Semarang, TABAYUNA.com - Ratusan warga Kota Semarang mengikuti
pengobatan massal dengan metode suwuk ala Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) di Masjid
Jami' Jatisari, Mijen, Sabtu (13/10/2018) malam.
"Ruqyah Aswaja adalah metode pengobatan
yang sanadnya dari Rasulullah SAW. Ruqyah sering disebut juga suwuk atau jampi-jampi
dari kiai," kata Ketua Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) NU Jawa Tengah, Ali Shodiqun,
MPd.
Gus Ali melanjutkan bahwasanya ruqyah atau suwuk
ini menggunakan al Qur'an sebagai syifa' atau obat. Menurutnya al Qur'an dapat digunakan
sebagai sarana penyembuhan.
"Kami hanya berikhtiar dengan al Qur'an
dan sholawat. Toh, pada akhirnya pasien berbagai penyakit bisa sembuh adalah segalanya
berasal dari kuasa Allah SWT," terang Gus Ali yang juga pengasuh Ponpes Al
Istiqomah Weleri Kendal ini.
Sementara Yasir Alimi, Phd pengurus Majelis
Sholawat Jatisari, menyampaikan bahwa al Qur'an merupakan obat utama penyakit yang
sering dilupakan masyarakat Islam kota.
"Masyarakat Islam kota kerap lupa bahwa
al Qur'an adalah obat. Ketika semua usaha sembuh mentok, baru ingat al Qur'an. Semestinya
al Qur'an yang utama. Walaupun pengobatan lain juga sangat penting," terang
Yasir Alimi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PW NU Jawa Tengah.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari
warga setempat. Menurut Mahbub Zaky atau yang akrab disapa Gus Boby kegiatan yang
diselenggarakan di kompleks masjid ini menjadi momentum bagi warga untuk memakmurkan
masjid.
"Masjid harus dimakmurkan. Diramaikan dengan
aktivitas ibadah dan kegiatan keagamaan. Pengobatan ruqyah ini tak semata pengobatan,
tetapi dakwah, pengajian, dan pengajaran, bagi masyarakat kota untuk terus ingat
kepada Allah SWT di tengah kesibukan yang padat," kata Gus Boby.
Sekjen Majlis Dzikir Hubbul Wathon ini berharap
melalui pengobatan suwok NU ini warga yang hadir diberikan kesembuhan dan sekaligus
dapat meningkatkan keimanannya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Sholawat
Jatisari ini, kata Heru Bravo selaku ketua panitia, didukung oleh Lindu Aji Genuk
dan Lambangrojo Mijen yang membantu tim evakuasi pasien dan pengamanan. Juga GP
Ansor dan Banser setempat. (Tb44/hms).
Tambahkan Komentar