Jombang, TABAYUNA.com - Insiden pembakaran bendera Hizbut Tahir Indonesia (HTI) di Garut, Jabar mendorong ormas Islam bersama Forkopimda di Jombang merapatkan barisan. Dalam pertemuan yang mereka gelar, tercetus pernyataan sikap dari Front Pembela Islam (FPI) yang melarang HTI kembali bercokol di tanah air.
Unsur Forkopimda dan ormas Islam di Jombang melakukan pertemuan sembari ngopi bareng di ruang Wirjono Prodjodikoro, Pengadilan Negeri (PN) Jombang. Acara yang digagas Polres Jombang ini diikuti sejumlah unsur Forkopimda. Di antaranya Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto, Bupati Mundjidah Wahab, Ketua PN Hera Kartiningisih, Kajari Syarifuddin, Kasdim 0814 Mayor Jhon Kloats, Kepala Kantor Kemenag Abdul Haris dan Ketua FKUB Isrofil Anwar.
Sementara itu dari unsur ormas Islam dihadiri Ketua PCNU Jombang Salmanuddin Yazid, Ketua PC GP Ansor Zulfikar Dawam, Ketua FPI Habib Muhammad Assegaf, Ketua Hiznul Aman Shiddiqiyah Ploso Teddy Suprayogi, perwakilan PD Muhammadiyah Abdul Wahid, serta dari LDII, Insan Fauzi.
Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, salah satu agenda yang dibicarakan dalam acara ngopi bareng tersebut adalah untuk menyikapi insiden pembakaran bendera HTI di Garut beberapa waktu lalu.
"Insiden Pembakaran Bendera HTI di Garut nampaknya telah mulai berpengaruh terhadap situasi Kamtibmas sehingga perlu langkah-langkah antisipasi yang konkrit. Maka kami perlu merapatkan barisan untuk menyatukan visi dan misi untuk menciptakan situasi kondusif di Jombang," kata Fadli, Minggu (28/10/2018) seperti dilansir dari detik.com.
Terkait insiden di Garut, Ketua FPI Jombang Habib Muhammad Assegaf meyakini Banser tak berniat untuk melecehkan kalimat tauhid. Menurutnya, komitmen Banser dalam menjaga dan memperjuangkan Islam di Indonesia selama ini sudah tak diragukan lagi.
"Kami mengharapkan aparat penegak hukum untuk bersikap secara profesional dan adil dalam menangani masalah ini," terangnya.
Baca juga: Polisi: Pengibar Bendera HTI di Poso Pendukung FPI
Pada kesempatan yang sama, Habib Muhammad juga menegaskan, FPI Jombang sepakat menolak HTI kembali hidup di Indonesia. Baginya, HTI sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah lantaran bertentangan dengan ideologi Pancasila.
"FPI sepakat HTI tidak boleh hidup di Indonesia karena sudah bertentangan dengan ideologi Pancasila," tegasnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Jombang Zulfikar Dawam meminta seluruh pemuda Ansor maupun Banser untuk tak terpancing insiden pembakaran bendera HTI di Garut.
"Sebagai sesama umat Islam kita harus tetap rukun dan menjalin ukhuwah, tidak boleh terpancing dengan berita-berita hoax," pesannya.
Unsur Forkopimda dan ormas Islam di Jombang melakukan pertemuan sembari ngopi bareng di ruang Wirjono Prodjodikoro, Pengadilan Negeri (PN) Jombang. Acara yang digagas Polres Jombang ini diikuti sejumlah unsur Forkopimda. Di antaranya Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto, Bupati Mundjidah Wahab, Ketua PN Hera Kartiningisih, Kajari Syarifuddin, Kasdim 0814 Mayor Jhon Kloats, Kepala Kantor Kemenag Abdul Haris dan Ketua FKUB Isrofil Anwar.
Sementara itu dari unsur ormas Islam dihadiri Ketua PCNU Jombang Salmanuddin Yazid, Ketua PC GP Ansor Zulfikar Dawam, Ketua FPI Habib Muhammad Assegaf, Ketua Hiznul Aman Shiddiqiyah Ploso Teddy Suprayogi, perwakilan PD Muhammadiyah Abdul Wahid, serta dari LDII, Insan Fauzi.
Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, salah satu agenda yang dibicarakan dalam acara ngopi bareng tersebut adalah untuk menyikapi insiden pembakaran bendera HTI di Garut beberapa waktu lalu.
"Insiden Pembakaran Bendera HTI di Garut nampaknya telah mulai berpengaruh terhadap situasi Kamtibmas sehingga perlu langkah-langkah antisipasi yang konkrit. Maka kami perlu merapatkan barisan untuk menyatukan visi dan misi untuk menciptakan situasi kondusif di Jombang," kata Fadli, Minggu (28/10/2018) seperti dilansir dari detik.com.
Terkait insiden di Garut, Ketua FPI Jombang Habib Muhammad Assegaf meyakini Banser tak berniat untuk melecehkan kalimat tauhid. Menurutnya, komitmen Banser dalam menjaga dan memperjuangkan Islam di Indonesia selama ini sudah tak diragukan lagi.
"Kami mengharapkan aparat penegak hukum untuk bersikap secara profesional dan adil dalam menangani masalah ini," terangnya.
Baca juga: Polisi: Pengibar Bendera HTI di Poso Pendukung FPI
Pada kesempatan yang sama, Habib Muhammad juga menegaskan, FPI Jombang sepakat menolak HTI kembali hidup di Indonesia. Baginya, HTI sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah lantaran bertentangan dengan ideologi Pancasila.
"FPI sepakat HTI tidak boleh hidup di Indonesia karena sudah bertentangan dengan ideologi Pancasila," tegasnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Jombang Zulfikar Dawam meminta seluruh pemuda Ansor maupun Banser untuk tak terpancing insiden pembakaran bendera HTI di Garut.
"Sebagai sesama umat Islam kita harus tetap rukun dan menjalin ukhuwah, tidak boleh terpancing dengan berita-berita hoax," pesannya.
Tambahkan Komentar