Parakan, TABAYUNA.com - Bagi warga nahdliyin ziarah ke makam aulia merupakan sebuah kebiasaan rutin. Ziarah tidak sekadar menjadi komunikasi sosial, namun juga komunikasi spiritual antara manusia dengan hal-hal metafisik.
Bagi kebanyakan orang, terdapat kebahagiaan dan ketenangan tersendiri ketika bisa bermunajat dan berdoa di makam para wali.
Menyadari akan pentingnya hal tersebut, PAC Fatayat Parakan menyelenggarakan safari ziarah ke makam para wali di kawasan Temanggung dan Magelang Selasa, (5/2/2019) bertepatan dengan hari libur Imlek.
Menurut Yuni Haniah, kordinator kegiatan, ziarah bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas diri kepada Allah dengan mengenang sejarah para wali dalam berjuang dan menyebarkan agama Islam. "Dengan mendatangi makam para aulia disamping memanjatkan doa dan tahlil juga dapat meneladani perjuangan beliau dalam berdakwah" ungkapnya.
Route diawali dari makam simbah KH Subkhi Kauman Parakan, Wali Majnun Bandunggede Kedu, komplek makam Gunungpring Muntilan dan diakhiri di makam KH. Abdul Hamid Kajoran Salaman Magelang.
Dalam kesempatan ini, acara diikuti 80 peserta yang berasal dari ranting Fatayat se kecamatan Parakan. Adapun yang ditunjuk sebagai pendamping dan imam tahlil adalah K.Rofiq, kiai muda asal Tegalroso, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. (tb44/nn).
Bagi kebanyakan orang, terdapat kebahagiaan dan ketenangan tersendiri ketika bisa bermunajat dan berdoa di makam para wali.
Menyadari akan pentingnya hal tersebut, PAC Fatayat Parakan menyelenggarakan safari ziarah ke makam para wali di kawasan Temanggung dan Magelang Selasa, (5/2/2019) bertepatan dengan hari libur Imlek.
Menurut Yuni Haniah, kordinator kegiatan, ziarah bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas diri kepada Allah dengan mengenang sejarah para wali dalam berjuang dan menyebarkan agama Islam. "Dengan mendatangi makam para aulia disamping memanjatkan doa dan tahlil juga dapat meneladani perjuangan beliau dalam berdakwah" ungkapnya.
Route diawali dari makam simbah KH Subkhi Kauman Parakan, Wali Majnun Bandunggede Kedu, komplek makam Gunungpring Muntilan dan diakhiri di makam KH. Abdul Hamid Kajoran Salaman Magelang.
Dalam kesempatan ini, acara diikuti 80 peserta yang berasal dari ranting Fatayat se kecamatan Parakan. Adapun yang ditunjuk sebagai pendamping dan imam tahlil adalah K.Rofiq, kiai muda asal Tegalroso, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. (tb44/nn).
Tambahkan Komentar