TABAYUNA.com - Video yang beredar viral di Facebook, dan media sosial lainnya yang digelar oleh PCNU Banyumas yang menolak kebijakan Mendikbud tentang Full Day School (FDS) atau Five Day School (FDS), hoaxnya lucu sekali. Sebab, video itu setelah diteliti hanyalah salah lokasi, dan disebar kaum amatiran yang ingin memojokkan, memfitnah NU dan menipu publik.
Baca juga: Benarkah Tuduhan NU Dapat 1,5 Triliun Oleh Cak Nun Itu Hoax?
Video itu, dari penelusuran Tabayuna.com pada Senin 14 Agustus 2017, diunggah oleh akun Muhammad Yasir Arafat dengan judul "Demo Ala (oknum) NU anti FDS (Full day school)" pada 12 Agustus 2017.
Lihat video Youtube dengan judul "Demo Ala (oknum) NU anti FDS (Full day school)" dengan akun Muhammad Yasir Arafat di bawah ini:
Ada juga beberapa akun lain lain mempublish ulang, seperti DI SINI pada 13 Agustus 2017 dengan judul "Heboh!!! Tolak Full Day School, NU Demo Sambil Teriak 'Bunuh Menterinya'".
Kemudian video di atas ini, rekayas ulang dengan caption yang semakin menyesatkan publik seperti telah direkam ulang oleh Tabayuna.com di bawah ini, karena sulit untuk diunduh lewat Facebook:
Silakan lihat: DI SINI
Padahal, demo menolak Full Day School (FDS) itu sudah dilakukan pada Senin 7 Agustus 2017 lalu dan video aslinya (bukan hoax), sudah diunggah pada hari yang sama, yaitu Senin 7 Agustus 2017 dengan judul video "TOLAK FDS "FULL DAYS SCHOOL" Warga NU Kabupaten Banyumas" oleh akun Admin Sulthaan pada Senin 7 Agustus 2017 seperti bisa dilihat DI SINI.
Atau lihat video Demo FDS oleh NU Banyumas yang lain: DI SINI
Kepada tim Tabayuna.com, saat diklarifikasi, Katib Syuriah PCNU Purbalingga, Raghib Abdurrahman bahwa demo penolakan FDS itu bukan di Purbalingga. Melainkan hanya di eks Karesidenan Banyumas.
"Sampai saat ini di Purbalingga belum ada demo apapun tentang FDS," kata Raghib, Minggu (13/09/2017) malam.
Menurut Raghib, demo di eks Karisidenan Banyumas baru dilaksanakan di Purwokerto saja. "Tentang demo di Pubalingga baru akan dibahas Senin besok, itu pun tadi pagi Sekretaris PCNU mengirim WA untuk diundur," papar Raghib saat ditelepon lewat saluran telepon langsung.
Sampai hari ini, Senin 14 Agustus 2017, video itu masih viral. Awalnya, video itu seperti yang Anda lihat di atas paragraf ini, adalah video tanpa "Caption". Kemudian, dipoles ulang lagi dengan caption yang jelas-jelas memojokkan NU.
Hoaxnya Lucu Banget
Video editan di Youtube dan yang disebar di medsos hoaxnya memang lucu banget. Sebab, video itu hoax dengan ciri-ciri atau alasan sebagai berikut:
1. Videonya blur, tidak jelas, gambarnya tidak jelas dilihat (berbeda dengan video asli) yang diunggah oleh Admin Sulthaan, videonya bening, suaranya jelas dan gambarnya besar, tidak pecah-pecah dan tidak blur. Silakan bandingkan sendiri.
2. Suara penolakan itu bukan "BUNUH MENTERINYA", melainkan bisa jadi, "MUNDUR MENTERINYA". Ini diplintir dengan suara MUNDUR diganti BUNUH.
3. Yang dinyanyikan saat demo (seperti video asli) adalah lagu-lagu Mars Syubbanul Wathan atau Yalal Wathan, Selawatan, Indonesia Raya. Bukan teriakan-teriakan BUNUH, dan sejenisnya yang bukan ciri khas NU.
Contoh: dalam video asli, yang ada justru begini:
"Siapa kita, NU, NU, NKRI..... Harga Mati," teriak orator dalam demo menolak FDS di Banyumas itu,
Bukan justru teriak-teriak BUNUH MENTERINYA, BUNUH MENTERINYA. Ini jelas-jelas hoax tingkat dewa. Yang dipoles itu jelas kata MUNDUR diganti BUNUH. Jelas!
4.Bisa jadi, si admin memang sengaja mengunggah video itu, entah dari hasil merekam sendiri, atau download dan dipoles ulang, sehingga hasilnya tidak maksimal atau bluuuur banget itu.
5. Yang perlu dipahami warga NU di sini, kata MUNDUR bukan BUNUH. Namun, caption video yang sudah dipoles yang disebar di medsos itu diberi tulisan kurang ajar, yaitu:
Seperti gambar di bawah ini:
6. Yang hoax, bisa jadi lokasinya, yaitu demo di Lumajang, yang katanya, meneriakkan BUNUH MENTERI. Bukan demo yang dilakukan Nahdiyin di eks Karesidenan Banyumas.
Silakan buka video Demo Tolak FDS di Lumajang DI SINI
Oleh karena itu, Tabayuna.com juga menerima tabayun dari screenshoot dalam sebuah grup WA di bawah ini, bahwa demonya di Lumajang, bukan di Banyumas dan massa aksi yang meneriakkan BUNUH MENTERI itu bukan termasuk settingan dari penyelanggara.
Bisa jadi, itu peserta lain, karena di percakapan grup WA itu tidak mengakui bahwa itu massa mereka. Lihat screenchoot di bawah ini:
7. Ini jelas-jelas polesan, sebab, la wong ini yang demo PCNU Banyumas dan Banom-banomnya dan PCNU Lumajang, la kok ditulis DEMO PBNU. Ah, namanya hoax, pasti kelihatan banget lah. Masihkah Anda percaya dengan video polesan itu?
(TB44).
Baca juga: Benarkah Tuduhan NU Dapat 1,5 Triliun Oleh Cak Nun Itu Hoax?
Video itu, dari penelusuran Tabayuna.com pada Senin 14 Agustus 2017, diunggah oleh akun Muhammad Yasir Arafat dengan judul "Demo Ala (oknum) NU anti FDS (Full day school)" pada 12 Agustus 2017.
Lihat video Youtube dengan judul "Demo Ala (oknum) NU anti FDS (Full day school)" dengan akun Muhammad Yasir Arafat di bawah ini:
Ada juga beberapa akun lain lain mempublish ulang, seperti DI SINI pada 13 Agustus 2017 dengan judul "Heboh!!! Tolak Full Day School, NU Demo Sambil Teriak 'Bunuh Menterinya'".
Kemudian video di atas ini, rekayas ulang dengan caption yang semakin menyesatkan publik seperti telah direkam ulang oleh Tabayuna.com di bawah ini, karena sulit untuk diunduh lewat Facebook:
Silakan lihat: DI SINI
Padahal, demo menolak Full Day School (FDS) itu sudah dilakukan pada Senin 7 Agustus 2017 lalu dan video aslinya (bukan hoax), sudah diunggah pada hari yang sama, yaitu Senin 7 Agustus 2017 dengan judul video "TOLAK FDS "FULL DAYS SCHOOL" Warga NU Kabupaten Banyumas" oleh akun Admin Sulthaan pada Senin 7 Agustus 2017 seperti bisa dilihat DI SINI.
Atau lihat video Demo FDS oleh NU Banyumas yang lain: DI SINI
Kepada tim Tabayuna.com, saat diklarifikasi, Katib Syuriah PCNU Purbalingga, Raghib Abdurrahman bahwa demo penolakan FDS itu bukan di Purbalingga. Melainkan hanya di eks Karesidenan Banyumas.
"Sampai saat ini di Purbalingga belum ada demo apapun tentang FDS," kata Raghib, Minggu (13/09/2017) malam.
Menurut Raghib, demo di eks Karisidenan Banyumas baru dilaksanakan di Purwokerto saja. "Tentang demo di Pubalingga baru akan dibahas Senin besok, itu pun tadi pagi Sekretaris PCNU mengirim WA untuk diundur," papar Raghib saat ditelepon lewat saluran telepon langsung.
Sampai hari ini, Senin 14 Agustus 2017, video itu masih viral. Awalnya, video itu seperti yang Anda lihat di atas paragraf ini, adalah video tanpa "Caption". Kemudian, dipoles ulang lagi dengan caption yang jelas-jelas memojokkan NU.
Hoaxnya Lucu Banget
Video editan di Youtube dan yang disebar di medsos hoaxnya memang lucu banget. Sebab, video itu hoax dengan ciri-ciri atau alasan sebagai berikut:
1. Videonya blur, tidak jelas, gambarnya tidak jelas dilihat (berbeda dengan video asli) yang diunggah oleh Admin Sulthaan, videonya bening, suaranya jelas dan gambarnya besar, tidak pecah-pecah dan tidak blur. Silakan bandingkan sendiri.
2. Suara penolakan itu bukan "BUNUH MENTERINYA", melainkan bisa jadi, "MUNDUR MENTERINYA". Ini diplintir dengan suara MUNDUR diganti BUNUH.
3. Yang dinyanyikan saat demo (seperti video asli) adalah lagu-lagu Mars Syubbanul Wathan atau Yalal Wathan, Selawatan, Indonesia Raya. Bukan teriakan-teriakan BUNUH, dan sejenisnya yang bukan ciri khas NU.
Contoh: dalam video asli, yang ada justru begini:
"Siapa kita, NU, NU, NKRI..... Harga Mati," teriak orator dalam demo menolak FDS di Banyumas itu,
Bukan justru teriak-teriak BUNUH MENTERINYA, BUNUH MENTERINYA. Ini jelas-jelas hoax tingkat dewa. Yang dipoles itu jelas kata MUNDUR diganti BUNUH. Jelas!
4.Bisa jadi, si admin memang sengaja mengunggah video itu, entah dari hasil merekam sendiri, atau download dan dipoles ulang, sehingga hasilnya tidak maksimal atau bluuuur banget itu.
5. Yang perlu dipahami warga NU di sini, kata MUNDUR bukan BUNUH. Namun, caption video yang sudah dipoles yang disebar di medsos itu diberi tulisan kurang ajar, yaitu:
DEMO PBNU
MENOLAK FULL DAY SCHOOL (FDS)
NAHDLIYIN MENGAJAK UMMAT
MEMBUNUH MENTERI PENDIDIKAN
Seperti gambar di bawah ini:
6. Yang hoax, bisa jadi lokasinya, yaitu demo di Lumajang, yang katanya, meneriakkan BUNUH MENTERI. Bukan demo yang dilakukan Nahdiyin di eks Karesidenan Banyumas.
Silakan buka video Demo Tolak FDS di Lumajang DI SINI
Oleh karena itu, Tabayuna.com juga menerima tabayun dari screenshoot dalam sebuah grup WA di bawah ini, bahwa demonya di Lumajang, bukan di Banyumas dan massa aksi yang meneriakkan BUNUH MENTERI itu bukan termasuk settingan dari penyelanggara.
Bisa jadi, itu peserta lain, karena di percakapan grup WA itu tidak mengakui bahwa itu massa mereka. Lihat screenchoot di bawah ini:
7. Ini jelas-jelas polesan, sebab, la wong ini yang demo PCNU Banyumas dan Banom-banomnya dan PCNU Lumajang, la kok ditulis DEMO PBNU. Ah, namanya hoax, pasti kelihatan banget lah. Masihkah Anda percaya dengan video polesan itu?
(TB44).
Tambahkan Komentar