Tabayuna.com - Kopi darat (Kopdar) 1 tim siber NU Temanggung yang diinisiasi generasi muda dari kalangan mahasiswa dan PMII Cabang Temanggung berhasil merumuskan sejumlah gerakan strategis. Hal itu terungkap saat Kopdar pada Jumat malam (24/8/2018) di Wenska Kahve, Temanggung.
"Pertama kita fokus pada isu lokal Temanggung untuk menjaga ideologi yang ramah dan moderat khususnya faham Aswaja Annahdliyah," ujar Izun koordinator kegiatan.
Kedua, menurut dia, membuat video satu menit berbasis berita dan akurasi data. "Ketiga fokus pada meme atau gambar yang mengilustrasikan pesan damai dan melawan faham radikal," tegas Sekretaris Umum PC PMII Temanggung itu.
Selain itu, Hamidulloh Ibda salah satu anggota tim menambahkan, saat ini semua kanal siber dari media siber, Youtube, Facebook, Twitter, Instagram dikuasai mereka yang berfaham radikal.
"Kita harus melakukan penguatan konten medsos yang mengampanyekan pesan damai. Kita akui, media siber Islam saat didominasi mereka yang berfaham transnasional dan puritan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mempredikasi produsen isu provokasi, hate speech, hoax, fake dan berbau isu SARA akan terus ada sampai pada 2019. "Ini masalah abadi dan akan ada gerakan radikalisme di media siber selama kepentingan politik berselimut di belakang mereka," kata dia.
Dalam Kopdar itu, dihasilkan juga terobosan untuk mengangkat isu-isu lokal yang berbau riset seperti petilasan wali, kuburan, dan situs-situs bersejarah yang harus dijaga. (tb55/dul)
- Baca: Kenali Media Aswaja NU, PMII Trisula Deteksi Peta Media
- Baca: Malam Jumat, PMII Trisula Sunnah Rosul dengan Media Siber
- Baca: Lewat Tahlilah Cyber, Begini Cara Kader NU Lawan Media Radikal
"Pertama kita fokus pada isu lokal Temanggung untuk menjaga ideologi yang ramah dan moderat khususnya faham Aswaja Annahdliyah," ujar Izun koordinator kegiatan.
Kedua, menurut dia, membuat video satu menit berbasis berita dan akurasi data. "Ketiga fokus pada meme atau gambar yang mengilustrasikan pesan damai dan melawan faham radikal," tegas Sekretaris Umum PC PMII Temanggung itu.
Selain itu, Hamidulloh Ibda salah satu anggota tim menambahkan, saat ini semua kanal siber dari media siber, Youtube, Facebook, Twitter, Instagram dikuasai mereka yang berfaham radikal.
"Kita harus melakukan penguatan konten medsos yang mengampanyekan pesan damai. Kita akui, media siber Islam saat didominasi mereka yang berfaham transnasional dan puritan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mempredikasi produsen isu provokasi, hate speech, hoax, fake dan berbau isu SARA akan terus ada sampai pada 2019. "Ini masalah abadi dan akan ada gerakan radikalisme di media siber selama kepentingan politik berselimut di belakang mereka," kata dia.
Dalam Kopdar itu, dihasilkan juga terobosan untuk mengangkat isu-isu lokal yang berbau riset seperti petilasan wali, kuburan, dan situs-situs bersejarah yang harus dijaga. (tb55/dul)
Tambahkan Komentar