TABAYUNA.com - Terimakasih kepada sahabat PC PMII Jepara. Kalian luar biasa meleknya terhadap peta bangsa! Demo siang tadi jadi catatan sejarah saya untuk kalian, sahabatku.
Terimakasih kepada sahabat PC Ansor-Banser Jepara. Apel kebangsaan 5000 Banser di Ngabul semoga sukses jaya. Dan harus tetap datang untuk kondusifitas Jepara dan NKRI.
Terimakasih kepada "Forum Aswaja Nusantara", "Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI", "Aliansi Warga Ngabul" yang mendukung gerakan menolak atribut HTI masuk Jepara.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mengirim "pasukan khusus" ke rumah saya. Baik yang saya ketahui maupun yang tidak.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang pro maupun kontra sehingga membuat iklim pembelajaran masyarakat Jepara makin meningkat.
Terimakasih kepada pihak Al-Husna yang menjadi titik awal diskusi soal khilafah dan radikalisme makin kian diminati khususnya untuk wilayah Jepara, umumnya Jawa Tengah.
Terimakasih kepada pihak kepolisin yang dengan tangan terbuka mau membuka dialog dengan kami, audiensi serta memberi ruang ijin super cepat emergency untuk aksi-aksi di lapangan.
Mari gaungkan, Jepara Bumi Aswaja. Kota-kota lain silakan meniru gerakan massal warga Jepara yang peduli NKRI. Jepara kian cerah! Mohon maaf dan khilaf. Saya nulis apapun, baik pro maupun kontra, tetap banyak khilaf-nya.
Yang pasti, dawuh Mbah Wali sudah saya laksanakan meskipun direspon dengan banyak cara oleh pembaca. Per hari ini, saya baro'ah atas tugas yang telah diberikan. Tugas berat sudah dalem lakukan. Sungkem, kiai!
Salam komando santri!
NKRI Harga Mati!
(Tb44/AB).
- Baca: Tak Masuk 200 Dai Pilihan Kemenag, Ustadz Abdul Somad Perlihatkan Angkuhnya
- Baca: Raja di Youtube, Ustaz Abdul Samad dan Khalid Basalamah tak Masuk 200 Ustaz Kemenag, Kenapa?
- Baca: Denny Siregar: Jangan Mau Dikibuli HTI
- Baca: Bawa Atribut HTI, Rencana Ustadz Abdul Somad ke Jepara Ditolak Keras
Terimakasih kepada sahabat PC Ansor-Banser Jepara. Apel kebangsaan 5000 Banser di Ngabul semoga sukses jaya. Dan harus tetap datang untuk kondusifitas Jepara dan NKRI.
Terimakasih kepada "Forum Aswaja Nusantara", "Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI", "Aliansi Warga Ngabul" yang mendukung gerakan menolak atribut HTI masuk Jepara.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mengirim "pasukan khusus" ke rumah saya. Baik yang saya ketahui maupun yang tidak.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang pro maupun kontra sehingga membuat iklim pembelajaran masyarakat Jepara makin meningkat.
Terimakasih kepada pihak Al-Husna yang menjadi titik awal diskusi soal khilafah dan radikalisme makin kian diminati khususnya untuk wilayah Jepara, umumnya Jawa Tengah.
Terimakasih kepada pihak kepolisin yang dengan tangan terbuka mau membuka dialog dengan kami, audiensi serta memberi ruang ijin super cepat emergency untuk aksi-aksi di lapangan.
Mari gaungkan, Jepara Bumi Aswaja. Kota-kota lain silakan meniru gerakan massal warga Jepara yang peduli NKRI. Jepara kian cerah! Mohon maaf dan khilaf. Saya nulis apapun, baik pro maupun kontra, tetap banyak khilaf-nya.
Yang pasti, dawuh Mbah Wali sudah saya laksanakan meskipun direspon dengan banyak cara oleh pembaca. Per hari ini, saya baro'ah atas tugas yang telah diberikan. Tugas berat sudah dalem lakukan. Sungkem, kiai!
Salam komando santri!
NKRI Harga Mati!
(Tb44/AB).
Tambahkan Komentar