Mahasiswi
Prodi Pendidikan Agama Islam STAINU Temanggung
Temanggung
merupakan kota yang di mana memiliki beberapa
sejarah dan tradisi di setiap masing-masing daerahnya. Dan di setiap
daerah masing-masing tidak lepas dari sejarah dan tradisinya, ataupun asal
usul di daerah tersebut. di sini saya
mengangkat cerita tentang sebuah Desa yang ada di salah satu daerah Temanggung,
yang tertulis di dalam buku “ Sejarah dan Legenda Desa Temanggung, Magelang,
dan Semarang” dimulai dari daerah yang sudah terkenal di daerah Magelang
ataupun Semarang, di Temanggung juga terdapat desa yang juga terkenal dan tidak
terkenal, selain itu ada juga Dusun
Balun yang terletak di daerah kabupaten Temanggung yang menurut pendapat saya Desa itu memiliki keunikan tersendiri dibandingkan
Desa-desa yang ada di daerah kabupaten Temanggung.
Dusun
Balun dari sebuah cerita yang ada di
Dusun Balun tersebut, Dengan adanya seorang pengunjung/ pendatang yang
kedatanganya tidak diketahui asalnya. pendatang itu bernama Kiyai Balun, pada
mulanya jumlah penduduk di Dusun Balun tersebut kurang lebih 10 Kepala
Keluarga, dengan keadaan yang ada maka jarak antara rumah satu dengan satunya
sangatlah jauh. Bahkan untu berkunjung ataupun bersilaturahmi warga satu dengan
yang lainnya saangatlah takut karena jarak rumah satu dengan yang lainya
tersebut jauh, dan pada saat itu kiyai belun sering didatangi oleh masyarakat
atau warga kampung lain untuk diminta dos untuk di berikan kesembuhan, maka
dari itu orang-orang menyebut kampung tersebut dengan nama “ Balun” yang
bermula dari nama kiyai balun.
Dengan
berkemangnya zaman masyarakat mengadakan kerja bakti ataupun gotong royong
untuk membuat jalan ataupun mata air, mata air di dusun ini terdapat tiga mata
air, dan yang pertama kalinya dengan masyarakat tersebut di beri nama “ Kali
Jambu” sebab pada awalnya terdapat pohon jambu, dan yang ke dua diberi nama “
Kali Krengseng” yang pada mulanya di sekitar mata air tersebut banyak ditumbuhi
tanaman krengseng, dan yang ketiga ataupun yang terakhir diberi nama “ Kali
Canggkring” yang pada awalnya terdapat pohon cangkring yang besar. ketiga Kali
tersebut sering digunakan oleh masyarakat balun untuk kebutuhan sehari-hari, akan
tetapi yang sekarang masinh digunakan adalah Kali Jambu.
Dahulu
masyarakat Balun tidak mengerti tentang agama, akan tetapi setelah kedatangan
Kiyai Abdul Salim masyarakat tersebut sedikit demi sedikit mengerti tentang
ilmu agama yang beliau ajarkan di rumahnya. Dan semakin mengerti ilmu agama
masyarakat mempunyai semanagat untuk membangun sebuah langar yang akan pertama kalinya didirikan oleh masyaraat
tersebut,dan digunakan untuk beribadah. Dusun Balun mempunyai budaya lokal yang
sangat bagus seperti : samroh (syair islam), kasidah, orkes melayu, dan
berjanji ataupun maulud. Selain budaya lokal Dusun Balun ini mempunyai
rutinitas yang sering dilakukan oleh masyarakat yaitu selapanan yang dilakukan
setap hari kamis wage dan kegiyatan lainnya seperti maulid Nabi Muhammad saw, rajaban
dan nuzulul quran walaupun kegiatan ini juga sering dilakukan di daerah-daerah
lainnya akan tetapi di Dusun Balun ini kegiatannya lebih meriah.
Tahun
berganti tahun di Dusun Balun ini
kegiatan ataupun rutinitas semakin baik dan baik, dan masyarakat pada saat itu
mempunyai ide atupun fikiran untuk membentuk kelompok tani disebabkan karena
sudah tidak ada gotong royong antar tani satu dengan yang lainnya. Oleh karena
itu masyarakat mendirikan kelompok tani dengan nama “ sido muncul”. dengan
demikian keunikan di Dusun Balun ini
terdapat pada asal usul Dusun Balun.
Kekurangan
pada Buku yang berjudul Sejarah Dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, dan
Semarang ini terletak pada tata bahasa
yang digunakan tidak bahasa indonesia dengan benar, akan tetapi tidak semua
terdapat kesalahan di dalam tata bahasanya.
Kelebihan
Buku yang berjudul Sejarah Dan Legenda Desa
di Temanggung, Magelang, Semarang ini memiliki kelebihan yang menarik
yang dilihat dari judul dan kemudian juga ada di dalam isinya terdapat berbagai
macam cerita di setiap masing-masing daerah yang memiliki ciri khas tersendiri
sejarah dan kebudayaanya.
Biodata
Buku :
Judul:
Sejarah Dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang, Semarang
Nama
Penulis : Tim PAI IB STAINU Temanggung
Nama
Editor: Hamidulloh Ibda, M.Pd
ISBN : 978-602-53552-7-1
Penerbit:
CV. Pilar Nusantara
Tahun
Penerbit: 2019
Cetakan:
Kesatu, Januari Tahun 2019
Tebal
: 301 halaman
Harga
: Rp. 55.000
Tambahkan Komentar