Kendal, TABAYUNA.com - Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Magelung, Kabupaten Kendal, melaksanakan Halal Bihalal dan pelantikan pengurus ranting Nahdlatul Ulama beserta banomnya, Senin malam (23/07/2018) bertempat di MDA Dukuh Sigrobayan, Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Cabang NU Kendal, KH. Danial Royan, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Kendal, Ulil Amri, Banom NU se-Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Kecamatan Kaliwungu, Forkopimcam Kaliwungu Selatan, Kepala Desa Magelung Bapak H. Slamet, serta ribuan masyarakat Desa Magelung dan sekitarnya.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Gus Mufton Pengasuh Pondok Pesantren Syafi'iyyah Salafiyyah Kangkung, Gus Tommy dari pengasuh pondok pesantren Hidayatul Quran Kaliwungu, Gus Hasan dari Pondok Pesantren Bani Umar Kaliwungu, Gus Ilyas dari PP Pring Jagad. Hadir sebagai pembicara (mauidhotul hasanah), yaitu Habib Umar Al-Muthohar dari Semarang.
Acara tersebut dimeriahkan oleh musikal center dan tari tradisinal IPNU-IPPNU Desa Magelung. Dan acara itu awali dengan pembukaan doa yang dipimpin oleh Ketua MWC Kaliwungu Selatan, H. Fatkurocman, kemudian dilajut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan lagu Yalal Wathon.
Dalam sambutannya ketua panitia kegiatan, Ngatno menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Magelung atas partisipasinya hadir dalam acara tersebut. "Saya sampaikan terima kasih atas kehadiran warga Magelung yang telah hadir dalam acara pada malam ini, dan saya sampaikan juga terima kasih banyak kepada seluruh panitia kegiatan yang telah bekerja keras sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.
Ngatno menambahkan, "acara ini kami gelar bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahim antar anggota, baik tingkat pimpinan ranting, kecamatan maupun tingkat cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kendal serta lapisan elemen masyarakat. Selain itu, juga untuk menangkal faham-faham radikalisme yang berada di Wilayah Kabupaten Kendal dan khususnya Desa Magelung sendiri, karena saya yakin semakin kuat NU nya maka akan semakin sedikit pula cela bagi kaum radikalisme masuk di wilayah kita."
Kepala Desa Magelung, Slamet dalam sambutannya juga menyampaikan, "saya ucapkan selamat kepada para pengus NU dan Banomnya yang baru saja dilantik, semoga kedepan progam-program NU di Magelung khususnya dapat terlaksana dengan baik. Dan saya siap untuk mendukung program- program NU kedepannya."
Sementara itu, Ketua PCNU Kendal, KH. Danial Royan dalam kesempatan tersebut meminta kepada para pengurus yang baru saja dilantik, untuk segera bergerak dan berjuang demi kebesaran NU dan tegaknya Islam ahlussunnah wal jamaah.
Ia juga menyampaikan tentang Islam Nusantara, yaitu adalah Islam yang ramah, Islam yang santun, Islam yang toleran dan moderat, karena Islam Nusantara dibangun diatas budaya, selama budaya itu tidak menentang dengan syari'at maka akan dilestarikan dan dirawat, bahkan agama dibangun diatas infrastruktur budaya. Budaya menjadi pondasi agama, maka dua-duanya saling memperkuat, contohnya para Walisongo, para Ulama dan Kiai di Nusantara ini, saat menyebarkan dakwah Islam di Nusantara ini sangat menghormati budaya, sehingga masyarakat Nusantara masuk Islam hanya membutuhkan waktu 50 tahun.
Lanjut KH. Danial, ada slametan jika ada masyarakat yang meninggal dunia, kita bacakan doa tiga hari, tuju hari, empat puluh hari, ini adalah budaya namun kontennya diisi dengan membaca Yasin, Tahlil, yang intinya mendoakan almarhum yang sudah meninggal agar diampuni dosanya oleh Allah SWT, maka hal ini sangat mulia dan baik sekali.
"Di depalan belas ribu pulau, setiap satu pulau pasti ada mayoritas dan minoritas dan berbeda budaya, namun kita bisa hidup damai dan toleransi, hidup bersatu sebagai saudara satu bangsa, karena punya prinsip yaitu Islam yang budaya, bermartabat dan beradapan anti kekerasan, anti terorisme, anti radikalisme yang prinsipnya adalah Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Insaniyah. Maka dari itu, hal ini sangat perlu kita pahami bersama, untuk menjung akidah Ahlussunnah wal jamaah.
Ketua PCNU tersebut juga menjak masyarakat untuk ikut serta menyukseskan program sehari sedekah seribu melalui Kaleng NU yang dijalankan oleh NU care-Lazisnu untuk membantu masyarakat tidak mampu, meliputi pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi dan siaga bencana. Serta meminta para pengurus agar nantinya setiap rumah mempunyai kaleng masing-masing.
Sementara itu, Habib Umar saat menyampaikan Mauidhotul hasanahnya mengatakan bahwa faham - faham radikalisme sudah banyak muncul di Indonesia. "Saat ini Faham radikalisme sudah banyak kita temui di Indonesia, mereka muncul untuk melunturkan budaya-budaya milik bangsa kita, oleh karena itu faham yang tidak benar itu harus kita luruskan, dan hadirnya NU adalah kebangkitan para ulama untuk nuntun umat dan menghadang pergerakan faham-faham yang menghilangkan nikmat berdzikir dan nantinya akan menggangu kenegaraan bangsa kita," katanya.
Habib Umar mengungkapkan bahwa nuntun umat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Nuntun umat itu tidak mudah, tentunya membutuhkan biaya banyak, maka harus ada iuran, jika kita semua harus iuran demi nuntun umat, ya kita harus juga iklas lilahitaAllah," tuturnya.
Berikut nama-nama ketua terpilih dari Rating Desa Magelung, diantaranya Ustadz Ilyas, sebagai ketua NU dengan masa khidmat tahun 2018-2023, Muhammad Fahrudin sebagai Ketua Ansor dengan masa khidmat tahun 2018-2021, M. Ihwanul Azis sebagai Ketua IPNU dan Rika Sri Gustianah sebagai ketua IPPNU dengan masa khidmat tahun 2018-2020, yang masing-masing dilantik langsung oleh Ketua Cabang Kendal.
Acara yang diamankan oleh Banser dan Pasukan Inti Pagarnusa tersebut diakhiri dengan pembacaan doa bersama. (tb33/Heri).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Cabang NU Kendal, KH. Danial Royan, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Kendal, Ulil Amri, Banom NU se-Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Kecamatan Kaliwungu, Forkopimcam Kaliwungu Selatan, Kepala Desa Magelung Bapak H. Slamet, serta ribuan masyarakat Desa Magelung dan sekitarnya.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Gus Mufton Pengasuh Pondok Pesantren Syafi'iyyah Salafiyyah Kangkung, Gus Tommy dari pengasuh pondok pesantren Hidayatul Quran Kaliwungu, Gus Hasan dari Pondok Pesantren Bani Umar Kaliwungu, Gus Ilyas dari PP Pring Jagad. Hadir sebagai pembicara (mauidhotul hasanah), yaitu Habib Umar Al-Muthohar dari Semarang.
Acara tersebut dimeriahkan oleh musikal center dan tari tradisinal IPNU-IPPNU Desa Magelung. Dan acara itu awali dengan pembukaan doa yang dipimpin oleh Ketua MWC Kaliwungu Selatan, H. Fatkurocman, kemudian dilajut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan lagu Yalal Wathon.
Dalam sambutannya ketua panitia kegiatan, Ngatno menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Magelung atas partisipasinya hadir dalam acara tersebut. "Saya sampaikan terima kasih atas kehadiran warga Magelung yang telah hadir dalam acara pada malam ini, dan saya sampaikan juga terima kasih banyak kepada seluruh panitia kegiatan yang telah bekerja keras sehingga acara ini dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.
Ngatno menambahkan, "acara ini kami gelar bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahim antar anggota, baik tingkat pimpinan ranting, kecamatan maupun tingkat cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kendal serta lapisan elemen masyarakat. Selain itu, juga untuk menangkal faham-faham radikalisme yang berada di Wilayah Kabupaten Kendal dan khususnya Desa Magelung sendiri, karena saya yakin semakin kuat NU nya maka akan semakin sedikit pula cela bagi kaum radikalisme masuk di wilayah kita."
Kepala Desa Magelung, Slamet dalam sambutannya juga menyampaikan, "saya ucapkan selamat kepada para pengus NU dan Banomnya yang baru saja dilantik, semoga kedepan progam-program NU di Magelung khususnya dapat terlaksana dengan baik. Dan saya siap untuk mendukung program- program NU kedepannya."
Sementara itu, Ketua PCNU Kendal, KH. Danial Royan dalam kesempatan tersebut meminta kepada para pengurus yang baru saja dilantik, untuk segera bergerak dan berjuang demi kebesaran NU dan tegaknya Islam ahlussunnah wal jamaah.
Ia juga menyampaikan tentang Islam Nusantara, yaitu adalah Islam yang ramah, Islam yang santun, Islam yang toleran dan moderat, karena Islam Nusantara dibangun diatas budaya, selama budaya itu tidak menentang dengan syari'at maka akan dilestarikan dan dirawat, bahkan agama dibangun diatas infrastruktur budaya. Budaya menjadi pondasi agama, maka dua-duanya saling memperkuat, contohnya para Walisongo, para Ulama dan Kiai di Nusantara ini, saat menyebarkan dakwah Islam di Nusantara ini sangat menghormati budaya, sehingga masyarakat Nusantara masuk Islam hanya membutuhkan waktu 50 tahun.
Lanjut KH. Danial, ada slametan jika ada masyarakat yang meninggal dunia, kita bacakan doa tiga hari, tuju hari, empat puluh hari, ini adalah budaya namun kontennya diisi dengan membaca Yasin, Tahlil, yang intinya mendoakan almarhum yang sudah meninggal agar diampuni dosanya oleh Allah SWT, maka hal ini sangat mulia dan baik sekali.
"Di depalan belas ribu pulau, setiap satu pulau pasti ada mayoritas dan minoritas dan berbeda budaya, namun kita bisa hidup damai dan toleransi, hidup bersatu sebagai saudara satu bangsa, karena punya prinsip yaitu Islam yang budaya, bermartabat dan beradapan anti kekerasan, anti terorisme, anti radikalisme yang prinsipnya adalah Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Insaniyah. Maka dari itu, hal ini sangat perlu kita pahami bersama, untuk menjung akidah Ahlussunnah wal jamaah.
Ketua PCNU tersebut juga menjak masyarakat untuk ikut serta menyukseskan program sehari sedekah seribu melalui Kaleng NU yang dijalankan oleh NU care-Lazisnu untuk membantu masyarakat tidak mampu, meliputi pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi dan siaga bencana. Serta meminta para pengurus agar nantinya setiap rumah mempunyai kaleng masing-masing.
Sementara itu, Habib Umar saat menyampaikan Mauidhotul hasanahnya mengatakan bahwa faham - faham radikalisme sudah banyak muncul di Indonesia. "Saat ini Faham radikalisme sudah banyak kita temui di Indonesia, mereka muncul untuk melunturkan budaya-budaya milik bangsa kita, oleh karena itu faham yang tidak benar itu harus kita luruskan, dan hadirnya NU adalah kebangkitan para ulama untuk nuntun umat dan menghadang pergerakan faham-faham yang menghilangkan nikmat berdzikir dan nantinya akan menggangu kenegaraan bangsa kita," katanya.
Habib Umar mengungkapkan bahwa nuntun umat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Nuntun umat itu tidak mudah, tentunya membutuhkan biaya banyak, maka harus ada iuran, jika kita semua harus iuran demi nuntun umat, ya kita harus juga iklas lilahitaAllah," tuturnya.
Berikut nama-nama ketua terpilih dari Rating Desa Magelung, diantaranya Ustadz Ilyas, sebagai ketua NU dengan masa khidmat tahun 2018-2023, Muhammad Fahrudin sebagai Ketua Ansor dengan masa khidmat tahun 2018-2021, M. Ihwanul Azis sebagai Ketua IPNU dan Rika Sri Gustianah sebagai ketua IPPNU dengan masa khidmat tahun 2018-2020, yang masing-masing dilantik langsung oleh Ketua Cabang Kendal.
Acara yang diamankan oleh Banser dan Pasukan Inti Pagarnusa tersebut diakhiri dengan pembacaan doa bersama. (tb33/Heri).
Tambahkan Komentar