Pemateri saat menyampaikan materi |
Baca: Dosen STAINU Temanggung: Literasi Itu Perintah Allah Pertama Kali pada Nabi
Acara ini diskusi tim cyber yang diawali dengan tahlilan sesuai dengan sunnah rosul dan tradisi ke-NU-an.
Peserta yang didominasi mahasiswa STAINU Temanggung ini meski di tengah malam tetap berjalan. Mereka mengikuti acara ini dengan antusias dengan pemateri Hamidulloh Ibda dosen STAINU Temanggung dan juga salah satu tim cyber di Temanggung.
Setelah mengikuti acara ini peserta pun langsung melakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan membentuk tim redaksi kader NU Temanggung, yang diketuai oleh Faizun Rohman.
Baca: Dosen STAINU Temanggung: 5W 1H Harus Ditambah 6W 1H
Selain membentuk tim redaksi, lalu tim membuat akun facebook, twitter, instagram, dan youtube. Panitia berharap, dari kegiatan ini peserta bisa menjalankan tugas cyber dengan loyal, istikamah dan berintegritas.
Tim juga harus bisa memilah dan memilih antara berita yang fakta dan hoax, dan harus bisa menganalisa tentang situasi dan kondisi baik lokal, nasional ataupun internasional.
Baca: Malam Jumat, PMII Trisula Sunnah Rosul dengan Media Siber
Menurut pemateri, media merupakan nafas dalam hidup literasi. Pemateri menekankan kita harus hati-hati dalam mengkonsumsi berita-berita.
"Kita sebagai pengguna media harus pandai menyikapi dan meneliti, apakah itu berita hoax atau berita yang benar. Lalu bagaimana kita bisa menelitu berita kalau kita sebagai mahasiswa tidak berpengetahuan," kata dia.
Mahasiswa sebagai agen perubahan, kata dia, harus berpengetahuan lebih dengan memiliki banyak referensi dari berbagai sumber, agar mahasiswa tidak hanya sebagai konsumen namun mampu sebagai produsen berita. (Tb44/UNA).
Tambahkan Komentar