Pati, TABAYUNA.com - Dalam memasuki pekan ketiga ramadan, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STIBI Syekh Jangkung Pati, menggelar tadarus puisi dan sinau dongeng, Minggu sore 26/05/2019.
Menempatkan kegiatan di kompleks Stadion Joyo Kusumo, Pati. selain mahasiswa, kegiatan tersebut memantik masyarakat setempat ikut memeriahkan jalanya acara.
Tiyo Ardianto, misalnya, dalam kesempatan tersebut, "membuat puisi itu sederhana, untuk menikmati dan membuat puisi, semua aktifitas yang pernah kita lalui ialah merupakan sebuah puisi, tinggal bagaimana kita mengungkapkanya" terangnya.
Iapun membuat memamerkan kepiawaianya dalam membuat puisi, dengan singkat ia ditantang untuk mempersembahkan dua karya puisinya. Alhasil, dua judul puisi sanggup dirampungkanya dan dibaca di depan dengan judul 'Rameida dan Peronda Rindi'.
Usai Tio, Tsava Kinasih Gusti juga berpendapat, Puisi adalah kebebasan berekspresi kita, dan seni itu bebas, menurutnya.
"Akan tetapi, dari kebebasan-kebebasan kita merangkai kata, jangan lupa kita memiliki tanggung jawab besar terhadap karya yang kita tulis," jelas Sutradara di Film Mata Jiwa karya dari ODM.
"Saya lebih senang mengungkapkan puisi saya melalui musik," sampainya.
ditengah-tengah kegiatan iapun menyapa dengan dua lagu hasil karyanya.
Sementara Ervina, yang berpendapat, dengan dongeng, "kita dapat menyampaikan sebuah pesan, dan dongeng mampu menyampaikanya secara santun (red : tidak frontal)," tutunya Vina.
"Tadarus puisi dan sinau dongeng menjadi kegiatan pemungkas kami (mahasiswa), setelah beberapa pekan selama ramadan, kami selalu aktif membuat kegiatan," terang Fakhrudin, Ketua BEM STIBI.
Untuk kegiatan ini kami kolaborasi dengan kawan-kawan ODM (Omah Dongeng Marwah) Kudus, yang telah bersepakat kami rangkul dalam beberapa agenda di bulan ramadan, tahun ini.
Selain bertadarus puisi dan mendongeng, "diskusi yang kita mulai bakda asar, kami juga membagikan takjil dan live painting oleh Orion Bima Wicaksana, salah satu anak ODM," ujarnya. (tb55/Nurus)
Tambahkan Komentar