Jepara,
TABAYUNA.com -Bangsa Indonesia saat ini sedang darurat narkoba.
Narkoba menjadi sangat membahayakan. Jika dianalogikan bahaya narkoba itu
melebihi sebuah perang.
Pernyataan
yang memprihatinkan itu dipaparkan Agus Nur Slamet, Kepala Bidang Ormaspol
Bakesbangpol Kabupaten Jepara dalam Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Bagi Pelajar yang berlangsung
di Aula SMK Az Zahra Mlonggo Jepara, Selasa (21/11/2017).
Menurut
Agus jika perang berlangsung setelah dihitung korban jiwa
selesai. Namun jika narkoba bahayanya masih terus
berlanjut apalagi data yang diperolehnya
jumlahnya
tidak semakin berkurang tetapi terus bertambah.
Di tahun 2015 saja ada 50 orang yang meninggal dunia.
Tahun berikutnya tegasnya tidak semakin menurun tapi malah semakin bertambah.
Ironisnya kata dia penggunanya tidak hanya di kalangan
orang tua tetapi sudah merembet ke anak kecil. “Dulu pernah ada “brownis”
narkoba, ada juga “pensil” narkoba jika dihirup bisa menimbulkan suatu
‘kenikmatan’,” paparnya.
Dalam kegiatan hasil kerja sama Kesbangkol Kabupaten
Jepara dan SMK Az Zahra Mlonggo dia juga prihatin bahwa serangan narkoba itu
tidak hanya dari dalam saja namun juga datang dari luar.
Jepara sebutnya juga masuk kategori darurat narkoba.
Ia menyebut tahun 2016 lalu ditemukan narkoba di desa Pekalongan kecamatan
Batealit Jepara 1.2 kuintal yang disembunyikan di mesin jenset. Maka kegiatan
itu lanjutnya merupakan salah satu upaya untuk mencegahnya.
Hadir dalam kesempatan itu 3 narasumber. Wahyu Hanggono
dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara menyampaikan materi Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
Kuswanto, Penyuluh Fungsional Kemenag Jepara berbicara
soal Pandangan Islam tentang Narkoba dan AKP Hendro Asriyanto, A.Md, Kasat
Narkoba Polres Jepara memaparkan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.
Kepala SMK Az Zahra Mlonggo Jepara, Hasan Khaeroni
dalam sambutannya mengingatkan kepada peserta didiknya bahwa narkoba sudah
“turun” di sekolah-sekolah.
“Perempuan rentan terjerat kasus narkoba apalagi yang
laki-laki juga menjadi sasaran empuk,” lontarnya kepada 100 siswa yang menjadi
peserta.
Kegiatan positif tersebut imbaunya agar diperhatikan
kemudian diamalkan kepada teman maupun masyarakat luas. Peserta kegiatan yang
merupakan perwakilan kelas X, XI dan XII gayeng mengikuti kegiatan
hingga akhir. Dalam sesi tanya jawab banyak siswa-siswi yang melontarkan
pertanyaan kepada narasumber. (Tb33/sm).
Tambahkan Komentar