Ilustrasi nu.or.id |
Oleh Anisa Rachma Agustina
Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung, Jawa Tengah
Assalamualaikum w.r. w.b
Pemirsa mutiara ramadhan yang dimuliakan Allah
Marhaban Ya Ramadhan
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang amat mulia. Bulan yang di
dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Pada bulan ini
amal baik dilipat gandakan dan semua syaitan dikurung oleh Allah SWT. Semua
muslim di muka bumi sangat menantikan bulan penuh berkah ini karena pada bulan
inilah kita harus menjalankan sebuah ibadah yang termasuk rukun islam yang ke
empat yaitu puasa.
Puasa pada bulan Ramadhan adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang mampu
melakukannya sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 183 yang
berbunyi “Hai orang-orang yang beriman! diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
Ayat tersebut
memerintahkan kita untuk berpuasa di bulan ramadhan. Ibadah puasa dilakukan
dengan cara menahan makan, minum, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga
terbenamnya matahari. Dan kita harus
menghindari dari segala perkara yang membatalkan puasa.
Pemirsa
mutiara ramadhan yang tercinta
Marilah kita jadikan momentum bulan suci ramadhan ini segabai ladang
mengumpulkan pundi-pundi pahala sebanyak-banyaknya, karena pada bulan ini semua
perbuatan baik akan dilipat gandakan
pahalanya. Perbanyak membaca Alquran, shalat lima waktu dengan tepat waktu,
serta melakukan perbuatan yang
diperintahkan Allah dan menjauhi larangannya.
Semoga kita senantiasa diberikan umur yang bermanfaat. Dan berjumpa dengan
malam laitaul qodr adalah malam yang yang dikabarkan oleh Allah sebagai malam
kemuliaan, dimana nilai keberkaha malamitu lebih baik daripada seribu bulan.
Malam dimana para malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi menebarkan salam
hingga terbit fajar. Secaa tegas dijelaska oleh Allah SWT dalam firmannya dalam
Qs. Al-Qadr 1-5 “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam
kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.
Berkaitan
dengan sebab turunnya ayat (sabab nuzul) tersebut diriwayatkan Rasulullah
menceritakan kepada para sahabat bahwa di masa lalu ada pemuda Bani Israil yang
berjihad di siang hari dan beribadah qiyamul lail di malam hari selama seribu
bulan berturut-turut. Para sahabat pun berdecak kagum terhadap amalan pemuda
bani Israil itu dan membayangkan betapa besar pahala orang itu. Namun
Rasulullah saw. menyebutkan adanya pahala yang lebih besar dari itu, yakni amal
ibadah seorang mukmin pada suatu malam yang disebut lailatul qadar.
Di
samping itu lailatul qadar juga disebut oleh Allah SWT sebagai malam
keberkahan.
Wassalamualaikum
w.r. w.b.
Tambahkan Komentar