Demak, TABAYUNA.com - Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah. Umat islam diberi kesempatan untuk beramal secara vertikal maupun horizontal. Hal ini disampaikan oleh Kiai Arif Jatmiko, yang didapuk sebagai mibalig dalam acara Perpisahan Tim KKN UIN Walisongo Posko 10 dan Santunan Anak Yatim pada Minggu, (20/5/2018).
Baca: Tim KKN Walisongo Berbagi dan Berbuka dengan Anak Yatim
Kiai Arif menyampaikan pentingnya memahami kunci kemuliaan. Kunci kemuliaan, lanjutnya adalah berpuasa dan memberi. Memberi untuk Tuhan, dalam artian pengabdian atau ibadah secara vertikal seperti berpuasa, dan memberi kepada sesama dalam artian berbagi atau ibadah secara horisontal, ibadah sosial.
"Jangan sampai kita menjadi pribadi yang bermental meminta. Meminta Allah tetapi lupa melaksanakan tugas kita sebagai hamba. Kita harus punya mental memberi kepada sesama. Apalagi kepada anak yatim. Besuk kita akan dijamin bersanding kepada Nabi Muhammad. Sungguh mulia beesanding Nabi Muhammad," kata pengasuh Pesantren Usmaniyah Mranggen itu.
Haryanto, ketua KOHD menjelaskan program organisasinya. Meliputi, berbagi makanan kepada pekerja dan gelandangan setiap jum'at,berbagi anak yatim dan lansia setiap bulan, bedah rumah setiap semester dan tanggap bencana.
"Semua program kami adalah sosial. Berawal dari para pemuda yang suka main hp dan punya jiwa sosial yang sama. Akhirnya kita gunakan untuk menghimpun donasi. Yang alhamdulillah bisa menyantuni anak yatim ini, " ujarnya.
Acara yang dilaksanakan di masjid Baitut Taqwa Desa Tangkis Kecamatan Guntur Kabupaten Demak ini mengambil tema "Meningkatkan Rasa Persaudaraan Antar Sesama". Acara yang dihadiri ratusan warga ini diselenggarakan atas kerja sama Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD), Tim KKN Posko 10, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ranting Tangkis dan Gerakan Pemuda Ansor.
Acara ditutup dengan pembagian paket kepada 30 anak yatim dan doa berbuka puasa saat terdengar sirine azan magrib.[tb44/Faiz].
Baca: Tim KKN Walisongo Berbagi dan Berbuka dengan Anak Yatim
Kiai Arif menyampaikan pentingnya memahami kunci kemuliaan. Kunci kemuliaan, lanjutnya adalah berpuasa dan memberi. Memberi untuk Tuhan, dalam artian pengabdian atau ibadah secara vertikal seperti berpuasa, dan memberi kepada sesama dalam artian berbagi atau ibadah secara horisontal, ibadah sosial.
"Jangan sampai kita menjadi pribadi yang bermental meminta. Meminta Allah tetapi lupa melaksanakan tugas kita sebagai hamba. Kita harus punya mental memberi kepada sesama. Apalagi kepada anak yatim. Besuk kita akan dijamin bersanding kepada Nabi Muhammad. Sungguh mulia beesanding Nabi Muhammad," kata pengasuh Pesantren Usmaniyah Mranggen itu.
Haryanto, ketua KOHD menjelaskan program organisasinya. Meliputi, berbagi makanan kepada pekerja dan gelandangan setiap jum'at,berbagi anak yatim dan lansia setiap bulan, bedah rumah setiap semester dan tanggap bencana.
"Semua program kami adalah sosial. Berawal dari para pemuda yang suka main hp dan punya jiwa sosial yang sama. Akhirnya kita gunakan untuk menghimpun donasi. Yang alhamdulillah bisa menyantuni anak yatim ini, " ujarnya.
Acara yang dilaksanakan di masjid Baitut Taqwa Desa Tangkis Kecamatan Guntur Kabupaten Demak ini mengambil tema "Meningkatkan Rasa Persaudaraan Antar Sesama". Acara yang dihadiri ratusan warga ini diselenggarakan atas kerja sama Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD), Tim KKN Posko 10, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ranting Tangkis dan Gerakan Pemuda Ansor.
Acara ditutup dengan pembagian paket kepada 30 anak yatim dan doa berbuka puasa saat terdengar sirine azan magrib.[tb44/Faiz].
Tambahkan Komentar