Pemberian sertifikat dari Pembantu Ketua I Dr Baedhowi, MAg kepada para narasumber |
Kegiatan ini sangat positif karena menggiring para dosen meneliti untuk meneguhkan STAINU Temanggung berbasis riset.
- Baca: Enam Mahasiswa Rebutan Jadi Duta STAINU Temanggung 2018
- Baca: Duta STAINU Temanggung Wajib Jadi Ikon Islam Nusantara
- Baca: Berkat Riset Fatwa PWNU Jateng, Ketua STAINU Temanggung Resmi Jadi Doktor
Dalam sambutannya, Dr. Baedhowi, M.Ag Pembantu Ketua I Bidang Akademik STAINU Temanggung menegaskan bahwa tugas dosen tidak sekadar mengajar seperti guru, namun juga ilmuwan. "Ilmuwan salah satu cirinya ya seperti di acara workshop ini di bidang penulisan dan penelitian. Apalagi sekarang zaman IT yang harus disesuaikan dengan perkembangan zaman termasuk penelitian," ujar doktor jebolan UIN Sunan Kalijaga tersebut.
Pihaknya juga menegaskan, persiapan akreditasi AIPT STAINU sudah berjalan dan dosen harus menyesuaikan RPS yang dibuat dosen. "RPS penting, dan penelitian sebagai tugas ilmuwan juga penting," bebernya yang didampingi Sigit Tri Utomo Sekprodi PAI STAINU Temanggung.
Sigit juga menambahkan, bahwa dosen adalah peneliti yang mengajar. "Ini sudah dibahas di Kopertais X Jateng yang intinya dosen tidak hanya pendidik," ujar dia.
Usai pembagian jadwal dan evaluasi dosen, dilanjutkan Workshop Peningkatan Mutu Dosen yang mengkaji penyusunan RPS yang disampaikan Luluk Ifadah, M.S.I Kaprodi PAI, pembuatan akun Google Scholar, ID Sinta Ristek Dikti, OJS Jurnal, dan Webmail institusi yang diisi Hamidulloh Ibda Kaprodi PGMI dan M. Fadloli Al-hakim dosen PGMI STAINU Temanggung.
Dalam penyampaian materinya, Luluk Ifadah menegaskan RPS menjadi pijakan dosen mengajar dari tahap perencanaan sampai penilaian atau evaluasi. "Forum ini menjadi wahana untuk penyamaan persepsi dan konsorsium agar sama dalam perkuliahan," lanjut dia.
Usai itu, materi dilanjutkan dengan pembuatan akun webmail institusi, Google Scholar, ID Sinta Ristek Dikti, OJS Jurnal yang diisi Hamidulloh Ibda Kaprodi PGMI dan M. Fadloli Al-hakim dosen PGMI STAINU Temanggung.
Hamidulloh Ibda dalam pemaparannya, Google Scholar atau Google Cendekia menjadi hal wajib dikuasi dan dosen harus memiliki profil di Google Schoolar agar indek artikel ilmiah bisa disitasi dengan detail. "Artikel ilmiah berupa jurnal, prosiding, hasil penelitian akan semakin jelas ketika sudah punya profil. Akun Google Scholar ini menjadi syarat mendaftar akun Sinta Ristekdikti. Karena syaratnya hanya dua, yaitu ID Scopus dan Google Schoolar," beber dia.
M. Fadloli Al-hakim juga menambahkan, bahwa pembuatan akun Gooogle Scholar maupun sinta bergantung kelengkapan syarat, sinyal dan juga sistem. "Kalau SINTA kadang cepat kadang lama bisa sampai dua hari," beber dia.
Mereka berdua dalam forum itu menjadi fasilitator sekaligus menjadi tim pembuatan akun profil Google Scholar dan SINTA. Pelatihan akan ditindaklanjuti dengan pelatihan lagi dengan materi OJS dan Mendeley. (tb44/Dul).
Tambahkan Komentar