Temanggung, TABAYUNA.com - Sebagai rukun Islam ke-5, haji merupakan ibadah yang mempunyai dinamika persoalan fiqih yang tidak pernah berhenti. Karena setiap tahun selalu saja ada persoalan baru yang terkait dengan keabsahan ibadah haji. Demikian disampaikan Sekretaris KBIH Babussalam H.Rohmadi dalam kegiatan sosialisasi Hasil Bakhsul Masail Haji, Ahad (3/2/2019) di Aula KBIH Babussalam NU Temanggung, Jawa Tengah.
Selanjutnya disampaikan bahwa Berbagai persoalan yang muncul dalam pelaksanaan ibadah haji harus diselesaikan dengan pendekatan fiqih melalui kajian akademik untuk menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
"Oleh karena itu kami bekerjasama dengan Lembaga Bakhsul Masail membahas persoalan ibadah haji dan mencari pemecahannya ,kemudian kami cetak menjadi buku pelengkap bimbingan manasik haji untuk dijadikan pedoman para pembimbing manasik." ungkapnya.
Sementara itu KH.M.Syakur selaku narasumber kegiatan tersebut menjelaskan bahwa persoalan fiqih ibadah haji muncul mulai dari jamaah masuk pesawat berkaitan dengan cara bersuci dan shalatnya sampai saat tiba di tanah suci untuk melaksanakan umroh dan haji.
"Semua persoalan yang ditemukan pembimbing ketika membimbing di Tanah Suci kami bahas dengan hati hati mencari maraji' nya yang tepat dan telah ditaskhih oleh para Kyai yang berkompeten agar dapat menghasilkan keputusan yang dapat dipertenggungjawabkan," katanya.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung sehari tersebut, menurut Nur Makhsun selaku koordinator acara diikuti oleh empat puluh orang pembimbing . Adapun tujuannya agar para pembimbing haji mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama dalam mensikapi dan menyelesaikan masalah yang muncul dalam memberikan manasik atau ketika mereka bertugas mendampingi jamaah haji di tanah suci. (tb44/nm).
Selanjutnya disampaikan bahwa Berbagai persoalan yang muncul dalam pelaksanaan ibadah haji harus diselesaikan dengan pendekatan fiqih melalui kajian akademik untuk menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
"Oleh karena itu kami bekerjasama dengan Lembaga Bakhsul Masail membahas persoalan ibadah haji dan mencari pemecahannya ,kemudian kami cetak menjadi buku pelengkap bimbingan manasik haji untuk dijadikan pedoman para pembimbing manasik." ungkapnya.
Sementara itu KH.M.Syakur selaku narasumber kegiatan tersebut menjelaskan bahwa persoalan fiqih ibadah haji muncul mulai dari jamaah masuk pesawat berkaitan dengan cara bersuci dan shalatnya sampai saat tiba di tanah suci untuk melaksanakan umroh dan haji.
"Semua persoalan yang ditemukan pembimbing ketika membimbing di Tanah Suci kami bahas dengan hati hati mencari maraji' nya yang tepat dan telah ditaskhih oleh para Kyai yang berkompeten agar dapat menghasilkan keputusan yang dapat dipertenggungjawabkan," katanya.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung sehari tersebut, menurut Nur Makhsun selaku koordinator acara diikuti oleh empat puluh orang pembimbing . Adapun tujuannya agar para pembimbing haji mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama dalam mensikapi dan menyelesaikan masalah yang muncul dalam memberikan manasik atau ketika mereka bertugas mendampingi jamaah haji di tanah suci. (tb44/nm).
Tambahkan Komentar