Temanggung, TABAYUNA.com - Haflah akhirussanah ke 49 dan haul muassis ke 12 Pesantren Salafiyyah Tawangsari atau biasa disebut Pesat Desa Tawangsari, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut yakni sejak tanggal 20 hingga 22 April 2018.
Sebagai mana acara tersebut adalah imtichan, perlombaan, pengajian, pentas seni budaya, dan puncaknya pengajian dari KH. Abdul Jalil dari Semarang.
Dalam sambutan panitia menyampaikan terima kasih dan ucapan maaf atas kekurangan dalam acara tersebut.
Sementara itu. Tim KKN STAINU Temanggung yang bertugas di Desa Tawangsari juga diundang untuk menghadiri sekaligus meliput acara tersebut guna realisasi program KKN, yakni penyebaran informasi untuk mempublish kegiatan Desa Tawangsari.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan pengasuh pesat bapak kh agus, beliau menyampaikan agar tetap sekolah dan ngaji di bawah nu, walaupun mahal tapi itu bentuk dari kecintaan terhadap nu, selain itu beliau juga berpesan sisa waktu diusahakan untuk mengaji agama.
Kemudian dalam pembelajaran beliau juga menerapkan kegiatan belajar mengajar yang baik dan tidak ingin ketinggalan sehingga harapan beliau penyesuaian akan diterapkan selesai alfiyah selesai SMA.
Selanjutnya selesai pada titik penghujung acara mauidoh khasanah yang disampaikan oleh KH. Abdul Kalil dari Semarang.
Beliau berpesan dengan tegas selalu bukti kyai NU. karena sejalan dan sangat ikhlas dalam menuntun umatnya dan santri bersungguh-sungguh mengikuti kyai karena ilmu kyai sungguh bermanfaat dunia akhirat. (HG44/almaksirun).
Sebagai mana acara tersebut adalah imtichan, perlombaan, pengajian, pentas seni budaya, dan puncaknya pengajian dari KH. Abdul Jalil dari Semarang.
Dalam sambutan panitia menyampaikan terima kasih dan ucapan maaf atas kekurangan dalam acara tersebut.
Sementara itu. Tim KKN STAINU Temanggung yang bertugas di Desa Tawangsari juga diundang untuk menghadiri sekaligus meliput acara tersebut guna realisasi program KKN, yakni penyebaran informasi untuk mempublish kegiatan Desa Tawangsari.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan pengasuh pesat bapak kh agus, beliau menyampaikan agar tetap sekolah dan ngaji di bawah nu, walaupun mahal tapi itu bentuk dari kecintaan terhadap nu, selain itu beliau juga berpesan sisa waktu diusahakan untuk mengaji agama.
Kemudian dalam pembelajaran beliau juga menerapkan kegiatan belajar mengajar yang baik dan tidak ingin ketinggalan sehingga harapan beliau penyesuaian akan diterapkan selesai alfiyah selesai SMA.
Selanjutnya selesai pada titik penghujung acara mauidoh khasanah yang disampaikan oleh KH. Abdul Kalil dari Semarang.
Beliau berpesan dengan tegas selalu bukti kyai NU. karena sejalan dan sangat ikhlas dalam menuntun umatnya dan santri bersungguh-sungguh mengikuti kyai karena ilmu kyai sungguh bermanfaat dunia akhirat. (HG44/almaksirun).
Tambahkan Komentar