Oleh Sumanto Al Qurtuby
Penulis adalah Guru Besar di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi
Seiring dengan cukup banyaknya kaum Muslim di Indonesia yang sedang gandrung dengan segala hal yang berbau halal dan syar'i, maka tidak ada salahnya untuk memanfaatkan peluang bisnis menggiurkan membuka "toko seks halal" (baik online maupun bukan) yang menjual "tetek-bengek" peralatan yang berkaitan dengan hubungan intim antar-umat manusia (istilah Jawanya, "sex toys").
Saya jamin pasti laku keras, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Para penggemar "barang-barang syar'i" pasti langsung memburunya. Para penjual jilbab/hijab syar'i saja konon dikabarkan mampu mendulang untung ratusan juta per bulan, apalagi menjual barang beginian.
Pasti laku keras. Ini sudah dibuktikan oleh pengusaha Muslim asal Maroko, Abdul Azis Aouragh, yang sukses berbisnis menjual alat-alat yang berkaitan dengan seks halal.
Pada tahun 2010, ia membuka toko seks halal, El Asira, di Amsterdam (Belanda) dengan menggandeng raksasa "perusahaan erotik" Jerman, Beate Uhse. Perusahaan entertainment dewasa inilah yang memasok kebutuhan alat-alat "seks halal" yang akan dijual El Asira.
Baca juga: Cadar Bukan Ajaran Islam (1) Menurut Sumanto Al Qurtuby
Hasilnya luar biasa. Peminatnya membeludak. Masya Allah. Sasarannya kaum Muslim yang tinggal di kawasan Eropa, bukan hanya di Belanda saja. El Asira mampu mengeruk keuntungan super jumbo. Konon bahkan dalam empat hari, toko ini mampu menjual 70 ribu produk-produk seks halal dan syar'i tadi. Mabruk mabruk.
Karena sukses besar, Pak Abdul Azis membuka cabang toko seks halal di Turki pada tahun 2013. Lagi-lagi sukses besar. Apalagi masyarakat Muslim Turki karakternya "liberal Islami": setengah Islami, setengah liberal; setengah liberal, setengah Islami. Jadinya asyik gitu deh.
Nah, pada tahun 2015, Pak Abdul Azis, seperti diberitakan oleh berbagai media (Alyoum, Telegraph, Independent, dlsb) pernah mengatakan ingin membuka toko "seks halal" di Mekah, dan sudah menjajagi dengan berbagai pihak disini. Dan alhamdulilah ya bos, toko seks halal El Asira yang bermitra dengan Beate Uhse ini sudah direstui para syaikh dan sudah berdiri di Makah sejak 2016.
Nah, ini tentu kabar bagus bagi para jamaah haji Indonesia supaya bisa membelinya untuk oleh-oleh he he. Supaya tidak itu lagi itu lagi oleh-olehnya. Bosen deh. Masih lumayan kalau beli oleeh-olehnya di Tanah Suci, kadang-kadang belinya di Tanah Abang he he.
Di Makah, toko seks "El Asira" menjual sekitar 18 produk andalan perangsang seks (seperti minyak dan krem sensual syar'i). "Seks adalah untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani," begitu jargon El Asira. Produk-produk peralatan seks yang dijual El Asira, klaim sang empunya, bukan hanya untuk meningkatkan kemesraan dalam hubungan intim saja tetapi juga meningkatkan spiritualitas, dan tentu saja sesuai dengan Syariat Islam, dan dijamin halal.
Ayo siapa yang mau menggandeng El Asira untuk membuka cabang di Indonesia? Pasti deh, laris-manis tanjung kimpul dan supaya orang-orang yang "ngacengan" itu bisa tersalurkan hasratnya dengan damai tidak ngamukan lagi he he..
Penulis adalah Guru Besar di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi
Seiring dengan cukup banyaknya kaum Muslim di Indonesia yang sedang gandrung dengan segala hal yang berbau halal dan syar'i, maka tidak ada salahnya untuk memanfaatkan peluang bisnis menggiurkan membuka "toko seks halal" (baik online maupun bukan) yang menjual "tetek-bengek" peralatan yang berkaitan dengan hubungan intim antar-umat manusia (istilah Jawanya, "sex toys").
Baca juga: Cadar Yahudi Menurut Sumanto Al Qurtuby
Saya jamin pasti laku keras, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Para penggemar "barang-barang syar'i" pasti langsung memburunya. Para penjual jilbab/hijab syar'i saja konon dikabarkan mampu mendulang untung ratusan juta per bulan, apalagi menjual barang beginian.
Pasti laku keras. Ini sudah dibuktikan oleh pengusaha Muslim asal Maroko, Abdul Azis Aouragh, yang sukses berbisnis menjual alat-alat yang berkaitan dengan seks halal.
Pada tahun 2010, ia membuka toko seks halal, El Asira, di Amsterdam (Belanda) dengan menggandeng raksasa "perusahaan erotik" Jerman, Beate Uhse. Perusahaan entertainment dewasa inilah yang memasok kebutuhan alat-alat "seks halal" yang akan dijual El Asira.
Baca juga: Cadar Bukan Ajaran Islam (1) Menurut Sumanto Al Qurtuby
Hasilnya luar biasa. Peminatnya membeludak. Masya Allah. Sasarannya kaum Muslim yang tinggal di kawasan Eropa, bukan hanya di Belanda saja. El Asira mampu mengeruk keuntungan super jumbo. Konon bahkan dalam empat hari, toko ini mampu menjual 70 ribu produk-produk seks halal dan syar'i tadi. Mabruk mabruk.
Karena sukses besar, Pak Abdul Azis membuka cabang toko seks halal di Turki pada tahun 2013. Lagi-lagi sukses besar. Apalagi masyarakat Muslim Turki karakternya "liberal Islami": setengah Islami, setengah liberal; setengah liberal, setengah Islami. Jadinya asyik gitu deh.
Nah, pada tahun 2015, Pak Abdul Azis, seperti diberitakan oleh berbagai media (Alyoum, Telegraph, Independent, dlsb) pernah mengatakan ingin membuka toko "seks halal" di Mekah, dan sudah menjajagi dengan berbagai pihak disini. Dan alhamdulilah ya bos, toko seks halal El Asira yang bermitra dengan Beate Uhse ini sudah direstui para syaikh dan sudah berdiri di Makah sejak 2016.
Nah, ini tentu kabar bagus bagi para jamaah haji Indonesia supaya bisa membelinya untuk oleh-oleh he he. Supaya tidak itu lagi itu lagi oleh-olehnya. Bosen deh. Masih lumayan kalau beli oleeh-olehnya di Tanah Suci, kadang-kadang belinya di Tanah Abang he he.
Di Makah, toko seks "El Asira" menjual sekitar 18 produk andalan perangsang seks (seperti minyak dan krem sensual syar'i). "Seks adalah untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani," begitu jargon El Asira. Produk-produk peralatan seks yang dijual El Asira, klaim sang empunya, bukan hanya untuk meningkatkan kemesraan dalam hubungan intim saja tetapi juga meningkatkan spiritualitas, dan tentu saja sesuai dengan Syariat Islam, dan dijamin halal.
Ayo siapa yang mau menggandeng El Asira untuk membuka cabang di Indonesia? Pasti deh, laris-manis tanjung kimpul dan supaya orang-orang yang "ngacengan" itu bisa tersalurkan hasratnya dengan damai tidak ngamukan lagi he he..
Baca juga: Radikalisme Islam dan Pemurtadan
Tambahkan Komentar