Jepara, TABAYUNA.com - Ada pesan menarik yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha
Santri Indonesia (HIPSI), Mohammad Ghozali saat melantik pengurus Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) HIPSI Kabupaten Jepara masa khidmah 2018 – 2023 berlangsung di
Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (23/1/2018) kemarin.
Kegiatan yang dibarengkan dengan Seminar Nasional
bertajuk “Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Untuk Kemandirian Santri”
itu dihadiri ratusan peserta yang berasal dari santri dan ormas di Jepara.
Karena berhalangan hadir, Sholih selaku Sekda Jepara
yang mewakili Bupati membuka secara resmi tersebut.
Di dalam sambutannya Sholih berharap setelah dilantik
langsung bergerak dengan melakukan pelatihan ke pesantren-pesantren agar
lembaga pendidikan islam tersebut semakin mandiri dalam bidang perekonomian.
Gus Sholahuddin yang memimpin jalannya seminar memberi
kesempatan pertama kepada Masykuri Zainuri. Dalam paparanya pengusaha itu
mengajak santri zaman sekarang harus mengubah mindset.
“Di lingkungan ada apa?” Hal itu yang menurut Masyuri
sebagai ajakan kepada santri peka terhadap peluang.
Selain itu kata dia santri harus seimbang antara
melakukan perintah-perintahnya dengan beribadah dan juga ditambah dengan
berwirausaha.
Hal yang lama dengan yang disampaikan Mohammad
Ghozali, Ketua Umum PP HIPSI. Selain cara berpikir santri harus diubah mereka
(santri, red.) tidak boleh tentang momok soal modal.
“Usaha memang membutuhkan modal tetapi tidak harus
berbentuk uang,” tandasnya yang pernah nyanti di Jombang ini.
Apa yang dipaparkannya tidak hanya asal bicara. Semasa
nyanti Gus Ghozali pernah jualan kitab kuning door to door (dari rumah
ke rumah), jual susu kedelai pada saat ada event kegiatan juga pernah
rental komputer.
Karena itu ia menekankan pesantren sudah saatnya
mempunyai usaha sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dirinya menyebut
Sidogiri merupakan pesantren yang maju dengan usaha perekonomiannya.
Disebutkannya salah satu usaha yang dimiliki Sidogiri adalah minimarket yang
berjumlah 100 outlet. Dan masih ditambah dengan usaha-usaha yang lain.
Narasumber lain yang juga menyampaikan materi dari
Bank Sinarmas dan Bolug. Sulaiman dan Abah Kiai Mahrus juga menyampaikan
testimoni-testimoni keberhasilan HIPSI mulai sejak berdiri sampai sekarang.
Kegiatan semakin menarik saat ahli hipnoterapi Hipsi memberikan ice breaking
di sela-sela acara. (tb33/sm).
Tambahkan Komentar