Ilustrasi: Donny Imam Priambodo saat reses (kanan). |
Jakarta, TABAYUNA.com - Hari Pos
Telekomunikasi Telegraf Republik Indonesia sering disebut dengan PT Pos
Indonesia. Arus perkembangan teknologi telepon dan Telegraf yang masuk ke
Indonesia pun mengubah sistem pelayanan
pos di Indonesia.
Pada Tahun 1906, Pos di Indonesia
pun akhirnya berubah menjadi jawatan pos, Telegraf, dan telepon (PTT). Pada
saat pendudukan Jepang di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang.
Angkatan Mudah (AMPTT) mengambil Alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan
kemudian secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa
tersebut terjadi pada tanggal 27 September 1945.
Peraturan Pemerintah No 240 Tahun 1961. Peraturan tersebut
menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Dalam memperingati Hari Pos
Telekomunikasi Telegraf Republik Indonesia hari ini, Donny Imam Priambodo mengingat selaku insan komunikasi,
yang dalam kesehariannya selalu terlibat komunikasi dalam berbagai kebutuhan
dengan menggunakan berbagai alat komunikasi.
"Alat komunikasi menjadi
kebutuhan dasar manusia sebagai insan komunikasi. Adanya alat komunikasi untuk
menjabatani berbagai kebutuhan manusia. Pos menjadi jembatan komunikasi untuk
menghubungkan berbagai maksud dan kebutuhan warga negara Indonesia. Pos
mempunyai posisi yang amat berpengaruh dalam sejarah bangsa Indonesia," papar
Donny Imam Priambodo saat diminta komentarnya kepada Wartawan di kawasan
Jakarta Selatan, Kamis (27/9/2018).
Pos telekomunikasi Telegraf
menjadi hari yang harus di maknai, lanjut Donny
bahwa alat komunikasi cepat berkembang menyesuaikan dengan perkembangan
manusia.
"Adanya alat komunikasi yang dapat membantu warga negara
Indonesia menjadikan media yang sangat positif untuk berbagai berbagai
kebutuhan dan keperluan dalam hal yang positif dan konstruktif," lanjut Donny Imam Priambodo Caleg DPRRI Partai Nasdem Dapil Jateng III No urut 9 tersebut. (tb20/hms).
Tambahkan Komentar