Temanggung, TABAYUNA.com - Pengurus Lembaga Pendidikan Ma'arif PWNU Jateng sowan di kediaman Rais Syuriah PCNU Temanggung KH. Yacub Mubarok, di Besaran, Parakan Temanggung, Ahad malam (23/6/2019). Hal itu dilakukan sebelum mengawali Pekan Olahraga dan Seni Ma'arif (Porsema) XI LP Ma'arif PWNU Jateng besuk 24-27 Juni 2019.
Ketua LP Ma'arif PWNU Jateng R. Andi Irawan menegaskan bahwa kegiatan itu dilakukan sebagai wahana silaturahmi dan meminta doa agar Porsema XI berjalan lancar, serta meminta masukan terhadap program Ma'arif.
Dalam kesempatan itu, Ma'arif NU Jateng diimbau melakukan 6T. Menurut Mbah Yacub, ada 6T yang bisa dilakukan Ma'arif NU Jateng. Pertama adalah Ta'aruf atau perkenalan. Kedua adalah Ta'ahkha atau seduluran. Ketiga Tarahum atau saling kasih sayang. Keempat, Taawun saling bantu-membantu. Kelima, Tawasau atau saling mengingatkan, memberi nasihat. Keenam, Tada'au saling mendoakan.
Dalam melakukan tugas mendidik, ulama MUI Temanggung ini juga berpesan bahwa pendidikan harusnya melestarikan tradisi menjaga riwayat keilmuan. "Selain Ta'dib, dalam menjalankan pendidikan jangan melupakan riwayat dan tanggungjawab," katanya.
Dijelaskannya, untuk menyesuaikan zaman, penguatan pada guru juga harus dilakukan khususnya pada spirit mengajar. "Gaji berbeda dengan rezeki. Guru di Ma'arif harusnya bekerja, jangan memburu gaji. Jika ada guru menerima musibah, maka harus introspeksi karena guru itu didoakan siswa setiap hari dengan ucapan salam setiap hari," katanya.
Beliau juga berpesan, bahwa Ma'arif dalam merespon zaman harus berhijrah ke dunia teknologi. "Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Ma'arif harus menguatkan penguasaan IT dalam melakukan tugas kependidikan lewat berbagai kegiatan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, selain Ketua LP Ma'arif PWNU Jateng R. Andi Irawan, hadir juga pengurus lain mulai dari Mahmudi Abduh, Ahmad Muzammil, Hamidulloh Ibda dan Abdul Halim.
Kiai Yacub sangat mendukung kegiatan dan program LP Ma'arif PWNU Jateng dalam memajukan sekolah dan madrasah se Jateng. Salah satu program itu adalah Porsema XI NU Jateng di Temanggung pada 24-27 Juni 2019 besuk. (Tb77/bda).
Ketua LP Ma'arif PWNU Jateng R. Andi Irawan menegaskan bahwa kegiatan itu dilakukan sebagai wahana silaturahmi dan meminta doa agar Porsema XI berjalan lancar, serta meminta masukan terhadap program Ma'arif.
Dalam kesempatan itu, Ma'arif NU Jateng diimbau melakukan 6T. Menurut Mbah Yacub, ada 6T yang bisa dilakukan Ma'arif NU Jateng. Pertama adalah Ta'aruf atau perkenalan. Kedua adalah Ta'ahkha atau seduluran. Ketiga Tarahum atau saling kasih sayang. Keempat, Taawun saling bantu-membantu. Kelima, Tawasau atau saling mengingatkan, memberi nasihat. Keenam, Tada'au saling mendoakan.
Dalam melakukan tugas mendidik, ulama MUI Temanggung ini juga berpesan bahwa pendidikan harusnya melestarikan tradisi menjaga riwayat keilmuan. "Selain Ta'dib, dalam menjalankan pendidikan jangan melupakan riwayat dan tanggungjawab," katanya.
Dijelaskannya, untuk menyesuaikan zaman, penguatan pada guru juga harus dilakukan khususnya pada spirit mengajar. "Gaji berbeda dengan rezeki. Guru di Ma'arif harusnya bekerja, jangan memburu gaji. Jika ada guru menerima musibah, maka harus introspeksi karena guru itu didoakan siswa setiap hari dengan ucapan salam setiap hari," katanya.
Beliau juga berpesan, bahwa Ma'arif dalam merespon zaman harus berhijrah ke dunia teknologi. "Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Ma'arif harus menguatkan penguasaan IT dalam melakukan tugas kependidikan lewat berbagai kegiatan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, selain Ketua LP Ma'arif PWNU Jateng R. Andi Irawan, hadir juga pengurus lain mulai dari Mahmudi Abduh, Ahmad Muzammil, Hamidulloh Ibda dan Abdul Halim.
Kiai Yacub sangat mendukung kegiatan dan program LP Ma'arif PWNU Jateng dalam memajukan sekolah dan madrasah se Jateng. Salah satu program itu adalah Porsema XI NU Jateng di Temanggung pada 24-27 Juni 2019 besuk. (Tb77/bda).
Tambahkan Komentar