Semarang, TABAYUNA.com - Di tengah menjamurnya media online sudah semestinya pengusaha media online mengarah pada kredibilitas lembaganya masing-masing dengan lolos uji verifikasi Dewan Pers salah satunya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan yang jadi senjata andalan jurnalis adalah tingkat kredibilitasnya. Dari pemahaman terhadap isu sampai mengikuti uji kompetensi.
Namun di sisi lain Ganjar menyampaikan, untuk mencapai itu kesejahteraan awak media sudah semestinya terjamin.
"Tolong diperhatikan untuk upah sesuai UMK, kalau tidak ya jadi hasta karya," kata Ganjar saat menerima pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jateng bersama Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Rabu (2/1/2018).
SMSI ini jadi tamu pertama Ganjar Pranowo di tahun 2019.
Perkembangan industri media, khususnya online memang tengah jadi primadona, tercatat lebih dari 50 ribu media online lahir di Indonesia.
Namun hanya sekitar 250 an yang terverifikasi di Dewan Pers. Ganjar mengatakan cukup bangga dengan SMSI yang terus mendorong pengusaha media untuk menepati syarat-syarat lolos verifikasi.
"Mereka menginisiasi untuk bisa melakukan verifikasi terhadap awaknya sehingga bisnis online ini bisa berjalan baik. Semoga SMSI bisa menjadi lembaga yang terhormat. Yang sulit adalah mencari yang kredibel. ," katanya.
Beda dengan organisasi kewartawanan lain, SMSI mupakan perkumpulan pengusaha media online. Kepada mereka, selain soal gaji, Ganjar berpesan agar etika jurnalistik benar-benar dipraktekkan.
"Sehingga awaknya benar-benar kredibel. Sehingga good corporate-nya benar-benar berjalan.
Ternyata kawan-kawan wartawan dan pebisnis online di Jawa Tengah ini betul-betul menyiapkan diri menghadapi industri 4.0," katanya.
Untuk lolos verifikasi di dewan pers memang dianggap cukup memberatkan pengusaha media online, khususnya di daerah. Karena selain para awaknya harus mengikuti uji kompetensi, media online tersebut harus berada di bawah naungan perusahaan dan berbadan hukum.
"Mendorong agar semua media online untuk berbadan hukum. Membuka kesadaran baru pengelola dan wartawan media online," kata Setiawan Hendra Kelana Ketua SMSI Jateng. (tb33/Hidayat).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan yang jadi senjata andalan jurnalis adalah tingkat kredibilitasnya. Dari pemahaman terhadap isu sampai mengikuti uji kompetensi.
Namun di sisi lain Ganjar menyampaikan, untuk mencapai itu kesejahteraan awak media sudah semestinya terjamin.
"Tolong diperhatikan untuk upah sesuai UMK, kalau tidak ya jadi hasta karya," kata Ganjar saat menerima pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jateng bersama Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Rabu (2/1/2018).
SMSI ini jadi tamu pertama Ganjar Pranowo di tahun 2019.
Perkembangan industri media, khususnya online memang tengah jadi primadona, tercatat lebih dari 50 ribu media online lahir di Indonesia.
Namun hanya sekitar 250 an yang terverifikasi di Dewan Pers. Ganjar mengatakan cukup bangga dengan SMSI yang terus mendorong pengusaha media untuk menepati syarat-syarat lolos verifikasi.
"Mereka menginisiasi untuk bisa melakukan verifikasi terhadap awaknya sehingga bisnis online ini bisa berjalan baik. Semoga SMSI bisa menjadi lembaga yang terhormat. Yang sulit adalah mencari yang kredibel. ," katanya.
Beda dengan organisasi kewartawanan lain, SMSI mupakan perkumpulan pengusaha media online. Kepada mereka, selain soal gaji, Ganjar berpesan agar etika jurnalistik benar-benar dipraktekkan.
"Sehingga awaknya benar-benar kredibel. Sehingga good corporate-nya benar-benar berjalan.
Ternyata kawan-kawan wartawan dan pebisnis online di Jawa Tengah ini betul-betul menyiapkan diri menghadapi industri 4.0," katanya.
Untuk lolos verifikasi di dewan pers memang dianggap cukup memberatkan pengusaha media online, khususnya di daerah. Karena selain para awaknya harus mengikuti uji kompetensi, media online tersebut harus berada di bawah naungan perusahaan dan berbadan hukum.
"Mendorong agar semua media online untuk berbadan hukum. Membuka kesadaran baru pengelola dan wartawan media online," kata Setiawan Hendra Kelana Ketua SMSI Jateng. (tb33/Hidayat).
Tambahkan Komentar