Temanggung, TABAYUNA.com - Bertempat di Gedung PCNU Temanggung, Panitia Pekan Olahraga dan Seni Ma'arif (Porsema) NU Jawa Tengah XI, menggelar rapat internal, Kamis (21/3/2019).
Hadir Ketua LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan, M.Ag., Ketua LP Ma'arif Temanggung H. Miftakhul Hadi, M.Pd., Ketua Porsema XI Zaedun, dan pengurus LP Ma'arif NU Jateng, Bendahara Panitia Porsema, Ahmad Muzammil, dan Wakil Ketua Porsema Hamidulloh Ibda dan panitia lokal Porsema XI NU Jateng.
Dalam sambutannya, Ketua LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan mengatakan ada beberapa penekanan dalam Porsema NU XI. "Pembukaan akan lebih menarik dari sebelumnya. Kemarin sudah berkoordinasi dengan EO yang nanti akan survei lapangan. Kita sudah mengkani isu, salah satunya kekhasan Temanggung yaitu Kiai Parak Bambu Runcing KH. Subkhi. Kita akan melakukan kajian literatur agar isu ini menjadi matang dan laik diangkat dalam Porsema XI ini," ujar dia.
Untuk itu, kata Andi, kerjasama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mematangkan konsep dalam rangkaian acara Porsema XI NU Jateng tersebut.
Sementara itu, Ketua LP Ma'arif PCNU Temanggung H. Miftakhul Hadi menambahkan, bahwa dua tahun lalu NU Temanggung sudah mengangkat jasa Kiai Subkhi sebagai sosok sentral bambu runcing. "Dua tahun lalu saat Hari Santri Nasional, Kiai Subkhi sudah diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Gagasan ini sangat menarik dan akan lebih kuat jika didukung dalam Porsema kali ini yang bertempat di Temanggung," katanya.
Dulu, katanya, sudah diseminarkan yang menghadirkan pakar termasuk Kepala Madrasah Mua'allimin dan KH. Anasom yang asli Jumo Temanggung yang sekarang menjadi Ketua PCNU Kota Semarang.
Seperti diketahui, K. H. Subchi memiliki nama lahir Mohamad Benjing. Nama setelah berumah tangga R Somowardojo, Nama setelah Haji:Subchi/ Subki/ Subeki). Beliau lahir di Parakan, Temanggung, 31 Desember 1858 da meninggal di Parakan, Temanggung, 6 April 1959 pada umur 100 tahun. Kiai Subkhi merupakan seorang tokoh pejuang kemerdekaan penggagas senjata bambu runcing. Ia merupakan penasehat Barisan Bambu Runcing bersama dengan Kyai-kyaipengurus lain diantaranya K.H. Sumogunardho, K.H. M. Ali dan K.H. Nawawi dan juga pernah menjadi guru Jendral Sudirman.
Dari sejarah yang tertulis, Kiai Subkhi akan diangkat menjadi brand dalam mengangkat perjuangan kiai dalam berperan memerdekakan NKRI.
Sementara itu, Wakil Ketua LP Ma'arif NU Jateng Fakhrudin Karmani yang juga Panitia SC Porsema menegaskan perlu kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengangkat local wisdom khususnya Kiai Subkhi sebagai sosok Kiai Bambu Runcing. "Teknisnya entah nanti berupa tari, fashion show, atau pertunjukan seni yang lain akan diserahkan kepada EO untuk mengangkat Kiai Subkhi yang laik diangkat sebagai Pahlawan Nasional," kata dia.
Untuk membahas persiapan teknis, panitia akan merapatkan kembali pada Ahad (24/3/2019) yang akan dihadiri semua panitia Porsema XI NU Jateng. (Tb44).
Hadir Ketua LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan, M.Ag., Ketua LP Ma'arif Temanggung H. Miftakhul Hadi, M.Pd., Ketua Porsema XI Zaedun, dan pengurus LP Ma'arif NU Jateng, Bendahara Panitia Porsema, Ahmad Muzammil, dan Wakil Ketua Porsema Hamidulloh Ibda dan panitia lokal Porsema XI NU Jateng.
Dalam sambutannya, Ketua LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan mengatakan ada beberapa penekanan dalam Porsema NU XI. "Pembukaan akan lebih menarik dari sebelumnya. Kemarin sudah berkoordinasi dengan EO yang nanti akan survei lapangan. Kita sudah mengkani isu, salah satunya kekhasan Temanggung yaitu Kiai Parak Bambu Runcing KH. Subkhi. Kita akan melakukan kajian literatur agar isu ini menjadi matang dan laik diangkat dalam Porsema XI ini," ujar dia.
Untuk itu, kata Andi, kerjasama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mematangkan konsep dalam rangkaian acara Porsema XI NU Jateng tersebut.
Sementara itu, Ketua LP Ma'arif PCNU Temanggung H. Miftakhul Hadi menambahkan, bahwa dua tahun lalu NU Temanggung sudah mengangkat jasa Kiai Subkhi sebagai sosok sentral bambu runcing. "Dua tahun lalu saat Hari Santri Nasional, Kiai Subkhi sudah diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Gagasan ini sangat menarik dan akan lebih kuat jika didukung dalam Porsema kali ini yang bertempat di Temanggung," katanya.
Dulu, katanya, sudah diseminarkan yang menghadirkan pakar termasuk Kepala Madrasah Mua'allimin dan KH. Anasom yang asli Jumo Temanggung yang sekarang menjadi Ketua PCNU Kota Semarang.
Seperti diketahui, K. H. Subchi memiliki nama lahir Mohamad Benjing. Nama setelah berumah tangga R Somowardojo, Nama setelah Haji:Subchi/ Subki/ Subeki). Beliau lahir di Parakan, Temanggung, 31 Desember 1858 da meninggal di Parakan, Temanggung, 6 April 1959 pada umur 100 tahun. Kiai Subkhi merupakan seorang tokoh pejuang kemerdekaan penggagas senjata bambu runcing. Ia merupakan penasehat Barisan Bambu Runcing bersama dengan Kyai-kyaipengurus lain diantaranya K.H. Sumogunardho, K.H. M. Ali dan K.H. Nawawi dan juga pernah menjadi guru Jendral Sudirman.
Dari sejarah yang tertulis, Kiai Subkhi akan diangkat menjadi brand dalam mengangkat perjuangan kiai dalam berperan memerdekakan NKRI.
Sementara itu, Wakil Ketua LP Ma'arif NU Jateng Fakhrudin Karmani yang juga Panitia SC Porsema menegaskan perlu kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengangkat local wisdom khususnya Kiai Subkhi sebagai sosok Kiai Bambu Runcing. "Teknisnya entah nanti berupa tari, fashion show, atau pertunjukan seni yang lain akan diserahkan kepada EO untuk mengangkat Kiai Subkhi yang laik diangkat sebagai Pahlawan Nasional," kata dia.
Untuk membahas persiapan teknis, panitia akan merapatkan kembali pada Ahad (24/3/2019) yang akan dihadiri semua panitia Porsema XI NU Jateng. (Tb44).
Tambahkan Komentar