Ilustrasi (Sindo). |
Beberapa kali PKI zaman old ini mencoba melakukan pemberontakan namun mampu ditumpas negara dengan bantuan rakyat. NU tentunya yang paling terdepan menumpas PKI dan Banser adalah sayap NU yang paling berjasa dalam penumpasan PKI.
Setelah PKI dan Soviet Tumbang, kini muncul lagi PKI dengan penjelmaan wajah yang lain. Jika PKI zaman old adalah antitesa terhadap Tuhan dan berusaha membunuh kepercayaan manusia terhadap Tuhan maka PKI zaman now berupaya melakukan kejahatan atasnama Tuhan. Merusak demokrasi dan Pancasila atasnama Tuhan dan menggantikan hukum yang lain juga atasnama hukum Tuhan. PKI zaman now adalah PKI syariah perwujudan dari Pengasong Khilafah Islamiyah. Walau wajahnya berbeda namun gaya serangnya nyaris sama.
Karena PKI syariah yang lebih belakangan ini baru muncul dan tidak ingin dianggap sebagai reinkarnasi dari PKI konvensional zaman old maka selalu teriak-teriak setiap kejahatan yang terjadi ditudingkan kepada PKI konvensional zaman old. PKI syariah selalu membangkitkan sentimen kebencian terhadap PKI konvensional sehingga rakyat semakin ketakutan sehingga tanpa sadar rakyat Sudah di-PKI-kan oleh PKI syariah.
PKI syariah selalu memprovokasi masyarakat bahwa pemerintah anti Islam, anti ulama dan anti syariat Islam. Menyebarkan berita bohong, celaan dan kebencian untuk menjegal pemerintah sehingga rakyat berbalik anti pemerintah. Memfitnah pemerintah sebagai komunis agar PKI syariah dapat banyak simpati.
Kita bisa saksikan provokasi mereka kian menjadi-jadi. Menebarkan isu dan membuat akun partai komunis agar komunis benar-benar dianggap ada yang akhirnya masyarakat menjadi ketakutan.
Walau model provokasi apapun, NU paham bahwa perusak NKRI akan terus ada dan terus terulang dan NU tidak akan tertipu dengan penipuan model PKI syariah.
Seluruh elemen NU akan terus setia menjaga akidah Aswaja dan NKRI dari gempuran pihak manapun baik PKI ala Konvensional maupun PKI ala syariah. Semakin NU dimusuhi maka NU semakin solid, semakin memuncak semangat juang dan semakin tinggi patriotismenya.
Tambahkan Komentar