Yeni Ervina, mahasiswi STAINU Temanggung. (dok-pribadi). |
Baca juga: Hamam, Mahasiswa STAINU Temanggung yang Jadi “Pawang” Kopi
Sesuai jumlah pengguna Facebook di Indonesia itu berdasarkan data Kompas.com di atas mengalami kenaikan dibandingkan angka sebelumnya sebesar 82 juta pengguna pada kuartal keempat 2015. Pada akhir 2014, jumlah pengguna aktif bulanan Facebook di Indonesia masih tercatat sebanyak 77 juta.
Namun, kebanyakan mereka hanya menjadi warga internet (warganet) yang konsumtif. Masih sedikit warganet yang memanfaatkan kemajuan teknologi itu dengan kegiatan produktif, salah satunya adalah dengan berbisnis berbasis online atau lazim disebut online shop (olshop).
Banyak media sosial yang kini berkembang. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Path, Bigo Live, hingga layanan chatting seperti Messenger, Line, Blackberry Messenger, WhatsApp dan lainnya.
Hal itulah yang mendorong Yeni Ervina, mahasiswi semester V prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAINU Temanggung yang berkonversi menekuni bisnis olshop di sela-sela kesibukannya kuliah. Melalui olshop yang tidak perlu membuka toko, ia bisa belajar berbisnis sejak dini.
"Ya saya jualan baju sama jilbab cewek-cewek gitu, kan sekarang lagi hits terutama di Instagram," kata Yeni Ervina mahasiswi semester V Prodi PAI STAINU Temanggung tersebut, Selasa (26/9/2017).
Dijelaskannya, bahwa hobi jualannya itu dimulai sejak duduk di bangku SMA. "Sejak kelas 2 MAN, karena lebih mudah menarik minat pembeli, biasanya customer akan lebih tertarik dengan gambar," beber dara cantik asal Magelang tersebut.
Kecenderungan costumer yang suka pada gambar itulah yang dimanfaatkan Ervina untuk melakukan aktivitas olshopnya. Dengan menawarkan sejumlah katalog gambar melalui Instagram, para costumer bisa memilih jilbab dan baju dengan bebas tanpa perlu datang ke toko.
Bahkan ia pun memiliki trik menarik untuk melancarkan bisnisnya itu. "Strateginya ya dengan membuat grup BBM 'Erpina Shop' terus saya masukkan customer di grup, jadi mereka bisa memilih barang-barang yang saya unggah," tukas dia.
Perempuan lulusan MAN 1 Kota Magelang ini menegaskan, bahwa omsetnya meski tak pasti, namun bisa menambah uang jajan dan menabung daripada sekadar memanfaatkan medsos untuk iseng dan suka-suka belaka.
"Soalnya costnya juga belum terlalu banyak jadi belum bisa banyak kalau untuk bantu biaya kuliah, tapi bisa nambah uang tabungan," tandas perempuan kelahiran Magelang, 3 juli 1997 tersebut.
Ia mengakui, tiap bisnis memang memiliki kelebihan sekaligus kendala. "Kendalanya kalau lagi ada masalah, misalnya paketan overload dan customer ngomel-ngomel terus karena barang tak datang tepat waktu dan waktu itu saya lagi UAS jadi mengganggu konsentrasi," imbuh dia di sela-sela kesibukannya mengerjakan tugas kuliah.
Meski demikian, ia menikmati bisnis kecil-kecilan yang dirintis tersebut sebagai wahana belajar menjadi perempuan mandiri.
Alumni SMPN 1 Windusari ini juga mengatakan, bahwa kecenderungan netizen yang suka belanja online bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif dengan jualan online yang mewujud menjadi pundi-pundi rupiah.
Menurut perempuan yang aktif di HMJ Tarbiyah STAINU Temanggung dan Teater Petromas 11pm ini, sasarannya memang teman-temannya sendiri karena lebih mudah dijangkau. "Barangnga nggak yang branded, soalnya sasarannya teman-teman, kan bagi kita ini yang penting bisa ganti-ganti," beber dia.
Ia berharap, bisnis olshop itu bisa berkembang dan menjadi wahana untuk berbisnis dan akhirnya bisa menjadikannya sebagai mahasiswi mandiri. Sebab, menurut dia, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan kegiatan positif dan salah satunya adalah bisnis olshop. (TB44).
Tambahkan Komentar