Tabayuna.com - Organisasi masyarakat seperti Muslimat NU, Aisyiyah, dan lainnya turut menyukseskan program Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernas Baku).
Baca: Kader Muslimat NU Didorong Jadi Pemimpin
Gernas Baku merupakan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, bekerja sama dengan organisasi mitra Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Aisyiyah, Muslimat NU dan organisasi lain yang bergerak dibidang pendidikan anak.
”Mimi kucing yang pelit. Dia tidak mau berbagi dan bermain bersama teman-temannya.”
”Mimi bermain bola sendirian. Dia tendang tinggi-tinggi hingga mengenai burung”
”Burung marah kepada Mimi karena terluka dan bulunya rontok”
”Mimi ketakutan dan bersembunyi. Dia menyesal kemudian menemui teman-temannya untuk bermain bersama’
Begitulah potongan cerita buku berjudul Mimi the Selfish Kitten yang dibacakan Ibu Suryan Widati kepada anak-anak PAUD KM 0 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sabtu (5/5/2018).
Puncak peringatan Gernas Baku diselenggarakan secara bersamaan di tiga kota, yaitu Jakarta, Sidoarjo dan Makassar. Acara di ketiga kota ini terhubung melalui telekonferensi.
Untuk di Sidoarjo, puncak acara Gernas Baku diikuti oleh 10 ribu anak, 10 ribu orang tua dan 3 ribu undangan. Sehingga memecahkan rekor membacakan buku terbanyak di Indonesia.
Ketika melakukan telekonferensi, istri Mendikbud berpesan agar membacakan buku menjadi budaya. ”Tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga membentuk karakter positif anak,” katanya.
Dalam sambutannya, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Dr. Sukiman, M.Pd menyampaikan, buku adalah jendela dunia dan sumber pengetahuan. Sehingga sangat penting membiasakan anak membaca buku sejak dini.
”Tak hanya menambah pengetahuan, membacakan buku untuk anak pun membuat hubungan batin antara orang tua dan anak akan terbentuk. Apalagi orang tua adalah pendidik pertama dan utama,” papar Sukiman.
Sementara Direktur Jenderal PAUD dan DIKMAS Ir. Harris Iskandar, Ph.D mengatakan, membacakan buku untuk anak membuat anak lebih berbudi pekerti luhur. Untuk itu orang tua sangat perlu membiasakan diri membacakan buku untuk anaknya.
”Otak anak luar biasa. Sayang kalau tidak diisi dengan hal-hal baik,” tandas Harris.
Dalam kesempatan itu Harris juga menyampaikan paresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan Gernas Baku. Terutama kepada Pemerintah Daerah Sidoarjo yang telah menyelenggarakan acara yang begitu besar dan memecahkan rekor.
Gernas Baku merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional untuk menumbuhkan minat baca. Gernas Baku ditujukan untuk anak usia dini yang pada umumnya belum mampu membaca, dalam rangka mendukung pengembangan kemampuan literasi anak melalui peran orang tua.
Gernas Baku merupakan gerakan untuk mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah, di Satuan PAUD, dan di masyarakat. Melalui Gernas Baku diharapkan dapat terwujud pembiasaan baik di lingkungan keluarga yang akan mendorong tumbuhnya minat baca anak sejak dini. Selain itu, kebiasaan ini dapat mempererat hubungan emosional antara anak dengan orang tuanya.
Sasaran Gernas Baku adalah orang tua, warga sekolah dan masyarakat. Gernas Baku dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti satuan PAUD, rumah dan komunitas.
Kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pra acara, acara puncak dan pasca acara. Pra acara puncak meliputi bulan sosialisasi Gernas Baku kepada satuan PAUD dan masyarakat, bulan donasi buku untuk mendukung ketersediaan buku pada acara puncak, dan bulan parenting. Bulan parenting dilakukan pada April dalam dua kali pertemuan dengan materi buku ”Menumbuhkan Minat Baca Anak”.
Puncak acara Gernas Baku dilaksanakan pada 5 Mei 2018. Pada hari ini, seluruh orang tua membacakan buku kepada anak secara serentak di satuan PAUD, di rumah atau di komunitas literasi tepat pada pukul 08.00 waktu setempat.
Pelaksaan Gernas Baku dilakukan dengan membacakan buku, berdiskusi dengan anak tentang isi bacaan atau melakukan aktivitas yang terisnspirasi dari buku yang dibacakannya seperti menggambar, melukis dengan jari dan lain sebagainya.
Setelah acara puncak Gernas Baku, pembiasaan membacakan buku pada anak diharapkan terus dilanjutkan di rumah. Orang tua menyiapkan bahan-bahan bacaan untuk anak yang sesuai dengan usianya serta menyiapkan pojok baca di rumah untuk meningkatkan minat baca anak. Tumbuhkan minat baca anak, ayah bunda bacakan buku. (tb55/Hanik Purwanto).
Baca: Kader Muslimat NU Didorong Jadi Pemimpin
Gernas Baku merupakan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, bekerja sama dengan organisasi mitra Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Aisyiyah, Muslimat NU dan organisasi lain yang bergerak dibidang pendidikan anak.
Dalam kesempatan ini, istri Mendikbud Muhadjir Effendy membacakan buku dalam rangka puncak acara Gernas Baku seperti kutipan di bawah ini.
”Mimi bermain bola sendirian. Dia tendang tinggi-tinggi hingga mengenai burung”
”Burung marah kepada Mimi karena terluka dan bulunya rontok”
”Mimi ketakutan dan bersembunyi. Dia menyesal kemudian menemui teman-temannya untuk bermain bersama’
Begitulah potongan cerita buku berjudul Mimi the Selfish Kitten yang dibacakan Ibu Suryan Widati kepada anak-anak PAUD KM 0 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sabtu (5/5/2018).
Puncak peringatan Gernas Baku diselenggarakan secara bersamaan di tiga kota, yaitu Jakarta, Sidoarjo dan Makassar. Acara di ketiga kota ini terhubung melalui telekonferensi.
Untuk di Sidoarjo, puncak acara Gernas Baku diikuti oleh 10 ribu anak, 10 ribu orang tua dan 3 ribu undangan. Sehingga memecahkan rekor membacakan buku terbanyak di Indonesia.
Ketika melakukan telekonferensi, istri Mendikbud berpesan agar membacakan buku menjadi budaya. ”Tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga membentuk karakter positif anak,” katanya.
Dalam sambutannya, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Dr. Sukiman, M.Pd menyampaikan, buku adalah jendela dunia dan sumber pengetahuan. Sehingga sangat penting membiasakan anak membaca buku sejak dini.
”Tak hanya menambah pengetahuan, membacakan buku untuk anak pun membuat hubungan batin antara orang tua dan anak akan terbentuk. Apalagi orang tua adalah pendidik pertama dan utama,” papar Sukiman.
Sementara Direktur Jenderal PAUD dan DIKMAS Ir. Harris Iskandar, Ph.D mengatakan, membacakan buku untuk anak membuat anak lebih berbudi pekerti luhur. Untuk itu orang tua sangat perlu membiasakan diri membacakan buku untuk anaknya.
”Otak anak luar biasa. Sayang kalau tidak diisi dengan hal-hal baik,” tandas Harris.
Dalam kesempatan itu Harris juga menyampaikan paresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan Gernas Baku. Terutama kepada Pemerintah Daerah Sidoarjo yang telah menyelenggarakan acara yang begitu besar dan memecahkan rekor.
Gernas Baku merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional untuk menumbuhkan minat baca. Gernas Baku ditujukan untuk anak usia dini yang pada umumnya belum mampu membaca, dalam rangka mendukung pengembangan kemampuan literasi anak melalui peran orang tua.
Gernas Baku merupakan gerakan untuk mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah, di Satuan PAUD, dan di masyarakat. Melalui Gernas Baku diharapkan dapat terwujud pembiasaan baik di lingkungan keluarga yang akan mendorong tumbuhnya minat baca anak sejak dini. Selain itu, kebiasaan ini dapat mempererat hubungan emosional antara anak dengan orang tuanya.
Sasaran Gernas Baku adalah orang tua, warga sekolah dan masyarakat. Gernas Baku dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti satuan PAUD, rumah dan komunitas.
Kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pra acara, acara puncak dan pasca acara. Pra acara puncak meliputi bulan sosialisasi Gernas Baku kepada satuan PAUD dan masyarakat, bulan donasi buku untuk mendukung ketersediaan buku pada acara puncak, dan bulan parenting. Bulan parenting dilakukan pada April dalam dua kali pertemuan dengan materi buku ”Menumbuhkan Minat Baca Anak”.
Puncak acara Gernas Baku dilaksanakan pada 5 Mei 2018. Pada hari ini, seluruh orang tua membacakan buku kepada anak secara serentak di satuan PAUD, di rumah atau di komunitas literasi tepat pada pukul 08.00 waktu setempat.
Pelaksaan Gernas Baku dilakukan dengan membacakan buku, berdiskusi dengan anak tentang isi bacaan atau melakukan aktivitas yang terisnspirasi dari buku yang dibacakannya seperti menggambar, melukis dengan jari dan lain sebagainya.
Setelah acara puncak Gernas Baku, pembiasaan membacakan buku pada anak diharapkan terus dilanjutkan di rumah. Orang tua menyiapkan bahan-bahan bacaan untuk anak yang sesuai dengan usianya serta menyiapkan pojok baca di rumah untuk meningkatkan minat baca anak. Tumbuhkan minat baca anak, ayah bunda bacakan buku. (tb55/Hanik Purwanto).
Tambahkan Komentar