Oleh :Agus Ilmi samudin
Mahasiswa Prodi PGMI Semester IIA Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
Disabilitas? Apa yang kalian ketahui tentang Disabilitas? Di Indonesia sendiri setiap tahunnya hampir selalu ada anak yang terlahir dengan fisik ataupun psikis yang tidak sempurna. Menurut buku yang saya baca berjudul “Problematika Anak SD/MI Zaman Now dan Solusinya” anak disabilitas merupakan tipe-tipe anak yang mempunyai kebutuhan khusus, di antaranya tunanetra, tunarungu, tunadaksa dan lain sebagainya.
Beberapa jenis disabilitas antara lain, tunanetra yang merupakan cacat pada indera penglihatan, tunanetra sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu low vision yang merupakan kondisi di mana anak mampu menerima rangsangan cahaya namun penglihatannya lebih dari 6/21. Sedangkan totally blind merupakan cacat mata yang menjadikan anak tidak dapatmenerima rangsangan dari luar(hlm.157).
Kemudian ada juga tunarungu yaitu kondisi di mana anak kehilangan seluruh/sebagian daya pendengarannya yang mengharuskan anak tersebut di bantu dengan alat bantu pendengaran. Lalu ada juga tunadaksa yaitu kecacatan fisik jasmani yang biasanya ditandai dengan kelainan bentuk tulang, otot, sendi maupun syaraf-syaraf yang menghambat aktivitas sehari-hari(hlm.159). Tetapi walapun ketika ada anak memiliki kekurangan pada dirinya bukan berarti mereka tidak memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Dimukakan bahwa Warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus(hlm.162).
Kalau tunagrahita sudah berbeda yaitu anak yang secara nyata mengalami hambatan keterbelakangan mental intelektual di bawah rata-rata standar dari anak lainnya, maka anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya(hlm.163).
Jika tunagharita memiliki hambatan dengan tugas-tugasnya beda halnya dengan tunawicara, tunawicara yaitu kelainan pada anak baik dalam pengucapan, bahasa, sampai suara, sehingga menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi. Tetapi ini bias diterapi dengan memperbaiki aktivitas otot dan membantu memperbaiki pengucapannya missal dalam 2 minggu sekali dengan waktu terapi 1-2 jam. Ada juga tunalaras, tunalaras berbeda lagi yaitu anak yang memiliki hambatan dalam menggendalikan emosinya, biasanya penderita tunalaras memiliki perilaku menyimpang dan tidak sesuai dengan norma dan perilaku yang berlaku. Ada lagi ADHD yaitu Attention deficit hyperactivity disonder, merupakankelainan kejiwaan ditandai dengan kesulitan dalam memperhatikan, tetapi ini bias di terapi dengan cara pengobatan medis dan psikologis dan yang paling penting dukungan dari keluarga dan orang terdekat(hal.166). autisme atau lebih dikenal auitis, ini adalah seseorang anak yang memiliki kelainan dengan ditandainya seseorang anak tersebut memilik perbedaan mulai dari abnormalitas pada dominan interaksi social atau komunikasi.
Biodata Resensi
Judul: Problematika Anak MI/SD dan Solusinga
Penulis : Mahasiswa PGMI Stainu Temanggung
Nama Peresensi : Agus Ilmi Samudin
Penerbit : Formaci
Tahun terbit : 2019
Kelebihan dan kekurangan
Buku kumpulan artikel yang sepakat dinamai “Problematika Anak SD/MI Zaman Now dan Solusinya” sangat menggugah saya untuk membacanya. Karena di dalamnya kita bisa mengeksplor ilmu tentang tradisi Islam Nusantara. Banyak aslinya yang saya tidak ketahui tentang tradisi-tradisi Islam Nusantara, padahal saya sendiri mengaku sebagai bagian dari warga Islam Nusantara. Dengan membaca buku tersebut saya sedikit-sedikit menjadi paham. Dan kreatif sekali mahasiswa-mahasiswa semester pendek yang baru saja menginjak bangku perkuliyahan bisa mengadakan penelitian kemudian dibukukan.
Mahasiswa Prodi PGMI Semester IIA Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
Disabilitas? Apa yang kalian ketahui tentang Disabilitas? Di Indonesia sendiri setiap tahunnya hampir selalu ada anak yang terlahir dengan fisik ataupun psikis yang tidak sempurna. Menurut buku yang saya baca berjudul “Problematika Anak SD/MI Zaman Now dan Solusinya” anak disabilitas merupakan tipe-tipe anak yang mempunyai kebutuhan khusus, di antaranya tunanetra, tunarungu, tunadaksa dan lain sebagainya.
Beberapa jenis disabilitas antara lain, tunanetra yang merupakan cacat pada indera penglihatan, tunanetra sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu low vision yang merupakan kondisi di mana anak mampu menerima rangsangan cahaya namun penglihatannya lebih dari 6/21. Sedangkan totally blind merupakan cacat mata yang menjadikan anak tidak dapatmenerima rangsangan dari luar(hlm.157).
Kemudian ada juga tunarungu yaitu kondisi di mana anak kehilangan seluruh/sebagian daya pendengarannya yang mengharuskan anak tersebut di bantu dengan alat bantu pendengaran. Lalu ada juga tunadaksa yaitu kecacatan fisik jasmani yang biasanya ditandai dengan kelainan bentuk tulang, otot, sendi maupun syaraf-syaraf yang menghambat aktivitas sehari-hari(hlm.159). Tetapi walapun ketika ada anak memiliki kekurangan pada dirinya bukan berarti mereka tidak memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Dimukakan bahwa Warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus(hlm.162).
Kalau tunagrahita sudah berbeda yaitu anak yang secara nyata mengalami hambatan keterbelakangan mental intelektual di bawah rata-rata standar dari anak lainnya, maka anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya(hlm.163).
Jika tunagharita memiliki hambatan dengan tugas-tugasnya beda halnya dengan tunawicara, tunawicara yaitu kelainan pada anak baik dalam pengucapan, bahasa, sampai suara, sehingga menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi. Tetapi ini bias diterapi dengan memperbaiki aktivitas otot dan membantu memperbaiki pengucapannya missal dalam 2 minggu sekali dengan waktu terapi 1-2 jam. Ada juga tunalaras, tunalaras berbeda lagi yaitu anak yang memiliki hambatan dalam menggendalikan emosinya, biasanya penderita tunalaras memiliki perilaku menyimpang dan tidak sesuai dengan norma dan perilaku yang berlaku. Ada lagi ADHD yaitu Attention deficit hyperactivity disonder, merupakankelainan kejiwaan ditandai dengan kesulitan dalam memperhatikan, tetapi ini bias di terapi dengan cara pengobatan medis dan psikologis dan yang paling penting dukungan dari keluarga dan orang terdekat(hal.166). autisme atau lebih dikenal auitis, ini adalah seseorang anak yang memiliki kelainan dengan ditandainya seseorang anak tersebut memilik perbedaan mulai dari abnormalitas pada dominan interaksi social atau komunikasi.
Biodata Resensi
Judul: Problematika Anak MI/SD dan Solusinga
Penulis : Mahasiswa PGMI Stainu Temanggung
Nama Peresensi : Agus Ilmi Samudin
Penerbit : Formaci
Tahun terbit : 2019
Kelebihan dan kekurangan
Buku kumpulan artikel yang sepakat dinamai “Problematika Anak SD/MI Zaman Now dan Solusinya” sangat menggugah saya untuk membacanya. Karena di dalamnya kita bisa mengeksplor ilmu tentang tradisi Islam Nusantara. Banyak aslinya yang saya tidak ketahui tentang tradisi-tradisi Islam Nusantara, padahal saya sendiri mengaku sebagai bagian dari warga Islam Nusantara. Dengan membaca buku tersebut saya sedikit-sedikit menjadi paham. Dan kreatif sekali mahasiswa-mahasiswa semester pendek yang baru saja menginjak bangku perkuliyahan bisa mengadakan penelitian kemudian dibukukan.
Tambahkan Komentar