanya KAMMI yang memakai idiom muslim? Ini menandakan, spirit mereka itu spirit yang ingin mendirikan daulah Islam di Indonesia.
Meski belakangan, jargon mereka adalah "Muslim Negarawan" dan banyak logo mereka diberi Garuda. Bahkan, di situs resmi KAMMI yaitu http://kammi.org/ juga mendampingkan logo Garuda dengan logo KAMMI. Ini biar telihat tidak anti-Pancasila dan anti-NKRI kah?
Sebab, jebolan KAMMI dipastikan berjenggot, ikut PKS dan wahabi. Ingat itu, juga banyak yang bergabung di HTI. Mau bukti? Anda pasti ingat demo 212, nah peserta demo yang dari kalangan mahasiswa ya KAMMI itu dan juga Gema Pembebasan.
Oh ya, Gema Pembebasan juga sama, ia jelas anak kandungnya HTI. Sekali lagi, anak kandungnya HTI yang sudah almarhum itu. Bendera Gema Pembebasan saja mirip seperti HTI, jadi ia memang katanya menjadi perkaderan kader-kader muda HTI yang nanti kalau sudah besar suka membid'ahkan, mengafirkan dan puncaknya nanti katanya mengganti ideologi Pancasila dengan khiladah.
Anda harus baca sejarah dan berita, Gema Pembebasan itu punya Visi dan Misi unik dan konon, mereka jelas-jelas berpotensi anti-Pancasila dan anti-NKRI.
Visi Gema Pembebasan adalah menjadikan "Ideologi Islam" sebagai mainstream gerakan mahasiswa di Indonesia. dan terbentuknya opini Islam Ideologis di kalangan mahasiswa dan pergerakan mahasiswa di Indonesia. Nah, Anda harus catat di buku atau di HP, bahwa HTI punya visi menjadikan "Ideologi Islam" di Indonesia, bukan ideologi Pancasila.
Sementara misi Gema Pembebasan adalah mengembangkan manajemen pengelolaan opini ideologi Islam sehingga memiliki daya gugah yang membangun kesadaran politik dan daya pembebas terhadap seluruh faktor yang membelenggu Islam. Kedua, membangun jaringan pergerakan Mahasiswa Islam ideologis di seluruh Indonesia.
Ketiga, mengembangkan sistem pendukung bagi transformasi ideologi Islam di kalangan mahasiswa dan pergerakan mahasiswa. Keempat membentuk kader pergerakan mahasiswa Islam yang ideologis dan memiliki kemampuan dalam mengembangkan opini.
Baca juga: MEMERANGI KHILAFAH DAN HTI BUKAN ANTI ISLAM
Gema Pembebasan bergerak di kampus-kampus umum secara subur dan cepat. Seperti kampus-kampus yang bukan berbasis Islam seperti STAIN, IAIN dan UIN. Meski kebanyakan anak-anak kampus Islam itu bernafaskan ahlussunnah waljamaah annahdiyah, namun banyak pula mahasiswa di kampus Islam ikut bergabung di KAMMI dan Gema Pembebasan yang semua ingin diarabkan. Memanggil teman saja harus pakai sapaan akhi dan ukhti, ikhwan dan akhwat. Ini membuktikan mereka itu anteknya HTI. Ya, sekali lagi anteknya HTI.
Lalu, bagaimana dengan Rohis. Ya, konon Rohis itu memang tidak anti-Pancasila dan NKRI. Bahkan, kemarin sempat beredar video yang menyatakan Rohis adalah bukan anti-NKRI dan Pancasila. Namun, video itu baru-baru saja lantaran HTI dibubarkan. Mungkin saja, mereka ketakutan akan dibubarkan pemerintah dan jualan khilafahnya tidak laku. Makanya ya banyak kader KAMMI, Gema Pembebasan dan Rohis mengaku-ngaju Aswaja. Mbuh Aswaja bagian mana, kita kurang paham dan harus tabayun dengan mereka.
Rohis, secara umum adalah organisasi memperdalam dan memperkuat ajaran Islam. Rohis sering disebut juga Dewan Keluarga Masjid (DKM). Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Rohis umumnya memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota pria (ikhwan) dan wanita (akhwat). Tapi tidak selalu. Hal ini dikarenakan perbedaan mahram di antara anggota ikhwan dan akhwat tersebut.
Ini membuktikan bahwa KAMMI, Gema Pembebasan dan Rohis itu seiya, sekata, seirama dan senada. Mereka sama-sama pengasong khilafah yang tidak kelihatan. Tujuan mereak di sekolah dan kampus cuma satu, yaitu menguasangi kegiatan dan organisasi kampus khususnya UKM dan BEM.
Sebab, lewat UKM dan BEM, mereka akan semakin mudah merekrut kader dengan memanfaatkan kekuasaan itu. Yang perlu ditekankan di sini adalah deteksi dini, karena mereka masih berkeliaran di kampus-kampus. Meski HTI dibubarkan, namun ideologi dan jajajan khilafahn mereka masih dipegang kuat. Untuk mengelabui publik, mereka pun membentuk tim cyber lewat berita, video yang menegaskan tidak anti-NKRI maupun anti Pancasila.
Masalahnya, HTI ini sudah dibubarkan, lalu Gema Pembebasan, KAMMI dan Rohis ini dibubarkan kapan?
Seperti diketahui, di lingkungan kampus ada organisasi Gema Pembebasan, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Rohis untuk lingkungan pelajar, baik di SMA/SMK bahkan di MA.
Bagi orang kampung, organisasi sebelah seperti KAMMI, Gema Pembebasan dan Rohis memang terkenal "islami". Ya, islami versi mereka, yang mengajak untuk berideologi Islam seperti HTI, juga suka berjenggot, berjidat hitam bahkan juga menolak tradisi-tradisi khas Islam di Nusantara ini. Mereka pun, "kemarab", artinya mengusung spirit Arab dan menganggap cadar itu sebuah tradisi dari Islam.
Baca: Jebul, Cadar Bukan Ajaran Islam, Owalah!
Dalam literatur di buku maupun media online, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia disingkat KAMMI, merupakan sebuah organisasi mahasiswa muslim yang lahir di era reformasi yaitu tepatnya tanggal 29 Maret 1998 di Malang. Anggotanya tersebar di hampir seluruh PTN di Indonesia. Saat ini, kader KAMMI sudah mampu menjadi pemimpin kampus (Ketua BEM) hampir di 300 kampus.
Ini harus dipahami, ia memakai kata "muslim". Padahal, organisasi Islam lainnya di Indonesia memakai kata "Islam". Contohnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), lalu juga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kok hanya KAMMI yang memakai idiom muslim? Ini menandakan, spirit mereka itu spirit yang ingin mendirikan daulah Islam di Indonesia.
Meski belakangan, jargon mereka adalah "Muslim Negarawan" dan banyak logo mereka diberi Garuda. Bahkan, di situs resmi KAMMI yaitu http://kammi.org/ juga mendampingkan logo Garuda dengan logo KAMMI. Ini biar telihat tidak anti-Pancasila dan anti-NKRI kah?
Sebab, jebolan KAMMI dipastikan berjenggot, ikut PKS dan wahabi. Ingat itu, juga banyak yang bergabung di HTI. Mau bukti? Anda pasti ingat demo 212, nah peserta demo yang dari kalangan mahasiswa ya KAMMI itu dan juga Gema Pembebasan.
Oh ya, Gema Pembebasan juga sama, ia jelas anak kandungnya HTI. Sekali lagi, anak kandungnya HTI yang sudah almarhum itu. Bendera Gema Pembebasan saja mirip seperti HTI, jadi ia memang katanya menjadi perkaderan kader-kader muda HTI yang nanti kalau sudah besar suka membid'ahkan, mengafirkan dan puncaknya nanti katanya mengganti ideologi Pancasila dengan khiladah.
Anda harus baca sejarah dan berita, Gema Pembebasan itu punya Visi dan Misi unik dan konon, mereka jelas-jelas berpotensi anti-Pancasila dan anti-NKRI.
Visi Gema Pembebasan adalah menjadikan "Ideologi Islam" sebagai mainstream gerakan mahasiswa di Indonesia. dan terbentuknya opini Islam Ideologis di kalangan mahasiswa dan pergerakan mahasiswa di Indonesia. Nah, Anda harus catat di buku atau di HP, bahwa HTI punya visi menjadikan "Ideologi Islam" di Indonesia, bukan ideologi Pancasila.
Sementara misi Gema Pembebasan adalah mengembangkan manajemen pengelolaan opini ideologi Islam sehingga memiliki daya gugah yang membangun kesadaran politik dan daya pembebas terhadap seluruh faktor yang membelenggu Islam. Kedua, membangun jaringan pergerakan Mahasiswa Islam ideologis di seluruh Indonesia.
Ketiga, mengembangkan sistem pendukung bagi transformasi ideologi Islam di kalangan mahasiswa dan pergerakan mahasiswa. Keempat membentuk kader pergerakan mahasiswa Islam yang ideologis dan memiliki kemampuan dalam mengembangkan opini.
Baca juga: MEMERANGI KHILAFAH DAN HTI BUKAN ANTI ISLAM
Gema Pembebasan bergerak di kampus-kampus umum secara subur dan cepat. Seperti kampus-kampus yang bukan berbasis Islam seperti STAIN, IAIN dan UIN. Meski kebanyakan anak-anak kampus Islam itu bernafaskan ahlussunnah waljamaah annahdiyah, namun banyak pula mahasiswa di kampus Islam ikut bergabung di KAMMI dan Gema Pembebasan yang semua ingin diarabkan. Memanggil teman saja harus pakai sapaan akhi dan ukhti, ikhwan dan akhwat. Ini membuktikan mereka itu anteknya HTI. Ya, sekali lagi anteknya HTI.
Lalu, bagaimana dengan Rohis. Ya, konon Rohis itu memang tidak anti-Pancasila dan NKRI. Bahkan, kemarin sempat beredar video yang menyatakan Rohis adalah bukan anti-NKRI dan Pancasila. Namun, video itu baru-baru saja lantaran HTI dibubarkan. Mungkin saja, mereka ketakutan akan dibubarkan pemerintah dan jualan khilafahnya tidak laku. Makanya ya banyak kader KAMMI, Gema Pembebasan dan Rohis mengaku-ngaju Aswaja. Mbuh Aswaja bagian mana, kita kurang paham dan harus tabayun dengan mereka.
Rohis, secara umum adalah organisasi memperdalam dan memperkuat ajaran Islam. Rohis sering disebut juga Dewan Keluarga Masjid (DKM). Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Rohis umumnya memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota pria (ikhwan) dan wanita (akhwat). Tapi tidak selalu. Hal ini dikarenakan perbedaan mahram di antara anggota ikhwan dan akhwat tersebut.
Ini membuktikan bahwa KAMMI, Gema Pembebasan dan Rohis itu seiya, sekata, seirama dan senada. Mereka sama-sama pengasong khilafah yang tidak kelihatan. Tujuan mereak di sekolah dan kampus cuma satu, yaitu menguasangi kegiatan dan organisasi kampus khususnya UKM dan BEM.
Sebab, lewat UKM dan BEM, mereka akan semakin mudah merekrut kader dengan memanfaatkan kekuasaan itu. Yang perlu ditekankan di sini adalah deteksi dini, karena mereka masih berkeliaran di kampus-kampus. Meski HTI dibubarkan, namun ideologi dan jajajan khilafahn mereka masih dipegang kuat. Untuk mengelabui publik, mereka pun membentuk tim cyber lewat berita, video yang menegaskan tidak anti-NKRI maupun anti Pancasila.
Masalahnya, HTI ini sudah dibubarkan, lalu Gema Pembebasan, KAMMI dan Rohis ini dibubarkan kapan?
Tambahkan Komentar