Semarang, TABAYUNA.com - Jelang puncak rangkaian perayaan ulang tahun ke 9 Radio Sonora Semarang unit usaha Kompas Gramedia menyelenggarakan kegiatan sosial berbagi untuk penyandang cacat di Yayasan Penyandang Cacat (YPAC) Semarang.
Marketing Komunikasi Radio Sonora Semarang Aditya Nugraha mengatakan kegiatan amal sosial merupakan hasil dari donasi terbuka serta menggandeng sejumlah mitra juga para pendengar radio selama ini.
" Ya harapannya di usia ke 9 tahun ini Radio Sonora semakin lebih baik. Dan berbagi sebagai bentuk kepedulian kepada sesama itu saja," terangnya ditemui pada Sonora Berbagi di YPAC Semarang Jumat (24/08/2018)
Adit menerangkan selain membagikan ratusan bingkisan serta beberapa kebutuhan menyesuaikan pihak yayasan juga hiburan sulap dan hadiah agar lebih semarak.
" Semula kami hanya ingin menyumbang dana hasil dari yang kami kumpulkan selama pembukaan donasi. Tapi perkembangan dan atas saran pengelola yayasan diminta dalam bentuk bingkisan," ungkapnya
Ia menambahkan untuk Sonora Berbagi kali ini merupakan kali pertama dilakukan yang mana pada tahun lalu terkendala keterbatasan dana juga perencanaan kurang maksimal.
"Alhamdulillah tahun ini mendapat dukungan dari beberapa mitra seperti Telkomsel, Biskuit Kokola dan Air Zam. Puncaknya nanti digelar pula Sonora Festival yang dipusatkan di Jalan Pemuda acara berupa pameran produk UMKM," katanya
Sementara itu, Ketua Yayasan Penyandang Cacat (YPAC) Semarang Kastri Wahyuni mengungkapkan yayasan yang dia kelola bersama sejumlah relawan memiliki kurang lebih 250 siswa.
" Kami ada dua kategori pertama yaitu SLBC atau para penyandang tuna grahita secara fisik normal melainkan intelektual dibawah rata-rata. Lalu SLBD atau tuna daksa anak-anak dengan keterbatasan fisik," paparnya
Pihaknya berharap banyak kalangan turut tergerak membantu para penyandang cacat yang ada ditempatnya dimana selama ini hampir penuh pembiayaan ditanggung yayasan saja.
" Mereka ini kan butuh penanganan khusus, soal pendidikan juga harus dilakukan berbeda jadi sangat dibutuhkan kebersamaan banyak pihak agar lebih mudah," jelasnya
Karenanya ia sangat mengapresiasi apabila banyak orang turut membantu dan mendukung program yang ada di YPAC Semarang terutama untuk mewujudkan anak-anak dengan kekurangan dapat lebih baik.
" Selama ini sebagian dana sekolah kami mendapat bantuan pemerintah melalui program BOS. Sementara untuk layanan terapi dan sebagainya yang terbilang tidak murah masih sepenuhnya yayasan," papar dia. (TB33/hrs).
Marketing Komunikasi Radio Sonora Semarang Aditya Nugraha mengatakan kegiatan amal sosial merupakan hasil dari donasi terbuka serta menggandeng sejumlah mitra juga para pendengar radio selama ini.
" Ya harapannya di usia ke 9 tahun ini Radio Sonora semakin lebih baik. Dan berbagi sebagai bentuk kepedulian kepada sesama itu saja," terangnya ditemui pada Sonora Berbagi di YPAC Semarang Jumat (24/08/2018)
Adit menerangkan selain membagikan ratusan bingkisan serta beberapa kebutuhan menyesuaikan pihak yayasan juga hiburan sulap dan hadiah agar lebih semarak.
" Semula kami hanya ingin menyumbang dana hasil dari yang kami kumpulkan selama pembukaan donasi. Tapi perkembangan dan atas saran pengelola yayasan diminta dalam bentuk bingkisan," ungkapnya
Ia menambahkan untuk Sonora Berbagi kali ini merupakan kali pertama dilakukan yang mana pada tahun lalu terkendala keterbatasan dana juga perencanaan kurang maksimal.
"Alhamdulillah tahun ini mendapat dukungan dari beberapa mitra seperti Telkomsel, Biskuit Kokola dan Air Zam. Puncaknya nanti digelar pula Sonora Festival yang dipusatkan di Jalan Pemuda acara berupa pameran produk UMKM," katanya
Sementara itu, Ketua Yayasan Penyandang Cacat (YPAC) Semarang Kastri Wahyuni mengungkapkan yayasan yang dia kelola bersama sejumlah relawan memiliki kurang lebih 250 siswa.
" Kami ada dua kategori pertama yaitu SLBC atau para penyandang tuna grahita secara fisik normal melainkan intelektual dibawah rata-rata. Lalu SLBD atau tuna daksa anak-anak dengan keterbatasan fisik," paparnya
Pihaknya berharap banyak kalangan turut tergerak membantu para penyandang cacat yang ada ditempatnya dimana selama ini hampir penuh pembiayaan ditanggung yayasan saja.
" Mereka ini kan butuh penanganan khusus, soal pendidikan juga harus dilakukan berbeda jadi sangat dibutuhkan kebersamaan banyak pihak agar lebih mudah," jelasnya
Karenanya ia sangat mengapresiasi apabila banyak orang turut membantu dan mendukung program yang ada di YPAC Semarang terutama untuk mewujudkan anak-anak dengan kekurangan dapat lebih baik.
" Selama ini sebagian dana sekolah kami mendapat bantuan pemerintah melalui program BOS. Sementara untuk layanan terapi dan sebagainya yang terbilang tidak murah masih sepenuhnya yayasan," papar dia. (TB33/hrs).
Tambahkan Komentar