Jepara, TABAYUNA.com - Perhelatan demokrasi pemilihan umum yang diselenggarakan secara serentak yang di gelar pada tahun 2019 mulai di sosialisasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara. Pada Sabtu, (25/11/2017).
KPU Jepara bekerjasama dengan Radio Kartini menggelar Ngobrol Gayeng yang bertemakan “Pemilu 2019, Kemana Langkah Anak Muda Zaman Now?"
Hadir dalam acara tersebut sebagai pemateri Subhan Zuhri (Komisioner KPU Jepara), Muwasaun Niam (Ketua PMII Jepara) dan Bagus Budiyawan (Presiden BEM UNISNU Jepara).
Dalam pemilihan umum tahun 2019, pemerintah Indonesia menargetkan partisipasi masyarakat sebesar 77,5% dari jumlah pemilih yang sudah terdaftar. untuk menyukseskan target tersebut perlu adanya perbaikan dari segi penyelenggarakan, pengawasan maupun edukasi terhadap pemilih maupun yang enggan menggunakan hak pilihnya (Golput).
Ketua PMII Jepara menyebutkan ada 3 aspek yang harus di perbaiki untuk meningkatkan angka pemilih dan meminimalisir Golput. Yaitu anggapan bahwa golput langkah solusi untuk pemilih, perbaikan sosialisasi dari calon dan serta citra politik yang berkembang di Indonesia.
“Anak muda maupun masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa tidak ada gunanya menggunakan hak pilihnya. Padahal satu suara yang di gunakan masyarkat sangat berpengaruh nantinya selama 5 tahun kedepan. Pejabat yang di pilihlah yang akan menentukan nasib dari kita,” kata Niam.
Kalau calon dari partai politik, sambung Niam, harus terjun secara riil di kalangan masyarakat untuk memberikan informasi dirinya yang bertarung di pemilu. selain itu anggapan dan citra partai politik yang selama ini melekat pada politikus Indonesia harus segera di Perbaiki.
“Kesan politik yang ada di Indonesia sangatlah buruk, walaupun tidaklah semua politikus berlaku buruk tapi kesan yang ada di masyarakat dan kesan yang dikeluarkan oleh media itulah representasi dari politik dari Indonesia,” tutur Niam. (TB33/hms).
KPU Jepara bekerjasama dengan Radio Kartini menggelar Ngobrol Gayeng yang bertemakan “Pemilu 2019, Kemana Langkah Anak Muda Zaman Now?"
Hadir dalam acara tersebut sebagai pemateri Subhan Zuhri (Komisioner KPU Jepara), Muwasaun Niam (Ketua PMII Jepara) dan Bagus Budiyawan (Presiden BEM UNISNU Jepara).
Dalam pemilihan umum tahun 2019, pemerintah Indonesia menargetkan partisipasi masyarakat sebesar 77,5% dari jumlah pemilih yang sudah terdaftar. untuk menyukseskan target tersebut perlu adanya perbaikan dari segi penyelenggarakan, pengawasan maupun edukasi terhadap pemilih maupun yang enggan menggunakan hak pilihnya (Golput).
Ketua PMII Jepara menyebutkan ada 3 aspek yang harus di perbaiki untuk meningkatkan angka pemilih dan meminimalisir Golput. Yaitu anggapan bahwa golput langkah solusi untuk pemilih, perbaikan sosialisasi dari calon dan serta citra politik yang berkembang di Indonesia.
“Anak muda maupun masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa tidak ada gunanya menggunakan hak pilihnya. Padahal satu suara yang di gunakan masyarkat sangat berpengaruh nantinya selama 5 tahun kedepan. Pejabat yang di pilihlah yang akan menentukan nasib dari kita,” kata Niam.
Kalau calon dari partai politik, sambung Niam, harus terjun secara riil di kalangan masyarakat untuk memberikan informasi dirinya yang bertarung di pemilu. selain itu anggapan dan citra partai politik yang selama ini melekat pada politikus Indonesia harus segera di Perbaiki.
“Kesan politik yang ada di Indonesia sangatlah buruk, walaupun tidaklah semua politikus berlaku buruk tapi kesan yang ada di masyarakat dan kesan yang dikeluarkan oleh media itulah representasi dari politik dari Indonesia,” tutur Niam. (TB33/hms).
Tambahkan Komentar