Oleh
Denis Suryawati
Peresensi
adalah Mahasiswa Prodi PAI STAINU Temanggung
Terdapat banyak sejarah yang ada di daerah Temanggung, di
antaranya yang tertulis di buku Sejarah
dan Legenda Desa di Temanggung, Magelang dan Semarang. Dalam buku ini
terdapat 22 sejarah desa yang terdapat di daerah Temanggung, dan kali ini saya
akan membahas tentang jejak sejarah Dusun Plekoran, Kalibanger, Gemawang,
Temanggung.
Asal-usul nama Dusun Plekoran berasal dari nama pendiri Plekoran
yang beranama kiai Lekor. Kata Lekor itu diambil karena kiai tersebut kakinya thekor/ tidak bisa berjalan. Alasan kiai Lekor mendirikan Dusun Plekoran
dengan tujuan agar mudah dalam mensyiarkan agama islam. Kiai Lekor memiliki
cara tersendiri yaitu dengan membawa Kerbau Bule saat memasuki Dusun Plekoran,
dengan mengawali dari sebelah barat dusun. Sampai sekarang masyarakat
mempercayai bahwa dengan adanya Kerbau Bule tersebut membuat hewan ternak yang
dipelihara masyarakat tidak mudah mati dan aman dari curiaan. (Hlm. 133-134)
Selain asal-usul nama Desa Plekoran di atas, di desa ini
juga terdapat tempat-tempat bersejarah di antaranya Sendang Tempel, Kali Ringin
dan Kali Ndelik.
Sendang
Tempel
Yang pertama adalah asal-usul Sendang Tempel, pada zaman
dahulu sendang ini belum dibangun masih berupa perkebunan, ada seseorang yang
bernama kiai Rantam Sari yang menemukan
sumber air yang tertempel pada senderan tembok. Kemudia tempat ini dinamakan
dengan Sendang Tempel dikarenakan sumber mata air itu tertempel. Dalam Sendang
Tempel juga terdapat mitos yang masih dipercayai dan dijalankan oleh masyarakat
setempat, yaitu adanya kepercayaan pemberian sesaji ketika ada seseorang yang
mempunyai hajat seperti pernikahan.
Masyarakat mempercayai yang menunggu Sendang tersebut adalah
Danyang. Akan tetapi masyarakat setempat tidak mengetahui nama Danyang yang
menunggu Sendant tersebut. Namun masih ada beberapa masyarakat yang tidak
mempercayai dengan adanya pemberian sesajen terhadap Sendang tersebut. Tetapi
mayoritas masyarakat percaya akan hal ini. (Hlm.139)
Kali
Ringin
Selanjutnya adalah asal-usul Kali Ringin, menururt cerita
nama Kali Ringin sudah berada sejak
zaman dahulu. Dinamakan Kali Ringin itu karena sejak dahulu di kali tersebut
tumbuh pohon beringin. Kali Ringin juga terdapat mitos yang masih dipercayai
dan dijalankan oleh masyarakat setempat, yaitu adanya cerita dari warga,
penunggu di dalam kali ini adalah seekor ular. Ada beberapa warga yang pernah
melihat seekor ular di dalam kali tersebut, namun yang hanya bisa melihat ular
itu orang yang benar-benar mempunyai ilmu yang tinggi dan bisa melihat tenytang
hal-hal yang seperti itu. Dengan adanya mitos di atas menyebabkan masyarakat
sangat berhati-hati ketika berada dalam kali atau sekitar kali tersebut.
Berhati-hati dalam tindakan maupun perkataan. (Hlm. 141)
Kali
Ndelik
Yang terakhir adalah asal-usul Kali Ndelik, menurut
cerita dari warga Dusun Plekoran, asal-usul dari kali Ndelik itu pada zaman
dahulu ketika ada orang ke kali dan mengambil air di kali tersebut pasti orang
tersebut tidak akan kecewa, karena setiop orang yang menggambil air pasti ada,
walaupun pada saat musim kemarau. Mitos yang masih dipercayai dan dijalankan
oleh masyarakat setempat, yaitu pernah adanya cerita bahwa di kali ini terdapat
penunggu yang ada di kali tersebut. Hal ini didasarkan dengan adanya hal-hal
aneh yang kebanyakan orang rsakan ketika sedang mengambil air di kali tersebut.
Tetapi orang-orang mengabaikan saja karena niat mereka untuk mengambil air,
tidak untuk menggangu si penunggu kali tersebut. (Hlm. 143)
Kelebihan/
Pujian
Buku Sejarah dan
Legenda Desa di Temanggung, Magelang dan Semarang dicetak dengan kertas
yang bagus, bahasa yang digunkan penulis juga mudah untuk dipahami karena
menggunakan bahasa sehari-hari. Serta terdapat bukti lampiran berupa gambar.
Kekurangan/
Kritikan
Buku Sejarah dan
Legenda Desa di Temanggung, Magelang dan Semarang masih terdapat banyak
kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan pemilihan kata. Serta pembahasan yang
masih terlalu singkat dan belum konkret.
Biodata
Buku
Judul : Sejarah dan Legenda Desa di Temanggung,
Magelang dan Semarang
Nama Penulis :Tim
PAI 1B STAINU Temanggung
Nama Editor :Hamidulloh Ibda
ISBN :978-602-53552-7-1
Penerbit: CV. Pilar Nusantara
Tahun Terbit:2019
Cetakan dan Tebal:Cet. 1 dan 21 x 14 cm
Harga:Rp. 55.000
Tambahkan Komentar