Magelang, TABAYUNA.com - Mahasiswa Prodi PGMI STAINU Temanggung melakukan ziarah ke makam waliyullah Mbah Dalhar Watucongol di Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jumat (02/11/2018).
Kegiatan ini diinisiasi Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) PGMI yang diikusi mahasiswa STAINU Temanggung bersama Imam Syafaat pengasuh Pondok Pesantren Asma’ul Husna Kemloko Kidul, Kranggan, Temanggung yang melakukan ziarah ke makam waliyullah di Gunungpring tersebut.
Gunungpring merupakan salah satu daerah yang memiliki bukti sejarah peninggalan perkembangan Islam di Indonesia. Hingga saat ini, makam Gunungpring menjadi tujuan wisata religi di Magelang. Hal itu dikarenakan kompleks menjadi tempat persemayaman Kyai Raden Santri yang merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan sekaligus wali tanah Jawa, Simbah Kyai H. Dalhar, serta ulama lain.
Menurut Indah Wahyuningsih pengurus HMP bahwa kegiatan ini kami lakukan sebagai penguatan spiritual dan menjaga kekompakan mahasiswa PGMI STAINU Temanggung. "Alhamdulillah kami juga didampingi oleh bapak Imam Syafaat Pengasuh pondok pesantren Asma’ul Husna," kata dia.
Munawaroh Ketua HMP PGMI mengatakan banyak pengalaman luar biasa dalam ziarah tersebut.
“Alhamdulillah kegiatan mendapatkan pengalaman luar biasa, selain berziarah kami juga mendapatkan ilmu dari bapak Imam Syafaat bahwa untuk mencapai kesuksesan hidup kami harus berusaha mencari ilmu sebanyak mungkin, mencapai tujuan hidup yang hakiki dan kreatif dengan dilandasi sikap istiqomah," kata dia.
Sementara itu Imam Syafaat menambahkan bahwa ziarah bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah. “Simbah Kyai H. Dalhar merupakan salah satu guru para ulama. Kharisma, akhlak, dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan banyak umat Islam untuk belajar dan mendalami ilmu agama Islam. Semoga mahasiswa PGMI STAINU Temanggung mampu mengenang kebaikan-kebaikannya sehingga tabarruk atau mendapatkan keberkahan," katanya.
Kaprodi PGMI Hamidulloh Ibda menambahkan kegiatan yang dilakukan Mahasiswa PGMI STAINU Temanggung merupakan salah satu cara merawat tradisi Islam di Indonesia. "Berziarah, berdoa dan bertafakur adalah hal yang perlu dilakukan untuk merawat rasa kemanusiaan, keagamaan, dan kebangsaan kita,” ujar dia.
Penulis buku Filsafat Umum Zaman Now ini menegaskan, kegiatan intelektual wajib dilakukan mahasiswa. "Tapi selain ibadah mahzah, kegiatan spiritual seperti ziarah ini juga tak kalah pentingnya sebagai wahana mengingat kematian dan utamanya berwasilah pada waliyullah agar urusan kita dimudahkan Allah," papar dia. (tb55/agw).
Kegiatan ini diinisiasi Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) PGMI yang diikusi mahasiswa STAINU Temanggung bersama Imam Syafaat pengasuh Pondok Pesantren Asma’ul Husna Kemloko Kidul, Kranggan, Temanggung yang melakukan ziarah ke makam waliyullah di Gunungpring tersebut.
Gunungpring merupakan salah satu daerah yang memiliki bukti sejarah peninggalan perkembangan Islam di Indonesia. Hingga saat ini, makam Gunungpring menjadi tujuan wisata religi di Magelang. Hal itu dikarenakan kompleks menjadi tempat persemayaman Kyai Raden Santri yang merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan sekaligus wali tanah Jawa, Simbah Kyai H. Dalhar, serta ulama lain.
Menurut Indah Wahyuningsih pengurus HMP bahwa kegiatan ini kami lakukan sebagai penguatan spiritual dan menjaga kekompakan mahasiswa PGMI STAINU Temanggung. "Alhamdulillah kami juga didampingi oleh bapak Imam Syafaat Pengasuh pondok pesantren Asma’ul Husna," kata dia.
Munawaroh Ketua HMP PGMI mengatakan banyak pengalaman luar biasa dalam ziarah tersebut.
“Alhamdulillah kegiatan mendapatkan pengalaman luar biasa, selain berziarah kami juga mendapatkan ilmu dari bapak Imam Syafaat bahwa untuk mencapai kesuksesan hidup kami harus berusaha mencari ilmu sebanyak mungkin, mencapai tujuan hidup yang hakiki dan kreatif dengan dilandasi sikap istiqomah," kata dia.
Sementara itu Imam Syafaat menambahkan bahwa ziarah bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah. “Simbah Kyai H. Dalhar merupakan salah satu guru para ulama. Kharisma, akhlak, dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan banyak umat Islam untuk belajar dan mendalami ilmu agama Islam. Semoga mahasiswa PGMI STAINU Temanggung mampu mengenang kebaikan-kebaikannya sehingga tabarruk atau mendapatkan keberkahan," katanya.
Kaprodi PGMI Hamidulloh Ibda menambahkan kegiatan yang dilakukan Mahasiswa PGMI STAINU Temanggung merupakan salah satu cara merawat tradisi Islam di Indonesia. "Berziarah, berdoa dan bertafakur adalah hal yang perlu dilakukan untuk merawat rasa kemanusiaan, keagamaan, dan kebangsaan kita,” ujar dia.
Penulis buku Filsafat Umum Zaman Now ini menegaskan, kegiatan intelektual wajib dilakukan mahasiswa. "Tapi selain ibadah mahzah, kegiatan spiritual seperti ziarah ini juga tak kalah pentingnya sebagai wahana mengingat kematian dan utamanya berwasilah pada waliyullah agar urusan kita dimudahkan Allah," papar dia. (tb55/agw).
Tambahkan Komentar