Kebumen, TABAYUNA.com – Lembaga Pendidikan
(LP) Ma’arif PWNU Jawa Tengah berkunjung ke kantor Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten Kebumen pada hari kamis, 22 Agustus
2019. Kunjungan dilakukan bersama dengan tim Unicef untuk menjalin kerjasama
pengembangan pendidikan inklusif di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, kepala Bappeda Kebumen Ir.
Pudjirahaju menyampaikan konsep “Mewujudkan Kebumen Menjadi Kabupaten Inklusif”.
Menurutnya, inklusif
merupakan sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan lingkungan
fisik dan sosial yang semakin terbuka secara menyeluruh. Hal ini berarti bahwa
ada keterbukaan dan keramahan bagi semua, saling menghargai dan
mengikutsertakan perbedaan karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik,
budaya dan lainnya.
Dalam menuju kabupaten inklusif, masih menurut
Pudjirahaju, terdapat 3 aspek pendekatan, pertama, Spacial Inclusion
(inklusi ruang), yaitu tersedianya infrastruktur yang aksesibel, kedua, social
inclusion (inklusi sosial), yaitu kesetaraan hak dan partisipasi semua, dan ketiga,
economic inclusion (inklusi ekonomi), yaitu tersedia lapangan pekerjaan dan
kesempatan bagi semua warga.
“Kabupaten yang inklusif menjadi sesuatu keharusan
untuk diwujudkan demi mewadahi dan melayani semua warganya. Upaya
penyediaan pelayanan publik dilakukan pada semua sektor dan diperuntukkan untuk
seluruh lapisan masyarakat,tidak ada diskriminasi terutama terhadap 5 kelompok
yaitu anak, perempuan, lansia, kaum miskin dan difabel”, jelasnya.
Sementara kepala Dinas Sosial dan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, dr. A Dwi Budi Satrio, M.Kes menyampaikan
bahwa negara wajib menjamin partisipasi penyandang disabilitas dalam segala
aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, politik, olah raga, seni
dan budaya pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi.
“Kami melaksanakan pelatihan bahasa isyarat Indonesia
(BISINDO) bagi relawan dan tutor, program pembinaan para penyandang cacat dan trauma, program pemberdayaan fakir miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya, dan pelatihan
keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak
jalanan, anak cacat, dan anak nakal”, ungkapnya.
LP Ma’arif mendampingi madrasah inklusif di
Kabupaten Kebumen mulai tahun 2017 dengan satu madrasah sasaran pendampingan yaitu
MI Sidomulyo Ambal. Tahun 2019 ini ada 3 madrasah yang menjadi pendampingan
program pendidikan inklusif yaitu MI Plus Ma’arif NU Jatinegara Sempor, MI
Ma’arif Kemangguan Alian, dan MTs Ma’arif Karangsambung. Pada pelaksanan
workshop, LP Ma’arif juga melibatkan sekolah sebagai peserta yaitu SDN 1
Surotrunan Alian.
Wakil ketua LP Ma’arif yang juga deputy manager
program pendidikan inklusif, Fakhrudin Karmani, menuturkan LP Ma’arif berharap
bisa bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kebumen dalam pengembangan
pendidikan inklusif di Kebumen. “Kami berharap ada kolaborasi antara LP Ma’arif
dan Pemerintah Kebumen dalam program pendidikan inklusif. Selama ini kami masih
berkonsentrasi pada pendampingan madrasah. Dengan penunjukan 20 lembaga
pendidikan baik sekolah maupun madrasah oleh Dinas Pendidikan untuk menjadi
sekolah dan madrasah inklusif, kita bisa bekerjasama mendampingi lembaga pendidikan
di Kebumen” tuturnya.
Sementara pengurus bidang kerjasama antar lembaga,
Miftahul Huda, menyampaikan bahwa LP Ma’arif fokus pada peningkatan kapasitas
madrasah. Terdapat dua workshop yang dilakukan, pertama workshop manajemen
perubahan di madrasah inklusif yang berisi tiga materi utama meliputi
pengenalan tentang inklusi dan pendidikan inklusif, manajemen berbasis
madrasah, dan perencanaan dan penganggaran inklusif. Kedua, workshop kurikulum
pendidikan inklusif yang berisi tiga materi utama meliputi kurikulum,
pembelajaran, dan penjas adative dan futbolnet.
“Di samping guru dan kepala
madrasah, pelaksanaan workshop melibatkan yayasan, komite sebagai peserta. Kami
mengharapkan proses implementasi pendidikan inklusif akan lebih cepat diterima
oleh masyarakat sekitar madrasah atau sekolah” jelasnya yang juga sebagai
program officer pada program pendidikan inklusif kemitraan LP Ma’arif PWNU Jawa
Tengah dengan Unicef.
Pada kesempatan ini, Bappeda mengundang kepala
Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pendidikan,
Dinas Sosial dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, SDN 1 Surotrunan
Alian, MI Ma’arif Sidomulyo Ambal, dan anggota Komite Perlindungan dan
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas Kabupaten Kebumen. Hadir pula pengurus LP
Ma’arif Fakhrudin Karmani, Miftahul Huda, Arim Irsyadullah, dan education
consultant Unicef Supriono Subakir. (tb44/hi).
Tambahkan Komentar