Ilustrasi ganbar bambastis.com |
Direktur Eksekutif Nusantara Centre
Sungguh, kita rasakan Indonesia kini ditakdirkan langit untuk hancur sehacur hancurnya. Via jokowi-jeka, gelap sudah visi reformasi bangsa ini. KKN merajalela. Amoralisme via pemerkosaan dan tipu daya jadi agama. Tidak di pusat, tidak di daerah. Tidak tua, tidak muda. Tidak pemuka agama, tidak penegak hukum: semua sama-sama berfilsafat Keuangan Yang Maha Kuasa.
Tentu sebagian kecil (konglomerat hitam: asing-aseng) nasibnya berkebalikan dari orang kebanyakan. Di atas hukum dan bisa menyuruh begundal TNI/POLRI semau-maunya, merampok sebanyak-banyaknya.
Reformasi politik meneguhkan formasi ekonomi yg tak adil. Reformasi agensi meneguhkan neokapitalisme di ketiak-ketiak kuasa sampai desa-desa.
Revolusi mental berhenti sebelum bekerja. Nawacita bermimpi sebelum tidur dimulai. Langgam lama terkonsolidasi: gotong nyolong di semua lini. Penjahat jadi pejabat dan pejabat jadi penjahat.
Wahai kaum muda, bergeraklah. Pimpin perubahan fundamental. Bangun mental crank dan menyempal. Jadilah figur-figur besar pencetak sejarah. Jadilah kalian Jenghis Khan ala Indonesia. Rekahkan mimpi dan harapan seluruh warga negara.
Lakukan tindakan besar. Ledakkan kemarahan jadi kerja nyata. Tunjukkan kalian sebagai seorang visioner yang memiliki ide mulia. Target hidupnya bukanlah kekuasaan, lawan jenis dan harta. Tapi bercita-cita ingin membangun Bangsa Indonesia yang besar, merdeka, mandiri, modern, martabatif dan menzaman. Dalam menjalankan kepemimpinan kalian harus senantiasa mendekatkan diri dan meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa.
Di zaman gila ini kalian harus sering menyepi untuk mendekatkan diri ke Tuhan. Senantiasa meminta restu dari orang tua sebelum menjalankan misi besar seperti peperangan dan penaklukan. Menghargai persahabatan dan persaudaraan. Melindungi orang-orang lemah, perempuan dan anak-anak. Dalam setiap peperangan kalian dilarang membunuh wanita dan anak-anak. Hanya boleh menggantung penjahat negara: BLBI, Century, Indover, Panama Pappers, dll.
Hiduplah mulia secara sederhana, tidak mengutamakan materi. Kalian hanya memakan makanan sebagaimana umumnya makanan yang dimakan oleh prajurit dan rakyat banyak. Berpakaian sebagaimana umumnya saja. Kekuasaan hanya digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat. Jadilah pemimpin yang adil.
Kalian tidak perlu memiliki istana. Tidak usah tinggal di gedung megah. Tinggallah di rumah sederhana sebagaimana yang dilakukan rakyat. Berilah teladan prajuritmu. Latihlah panglima agar setia dan prajurit yang bersedia mati untuk negara: bukan untuk yg bayar.
Bersumpahlah kalian bahwa tak akan berhenti revolusi kecuali menang atau mati. Bersumpahlah bahwa kami adalah binatang jalang/Yang kokoh melawan neoliberalisme/Yang kuat menghadang feodalisme/Yang tegar membunuh fasisme/Yang berani menghadapi fundamentalisme/Yang menang melawan oligarki, kartelik, kleptokrasi dan predatorianik/Kami tak cengeng seperti kalian para penguasa hari ini/Pelacur asing dan aseng/Menyembah kebodohan dan kedunguan.
Jadilah pasukan pancasila yg menegakkan negara pancasila dan mematrialisasikan budaya pancasila. Jadilah sang pemula, pengawal dan perealisasi kebangkitan bangsa. Republik Kelima yg raya dan jaya. (tb4).
Tambahkan Komentar