Temanggung, TABAYUNA.com - Karang Pamitran menjadi salah satu cara untung merefresh kembali materi yang telah lama dipelajari. Kegiatan ini juga berfungsi untuk menyamakan perspektif materi yang selalu bersinggungan antar pembina di pangkalan. Karang Pamitran diselenggarakan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Temanggung bertempat di SMP Negeri 2 Temanggung, Sabtu pagi (24/11/2018).
"Kegiatan ini sebagai penyegaran untuk merefresh kembali materi yang lama" tegas Bambang Arochman selaku Ketua Kwarcab Temanggung.
Lanjutnya, termasuk mengupdate materi yang telah usang. Semakin berkembangnya zaman perlu adanya penyegaran ini agar tidak tertinggal dengan arus globalisasi yang menimpa para generasi muda.
Sambungnya, kegiatan ini untuk peserta namun bukan untuk peserta Karang Pamitran. Maksudnya untuk dilemparkan atau diberikan kepada para peserta didik di pangkalan. Sehingga ilmunya tertular kepada adik-adik bukan hanya untuk diri sendiri.
Lanjutnya, aplikasinya di lapangan belum tentu sama dengan apa yang disampaikan pelatih. Oleh karenanya, para pembina menjalan sesuai dengan kondisinya.
"Semuanya serahkan kepada pembina masing-masing sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan Metode Kepramukaan (PDK-MK)" jelasnya.
Pria bertubuh tegap tersebut menuturkan, antara SMP dan MTs tentunya secara kultur berbeda-beda. Pembina tugasnya mendidik peserta didik karena peserta didik ini akan menjadi generasi emas bangsa. Melalui pramuka karakter anak harus terbentuk dengan materi yang sudah ada.
Sambungnya, pembina dituntut untuk kreatif, inovatif serta inspiratif. Sebab, dalam pendidikan apabila pembelajaran monoton tentunya akan membuat jenuh peserta didik. Oleh karenanya disetiap latihan mampu memunculkan sesuatu yang menarik terhadap peserta didik.
Lanjutnya, selain hal tersebut, pramuka bukan hanya sekadar belajar materi kepramukaan namun juga perlu ada inovasi untuk mempelajari ilmu umum. Tujuannya, peserta berkembang diseluruh bidang. Sehingga mampu bekerjasama dengan dinas terkait atau dengan pihak yang berwenang.
Terakhir beliau menegaskan kepada para pembina pramuka se-Kabupaten Temanggung untuk berhati-hati terhadap narkoba. Obat tersebut akan merusak generasi bangsa Indonesia. Karena setiap razia di wilayah Kabupaten Temanggung selalu menemukan obat terlarang tersebut. Bahkan beberapa waktu silam di Kecamatan Jumo telah diciduk pelaku pengedar narkoba terbesar di Jawa Tengah. Maka dari itu, marilah kepada seluruh pembina untuk membentengi peserta didik dengan kegiatan yang positif untuk membentuk karakter anak berkualitas tinggi. (tb44/wew).
"Kegiatan ini sebagai penyegaran untuk merefresh kembali materi yang lama" tegas Bambang Arochman selaku Ketua Kwarcab Temanggung.
Lanjutnya, termasuk mengupdate materi yang telah usang. Semakin berkembangnya zaman perlu adanya penyegaran ini agar tidak tertinggal dengan arus globalisasi yang menimpa para generasi muda.
Sambungnya, kegiatan ini untuk peserta namun bukan untuk peserta Karang Pamitran. Maksudnya untuk dilemparkan atau diberikan kepada para peserta didik di pangkalan. Sehingga ilmunya tertular kepada adik-adik bukan hanya untuk diri sendiri.
Lanjutnya, aplikasinya di lapangan belum tentu sama dengan apa yang disampaikan pelatih. Oleh karenanya, para pembina menjalan sesuai dengan kondisinya.
"Semuanya serahkan kepada pembina masing-masing sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan Metode Kepramukaan (PDK-MK)" jelasnya.
Pria bertubuh tegap tersebut menuturkan, antara SMP dan MTs tentunya secara kultur berbeda-beda. Pembina tugasnya mendidik peserta didik karena peserta didik ini akan menjadi generasi emas bangsa. Melalui pramuka karakter anak harus terbentuk dengan materi yang sudah ada.
Sambungnya, pembina dituntut untuk kreatif, inovatif serta inspiratif. Sebab, dalam pendidikan apabila pembelajaran monoton tentunya akan membuat jenuh peserta didik. Oleh karenanya disetiap latihan mampu memunculkan sesuatu yang menarik terhadap peserta didik.
Lanjutnya, selain hal tersebut, pramuka bukan hanya sekadar belajar materi kepramukaan namun juga perlu ada inovasi untuk mempelajari ilmu umum. Tujuannya, peserta berkembang diseluruh bidang. Sehingga mampu bekerjasama dengan dinas terkait atau dengan pihak yang berwenang.
Terakhir beliau menegaskan kepada para pembina pramuka se-Kabupaten Temanggung untuk berhati-hati terhadap narkoba. Obat tersebut akan merusak generasi bangsa Indonesia. Karena setiap razia di wilayah Kabupaten Temanggung selalu menemukan obat terlarang tersebut. Bahkan beberapa waktu silam di Kecamatan Jumo telah diciduk pelaku pengedar narkoba terbesar di Jawa Tengah. Maka dari itu, marilah kepada seluruh pembina untuk membentengi peserta didik dengan kegiatan yang positif untuk membentuk karakter anak berkualitas tinggi. (tb44/wew).
Tambahkan Komentar