Biodata Buku:
Judul : Egosentris
Penulis : Syahid Muhammad
Tebal Buku : 372 halaman
Penerbit : Gradien Mediatama, Yogyakarta
Tahun terbit : 2018
Harga buku : Rp. 82.500
Penulis muda yang memiliki pemikiran
kritis mengenai kehidupan dan fenomena sosial
yang marak terjadi di era digital ini. Demikian deskripsi
personal dari sosok Syahid Muhammad.
Sebelumnya, ia bersama Stefani Bella yang juga seorang penulis telah sukses
melahirkan dua buah buku. Buku yang pertama berjudul ‘Kala’ dan buku yang kedua
berjudul ‘Amor Fati’. Kali ini Syahid Muhammad berhasil melahirkan buku tunggal
pertamanya berjudul ‘Egosentris’.
Dalam buku Egosentris ini, penulis
menuangkan pemikiran-pemikiran kritisnya mengenai fenomena sosial masa kini
melalui peran tiga tokoh. Tokoh-tokoh tersebut ialah
Fatih, Fana, dan Saka dan Fatihlah yang menjadi tokoh utama dalam novel
tersebut.
Tiga tokoh ini sama-sama mahasiswa psikologi dan teman satu kelas. Mereka
bertiga bersahabat cukup dekat hingga memutuskan untuk tinggal bertiga di
sebuah kontrakan.
Kisah dalam novel ini berpusat pada tokoh bernama Fatih.
Selama hidupnya Fatih banyak mengalami hal tidak menyenangkan hingga menjadikan
dia pribadi yang kritis dan karena hal itu banyak dari teman-teman sekelas yang
tidak menyukai dirinya. Ayahnya telah meninggal secara tragis ketika Fatih
masih kecil. Setelah ia dewasa hal yang sama menimpa ibunya, yaitu meninggal
secara tragis karena diperkosa.
Peristiwa tersebut akhirnya menjadi gunjingan banyak
orang bahkan teman-teman kampusnya sekalipuan. Karena tidak kuat menanggung
penderitaan yang menimpanya itu, Fatih memutuskan untuk menyusul keduanya.
Tetapi, berkat bantuan teman-teman dekatnya, niat tersebut berhasil digagalkan
dan perlahan ia bangkit dari keterpurukan.
Buku ini sangat cocok dibaca bagi kalangan remaja atau
mahasiswa karena isinya yang begitu menginspirasi dan dapat menguatkan mental
dalam menghadapi banyak masalah seperti yang dialami oleh tokoh utama sebagai
seorang mahasiswa.
Cover dan judul bukunya yang menarik dan simple menjadikan buku ini terlihat
berkesan dan berkelas. Hanya saja sudut pandang dalam buku ini cukup
membingungkan dan akan muncul sedikit kebosanan ketika membaca karena inti
permasalahan baru terungkap hampir di bagian akhir cerita. (tb55).
Peresensi Auliasmin, mahasiswi Universitas Negeri Semarang
Tambahkan Komentar