Judul Buku : Keterampilan Praktik Konseling
Penulis : Kathryn Geldard (Ahli Terapi Anak Dan Keluarga) dan David Geldard
(Ahli Psikologi Konseling)
Penerbit : Pustaka Pelajar
Kota Terbit : Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 56167
Tahun Terbit : Februari 2011
ISBN : 978-602-9033-39-7
Jumlah Halaman : xi+450
Gagasan Utama : Konseling Sebuah Ikhtisar
Gagasan Tambahan :
Konseling adalah salah satu cara untuk membantu orang lain, yang paling
umum membantu orang lain dengan cara memberikan bantuan dalam bentuk praktik,
banyak pemberi bantuan sukarela dan profesional yang juga menerapkan
keterampilan-keterampilan konseling yang bisa jadi sangat membantu orang lain
merasa lebih baik.
Meski demikian perlu dipahami bahwa memiliki kemampuan menerapkan
beberapa keterampilan konseling tidak lantas menjadikan seseorang memiliki
kualifikasi sebagai seorang konselor, karena konselor harus menempuh pendidikan
dan pelatihan terakreditasi, menjalani pengawasan yang berkelanjutan, dan
memenuhi persyaratan-persyaratan dari badan konseling terkait di negara mereka.
Cara terbaik untuk memulai praktik sebagai konselor adalah dengan
menjalani pekerjaan menangani klien-klien dewasa. Alasan umum kenapa orang
menemui konselor karena orang menghadapi
masa krisis fisik atau emosi dalam hidup mereka dengan cara mereka sendiri,
sebab dia akan lebih mudah mengadukan masalah-masalah yang dihadapi dari pada
mengadukan masalah dia kepada orang yang sudah dia kenal seperti pasangan,
teman bahkan keluarga. Tujuan konseling bagi klien adalah menolong klien untuk
dapat berubah dan mersa lebih baik,
artian berubah maksudnya dalam cara berpikir dan tindakan sehari-hari,
sehingga akan mendapat motivasi untuk klien dan kecil kemungkinannya untuk
mengulangi pola pikir dan perilaku yang mengarah pada konsekuensi negatif bagi
mereka.
Namun ketika menjadi konselor hal yang paling penting adalah
mendengarkan problem-problem dari klien seingga klien akan merasa lebih baik
hanya karena ia mendapatkan kesempatan mengungkapkan maslah-masalah yang sedang
dihadapi, disamping itu, jika dalam sesi konseling klien dengan sendirinya
dapat menemukan cara-cara yang lebih baik untuk memikirkan, menyikapi,
menangani, dan mengolah problem-problemnya bahkan mereka akan merasa puas
dengan hasilnya meskipun tidak menerima nasihat apapun.
Pembaruan Ide dalam Tulisan :
Sayangnya, tindakan memberikan nasihat kemungkinan malah mengecewakan
jika klien mengikuti nasihatnya. Jika nasihatnya terbukti tidak tepat, jelas
konselor telah merugikan klien dan klien akan kecewa (hlm14).
Nasihat dalam klien oleh konselor itu juga akan mendorong klien merasa
lebih baik dan tenang , jika klien dapat menerima dengan baik nasihat dari
konselor, tetapi konselor juga harus memberikan kesempatan klien untuk
menyampaikan pendapat yang harus dilakukan. Sehingga tidak ada sikap pesimis
dalam pengambilan keputusan.
Kritik Tulisan :
Saya kurang setuju dalam buku keterampilan praktik konseling yang bertuliskan
sayangnya, tindakan memberikan nasihat kemungkinan malah mengecewakan jika
klien mengikuti nasihatnya. Jika nasihatnya terbukti tidak tepat, jelas
konselor telah merugikan klien dan klien akan kecewa,hlm14.
Karena ketika kita sudah menjadi konselor dan masuk kedalam konseling
apapun yang akan terjadi ketika kita sudah memberi nasihat harus bisa diterima
dan selalu optimis dalam pengambilan keputusan ketika membantu orang lain, dan
lebih penting ketika nasihat itu belum dijalankan, konselor juga harus
menyiapkan penyelesaian masalah yang dihadapi klien jika nasihat itu merasa
gagal dilakukan sehingga ada persiapan bagi konselor untuk bersikap tegas dalam
pengambilan keputusan.
Pujian Tulisan :
Menurut saya tulisan yang terdapat dalam buku keterampilan praktik
konseling sudah bagus dalam penyampaian penulisan juga cukup singkat dan mudah untuk dipahami.
Peresensi, Farida Kusniawati,
Mahasiswi semester 2 Prodi PIAUD STAINU Temanggung,
Jawa Tengah. Resensi ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Bahasa
Indonesia Lanjutan yang diampu Bapak Hamidulloh Ibda, M.Pd.
Tambahkan Komentar