Temanggung, TABAYUNA.com - Ribuan warga membanjiri Haflah Attasyakur Lil Ikhtitam Ponpes Sunan Plumbun RT 4 Desa Krajan, Kecamatan Tembarak, Temanggung, Senin malam (7/5/2018). Tujuan mereka, tak lain adalah untuk menonton seni leak khas Kabupaten Temanggung yang menampilkan sejumlah atraksi dari grup seni Turonggo Tunggal dari kota setempat.
Baca: Daftar Pondok Pesantren di Jawa Tengah Paling Lengkap
Ponpes Sunan Plumbon Temanggung merupakan salah satu lembaga berbentuk pendidikan yang menerapkan sistem pembelajaran bandongan, sorogan , halaqah dan lainya. Secara global sistem yang di terapkan ada dua jenis yang di selanggarakan. Pertama, pendidikan non formal ( kepesantrenan), ada Mejlis Ta’lim Mingguan (setelah jumat), Panti Asuhan Yatim dan Dluafa’, pengajian Ramadan paket 21 hari, Taman Pendidikan Alquran, Madrasah Diniyah, pesanten anak-anak modern, Wajar Dikdas, Takhasus.
Sedangkan pendidikan Takhosus menerapkan tiga tingkatan yaitu Isti’dadiyah dengan kurikulum dua tahun, Ibtida’iyah dengan kurikulum tiga tahun, Tsanawiyah dengan kurikulum tiga tahun dan Aliyah dengan kurikulum tiga tahun Untuk pendidikan formal sendiri meliputi Play Group D-BAITO Sunan Plumbon, Madrasah Ibtidaiyah Makukuhan Krajan, SMP D-BAITO Sunan Plumbon dan MA D-BAITO Sunan Plumbon.
Dengan cakupan lembaga itu, Ponpes Sunan Plumbon ini saat Haflah digeruduk ribuan orang dari berbagai daerah. "Cakupannya ada tiga kegiatan umum, ada yang Islami, dan ada yang mengangkat seni lokal," kata Usman salah satu penduduk setempat kepada Tabayuna.com.
Ia mengakui, kegiatan ini terus lestari dari tahun ke tahun. Tak hanya dari Temanggung sendiri, banyak pula warga dari daerah lain seperti Kendal, Magelang, bahkan Semarang dan luar Jawa turut menonton kegiatan untik tersebut.
Tradisi turun-temurun itu juga diapresiasi pelaku seni dari Turonggo Tunggal. Saat kesenian berlangsung, mereka juga mengajak para warga untuk melestarikan tradisi tanpa harus menggerus ajaran Islam yang rahmat bagi semua alam, bukan untuk golongan saja. (tb59/hi).
Baca: Daftar Pondok Pesantren di Jawa Tengah Paling Lengkap
Ponpes Sunan Plumbon Temanggung merupakan salah satu lembaga berbentuk pendidikan yang menerapkan sistem pembelajaran bandongan, sorogan , halaqah dan lainya. Secara global sistem yang di terapkan ada dua jenis yang di selanggarakan. Pertama, pendidikan non formal ( kepesantrenan), ada Mejlis Ta’lim Mingguan (setelah jumat), Panti Asuhan Yatim dan Dluafa’, pengajian Ramadan paket 21 hari, Taman Pendidikan Alquran, Madrasah Diniyah, pesanten anak-anak modern, Wajar Dikdas, Takhasus.
Sedangkan pendidikan Takhosus menerapkan tiga tingkatan yaitu Isti’dadiyah dengan kurikulum dua tahun, Ibtida’iyah dengan kurikulum tiga tahun, Tsanawiyah dengan kurikulum tiga tahun dan Aliyah dengan kurikulum tiga tahun Untuk pendidikan formal sendiri meliputi Play Group D-BAITO Sunan Plumbon, Madrasah Ibtidaiyah Makukuhan Krajan, SMP D-BAITO Sunan Plumbon dan MA D-BAITO Sunan Plumbon.
Dengan cakupan lembaga itu, Ponpes Sunan Plumbon ini saat Haflah digeruduk ribuan orang dari berbagai daerah. "Cakupannya ada tiga kegiatan umum, ada yang Islami, dan ada yang mengangkat seni lokal," kata Usman salah satu penduduk setempat kepada Tabayuna.com.
Ia mengakui, kegiatan ini terus lestari dari tahun ke tahun. Tak hanya dari Temanggung sendiri, banyak pula warga dari daerah lain seperti Kendal, Magelang, bahkan Semarang dan luar Jawa turut menonton kegiatan untik tersebut.
Tradisi turun-temurun itu juga diapresiasi pelaku seni dari Turonggo Tunggal. Saat kesenian berlangsung, mereka juga mengajak para warga untuk melestarikan tradisi tanpa harus menggerus ajaran Islam yang rahmat bagi semua alam, bukan untuk golongan saja. (tb59/hi).
Tambahkan Komentar