Irena Nur Fadhilah. (Foto: Youtube). |
- Baca: Dikira Teroris, Santri di Simpanglima Semarang Berakhir Selfie dengan Brimo
- Baca: Ini Identitas Lengkap Santri yang Diduga Teroris di Simpanglima Semaran
- Baca: Cara GP Ansor Tangkal Radikalisme Lewat Tarling Perlu Ditiru
- Baca: Hijrah Memakai Cadar itu Palsu
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol MA Kamal mengungkapkan, pesawat Dimonim berangkat sekitar pukul 13.00 WIT dari Bandara Mozes Kilangin Timika dengan pilot Capt Kasta Gunawa dan kopilot Irena Nur Fadila.
Pesawat yang mengangkut 17 penumpang mengitari kawasan Bandara Keneyam. Lalu pada pukul 13.05 WIT, pesawat mendarat di ujung landasan bandara Kenyam dari sisi Timur.
Saat menyentuh landasan itulah, pesawat ditembak dari arah utara sebanyak satu kali dan mengenai bagian depan kanan pesawat. Walau demikian, pilot tetap mendaratkan pesawat dan langsung menurunkan seluruh penumpang.
"Penembakan itu mengakibatkan pergelangan kaki kanan kopilot terkena serpihan peluru dan pada bagian depan pesawat terkena tembakan," ungkapnya, Jumat (22/6/2018) sore.
Kopilot wanita berusia 25 tahun itu, lanjut Kamal, telah dirawat oleh paramedis yang ada di daerah tersebut.
"Setelah dilakukan penanganan medis terhadap kopilot dan pengecekan terhadap kondisi pesawat, kemudian pada pukul 13.45 WIT, pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU lepas landas menuju Timika dengan tidak membawa penumpang.
Sementara saat ini, situasi di Kabupaten Nduga dalam keadaan aman dan kondusif," kata Kamal.
Kamal menambahkan, saat ini para pelaku masih diburu. "Saat ini anggota (polisi) di lapangan tengah mengejar para pelaku," ujarnya.
Sementara itu, Fahmi, Staf Dimonim yang bertugas di Timika, mengatakan, pesawat yang bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 12.18 WIT tiba-tiba ditembak sebanyak satu kali dari arah depan saat berada di ujung landasan.
Kopilot yang menjadi korban, lanjut Fahmi, sempat dibawa ke rumah rumah sakit untuk menjalani perawatan medis sebelum diperbolehkan pulang. (tb55/tj).
Tambahkan Komentar