Oleh Ahmad Fauzi
Waylul likulli humazatillumazah
Alladzii jama’a maalaw wa’addadah
Yahsabu anna maalahuu akhladah
Kallaa, layumbadzanna fil huthomah
Wamaa adrooka malhuthomah
Naarullaah ilmuuqodah
Allatiy taththoli’u ‘alal af’idah
Innahaa ‘alaihum mu’sodah
Fii ‘amadim mumaddadah
Adanya persaingan ideologis antara puisi
dukun penyair dan majnun dengan
mukjizat ayat-ayat suci, menjadikan Sang
Nabi melabeli puisi sebagai kegiatan
menjijikkan dan terlarang. Puisi adalah hasil
kegiatan setan yang dikutuk dan dilaknat
tuhan, meskipun banyak ayat-ayat suci sendiri
berbentuk puisi. Ada kesan hal tersebut untuk
menyembunyikan kepentingan dan agenda
tertentu agar asal-usul wahyu kenabian yang
berakar pada tradisi kesurupan dan
perdukunan tidak lagi dapat ditelusuri.
Waylul likulli humazatillumazah
Alladzii jama’a maalaw wa’addadah
Yahsabu anna maalahuu akhladah
Kallaa, layumbadzanna fil huthomah
Wamaa adrooka malhuthomah
Naarullaah ilmuuqodah
Allatiy taththoli’u ‘alal af’idah
Innahaa ‘alaihum mu’sodah
Fii ‘amadim mumaddadah
Adanya persaingan ideologis antara puisi
dukun penyair dan majnun dengan
mukjizat ayat-ayat suci, menjadikan Sang
Nabi melabeli puisi sebagai kegiatan
menjijikkan dan terlarang. Puisi adalah hasil
kegiatan setan yang dikutuk dan dilaknat
tuhan, meskipun banyak ayat-ayat suci sendiri
berbentuk puisi. Ada kesan hal tersebut untuk
menyembunyikan kepentingan dan agenda
tertentu agar asal-usul wahyu kenabian yang
berakar pada tradisi kesurupan dan
perdukunan tidak lagi dapat ditelusuri.
Tambahkan Komentar