Temanggung, TABAYUNA.com - Pemilihan duta mahasiswa dan mahasiswi mewarnai serangkaian acara Dies Natalis STAINU Temanggung ke-48. Termasuk lomba tonnis dan desain grafis yang telah dilaksanakan hari seblumnya. Dari semua proses itu, panelis mengharapkan jika mereka terpilih harus berani dan bisa menjadi ikon Islam ramah, toleran, dan juga bisa menangkal radikalisme serta menjadi ikon Islam Nusatara.
Baca: Enam Mahasiswa Rebutan Jadi Duta STAINU Temanggung 2018
“Sebagai pemilihan bakat mahasiswa dan mahasiswi dalam pengenalan budaya serta pengetahun yang berkaitan dengan civitas akademika serta kemampuan linguistik yang dimiliki oleh para peserta," cetus Usman Ahmad mahasiswa semester 6 STAINU Temanggung yang diamanahi sebagai ketua panitia kepada Hariantemanggung.com, Sabtu (21/4/2018).
Pemilihan duta mahasiswa dan mahasiswi STAINU Temanggung tahun 2018 menghadirkan tiga orang juri dari kalangan akademika, baik dari dosen maupun dari alumni STAINU Temanggung. Anatusiasme peserta dan audience sangat tinggi sehingga meramaikan kegiatan pemilihan duta ini.
Enam peserta berebut dan saling adu argumen untuk bisa meraih gelar duta yang merebutkan piala bergilir Ketua STAINU Temanggung. Banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada seluruh peserta dari ketiga juri yang telah dipilih oleh panitia.
Khamim Saefudin salah satu juri yang sekaligus sebagai alumnus dan juga merangkap dosen ini sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Potensi sangat bagus namun sedikit yang perlu tingkatkan lagi, anak-anak masih kurang analitis dalam berfikir” ujar beliau saat wawancara. “tahun depan harus lebih mateng lagi” sekaligus mengakhiri perbincangan.
Baca: Dukung Dakwah Islam Ramah, STAINU Temanggung Gandeng Tabayuna.com
“Bagaimana penguasaan anda terhadap bahasa asing yang meliputi bahas Inggris, bahasa Arab dan terakhir bahas Jawa?” pertanyaan yang diberikan oleh Effi Wahyuningsing Dosen STAINU Temanggung kepada seluruh peserta. Dipenghujung acara sebelum acara ditutup oleh pembawa acara dosen dari prodi PGMI itu sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini walaupun masih banyak hal-hal yang perlu di pelajari.
Fatkhurohman mahasiswa semester 4 prodi PAI selaku peserta saat memasuki sesi pertama dalam pemaparan motivasi mengikuti kagiatan ini berkata untuk mengenalkan UKM olahraga yang ada di kampus tercinta ini memalui kegiatan pemilihan duta mahasiswa.
Diteruskan dengan mengapresisasi kegiatan ini. “Besar harapan kegaiatn ini bisa dilaksanakan setiap tahun untuk ajang mahasiswa dan mahasiwi belajar sambil melakukan. Bukan hanya selalu belajar dalam kelas namun belajar berdinamika kegiatan itu perlu,” beber dia.
“Kesan yang kami dapatkan sangat banyak terutama pada mars Subanul Wathon. Kandungan dari mars tersebut untuk mengajak kepada kita semua untuk selalu menjaga negara kita yaitu NKRI” ujar Saeful Rokhim mewakili seluruh finalis.
Dipenghujung acara sekaligus mengakhiri pemilihan duta, pembawa acara berpesan kepada seluruh audience dan dirinya pribadi untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Indonesia dan selalu meningkatkan kemampuan intelktualnya secara akademik maupun non akademik sebagai generasi muda penerus bangsa. Serta untuk memajukan kampus STAINU Temanggung lebih baik lagi demi mencetak mahasiswa yang selalu berlandaskan aswaja. (TB69/Wahyu Egi Widayat).
Baca: Enam Mahasiswa Rebutan Jadi Duta STAINU Temanggung 2018
“Sebagai pemilihan bakat mahasiswa dan mahasiswi dalam pengenalan budaya serta pengetahun yang berkaitan dengan civitas akademika serta kemampuan linguistik yang dimiliki oleh para peserta," cetus Usman Ahmad mahasiswa semester 6 STAINU Temanggung yang diamanahi sebagai ketua panitia kepada Hariantemanggung.com, Sabtu (21/4/2018).
Pemilihan duta mahasiswa dan mahasiswi STAINU Temanggung tahun 2018 menghadirkan tiga orang juri dari kalangan akademika, baik dari dosen maupun dari alumni STAINU Temanggung. Anatusiasme peserta dan audience sangat tinggi sehingga meramaikan kegiatan pemilihan duta ini.
Enam peserta berebut dan saling adu argumen untuk bisa meraih gelar duta yang merebutkan piala bergilir Ketua STAINU Temanggung. Banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada seluruh peserta dari ketiga juri yang telah dipilih oleh panitia.
Khamim Saefudin salah satu juri yang sekaligus sebagai alumnus dan juga merangkap dosen ini sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Potensi sangat bagus namun sedikit yang perlu tingkatkan lagi, anak-anak masih kurang analitis dalam berfikir” ujar beliau saat wawancara. “tahun depan harus lebih mateng lagi” sekaligus mengakhiri perbincangan.
Baca: Dukung Dakwah Islam Ramah, STAINU Temanggung Gandeng Tabayuna.com
“Bagaimana penguasaan anda terhadap bahasa asing yang meliputi bahas Inggris, bahasa Arab dan terakhir bahas Jawa?” pertanyaan yang diberikan oleh Effi Wahyuningsing Dosen STAINU Temanggung kepada seluruh peserta. Dipenghujung acara sebelum acara ditutup oleh pembawa acara dosen dari prodi PGMI itu sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini walaupun masih banyak hal-hal yang perlu di pelajari.
Fatkhurohman mahasiswa semester 4 prodi PAI selaku peserta saat memasuki sesi pertama dalam pemaparan motivasi mengikuti kagiatan ini berkata untuk mengenalkan UKM olahraga yang ada di kampus tercinta ini memalui kegiatan pemilihan duta mahasiswa.
Diteruskan dengan mengapresisasi kegiatan ini. “Besar harapan kegaiatn ini bisa dilaksanakan setiap tahun untuk ajang mahasiswa dan mahasiwi belajar sambil melakukan. Bukan hanya selalu belajar dalam kelas namun belajar berdinamika kegiatan itu perlu,” beber dia.
“Kesan yang kami dapatkan sangat banyak terutama pada mars Subanul Wathon. Kandungan dari mars tersebut untuk mengajak kepada kita semua untuk selalu menjaga negara kita yaitu NKRI” ujar Saeful Rokhim mewakili seluruh finalis.
Dipenghujung acara sekaligus mengakhiri pemilihan duta, pembawa acara berpesan kepada seluruh audience dan dirinya pribadi untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Indonesia dan selalu meningkatkan kemampuan intelktualnya secara akademik maupun non akademik sebagai generasi muda penerus bangsa. Serta untuk memajukan kampus STAINU Temanggung lebih baik lagi demi mencetak mahasiswa yang selalu berlandaskan aswaja. (TB69/Wahyu Egi Widayat).
Tambahkan Komentar