Ilustrasi |
- Baca: Azyumardi: Kembalikan HMI, PMII, IMM di Kampus
- Baca: 2061 Mahasiswa Baru Unwahas Ikuti Orientasi Keaswajaan
- Baca: Inilah Daftar Kampus Terpapar Radikalisme di Indonesia
Muhammadiyah Amin juga mengaku belum menerima hasil penelitian Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Nahdlatul Ulama yang baru-baru itu kembali dikemukakan oleh Badan Intelijen Negara atau BIN.
"Tentulah kaget dan sampai sekarang saya belum tahu masjid yang mana," kata Muhammadiyah Amin dalam acara Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin 26 November 2018 seperti dinukil dari Viva pada 27 November 2018.
- Baca: Kemendikbud, Kemenag, BNN dan BNPT Berantas Terorisme dan Narkoba dari Sekolah
- Baca: Tentang Mantan Teroris Berlatarbelakang Muhammadiyah
- Baca: Begini Cara Lawan Radikalisme di Kampus
Diketahui BIN mengemukakan kembali soal penelitian yang dilakukan P3M NU pada 29 September 2017 hingga 21 Oktober 2017, hasil survei di ceramah masjid salat Jumat di lingkungan pemerintah selama empat pekan. Hasilnya, ada 41 masjid dari 100 masjid yang disurvei yang dianggap terpapar radikalisme dengan merujuk pada penceramahnya. (tb44).
Tambahkan Komentar