Ilustrasi Ub.ac.id |
Dalam falsafah moral ada mazhab deontologi dan utilitarian. Deontologi diwakili oleh Kant dan yang kedua oleh John Stuart Mill.
Utilitarianisme Mill dapat disederhanakan meski agak kurang tepat dalam slogan The greatest happiness for greatest numbers. Yang intinya kebahagiaan demi orang banyak kadang dicapai dengan mengorbankan kelompok minoritas atau sekelompok manusia dibenarkan untuk diabaikan bahkan dikorbankan demi kepentingan manusia yang lebih besar.
Falsafah Utilitarian sering digunakan negara untuk melegitimasi kebijakan kebijakannya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas dan mengorbankan sekelompok atau sejumlah orang minoritas.
Berbeda dengan utilitarian. Deontologi tidak membolehkan hanya demi kepentingan masyarakat banyak lalu kita mengorbankan sekelompok orang atau segelintir manusia.
Dalam kenyataannya, deontologi itu susah dan mustahil diterapkan dalam kehidupan manusia apalagi dalam konteks ekonomi politik sebuah negara.
Kejadian di New Zealand bisa dilihat dalam 2 perspektif di atas, toh kita sudah sering melihat bagaimana banyak atau sejumlah manusia dikorbankan demi kepentingan yang lebih luas lagi. Negara sering melakukan itu.
Tambahkan Komentar