Oleh: Emha Ainun Nadjib
Budayawan
Yang sepenuhnya harus kita urus dalam ‘menyambut’ Lailatul Qadar adalah
Reciever Spiritual kita sendiri untuk mungkin menerima Lailatul-Qadar.
Kesiapan diri kita. Kebersihan Jiwa kita. Kejernihan Ruh kita. Kepenuhan Iman kita. Totalitas iman dan kepasrahan kita. Itulah yang harus kita maksimalkan.
Kalau lampumu tak bersumbu dan tak berminyak, jangan bayangkan api. Kalau
gelasmu retak, jangan mimpi menuangkan minuman.
Kalau mentalmu rapuh, jangan rindukan rasukan tenaga dalam. Kalau kaca jiwamu masih kumuh oleh kotoran-kotoran dunia, jangan minta cahaya akan memancarkan dengan jernih atasmu.
Jadi, bertapalah dengan puasamu, bersunyilah dengan i’tikafmu, mengendaplah dengan lapar dan hausmu. Membeninglah dengan rukuk dan sujudmu.
Puasa mengantarkanmu menjauh dari kefanaan dunia, sehingga engkau mendekat ke alam spiritualitas. Puasa menanggalkan barang-barang pemberat pundak, nafsu-nafsu pengotor hati, serta pemilikan-pemilikan penjerat kaki kesorgaanmu. ?
Komunitas Kenduri Cinta
02 September 2010
Source: Maiyah Online
Budayawan
Yang sepenuhnya harus kita urus dalam ‘menyambut’ Lailatul Qadar adalah
Reciever Spiritual kita sendiri untuk mungkin menerima Lailatul-Qadar.
Kesiapan diri kita. Kebersihan Jiwa kita. Kejernihan Ruh kita. Kepenuhan Iman kita. Totalitas iman dan kepasrahan kita. Itulah yang harus kita maksimalkan.
Kalau lampumu tak bersumbu dan tak berminyak, jangan bayangkan api. Kalau
gelasmu retak, jangan mimpi menuangkan minuman.
Kalau mentalmu rapuh, jangan rindukan rasukan tenaga dalam. Kalau kaca jiwamu masih kumuh oleh kotoran-kotoran dunia, jangan minta cahaya akan memancarkan dengan jernih atasmu.
- Baca: Pecah Kepala Khalifah oleh Cak Nun
- Baca: Benarkah Tuduhan NU Dapat 1,5 Triliun oleh Cak Nun Itu Hoax?
- Baca: HTI Bubar, Ustadz Felix Siauw Tobat Kuadrat Ikut Pengajian Maiyahan Cak Nun?
- Baca: Viral, Cak Nun dan Tuduhan 1,5 T bagi NU
Jadi, bertapalah dengan puasamu, bersunyilah dengan i’tikafmu, mengendaplah dengan lapar dan hausmu. Membeninglah dengan rukuk dan sujudmu.
Puasa mengantarkanmu menjauh dari kefanaan dunia, sehingga engkau mendekat ke alam spiritualitas. Puasa menanggalkan barang-barang pemberat pundak, nafsu-nafsu pengotor hati, serta pemilikan-pemilikan penjerat kaki kesorgaanmu. ?
Komunitas Kenduri Cinta
02 September 2010
Source: Maiyah Online
Tambahkan Komentar