Temanggung, TABAYUNA.com - Waktu menunjukkan pukul 16.23 wib,
rangkaian konferensi cabang telah menyelesaikan agenda pokok yang pertama yaitu
LPJ pengurus periode 2014-2019. Kini agenda yang kedua yaitu pemilihan Rois
Syuriyah dan Ketua Tanfidiyah di mulai.
Prosesi diawali dengan menentukan Ahwa
(Ahlul Halli Wal Aqdi) dan tim formatur yang mewakili perwakilan daerah. Musyawirin
pada akhirnya, memilih 5 orang anggota Ahwa yaitu KH Yacub Mubarok, KH Isa
Bahri, KH Thohir Muhlasin, KH Maftuh Anyudi, dan KH Shodiq Mubasir.
Selanjutnya anggota Ahwa mengadakan musyawarah kecil yang dipimpin
oleh KH Isa Bahri selaku juru bicara Ahwa untuk memilih dan menentukan Rois
Syuriyah periode 2019-2024. Hasil musyawarah memilih dan menetapkan KH Yacub
Mubarok untuk memimpin kembali jajaran kesyuriyahan periode 2019-2024.
“Alhamdulillah musyawarah telah dilakukan secara serius dan
mempertimbangkan berbagai macam sisi. Dari sisi ketokohan dan keilmuan KH Yacub
Mubarok merupakan kyai yang tidak bisa kita ragukan lagi. Maka kami sepakat
memilihnya sebagai Rois Syuriah periode mendatang”, terang pengasuh PP Watu
Gedhe ini.
Sementara itu dalam sambutan pertamanya sebagai Rois Syuriah
periode 2019-2024, KH Yacub Mubarok menjelaskan bahwa dikarenakan faktor usia
yang tidak muda lagi maka tugas harian organisasi mandatnya kami berikan kepada
KH Maftuh Anyudi. Beliau menjelaskan bahwa sepak terjang lembaga kesyuriahan
perlu di topang dengan gerakan energik yang selama ini telah di tunjukkan
beliau (red : KH Maftuh Anyudi).
“Menghadapi dinamika perkembangan zaman yang penuh tantangan dan
hambatan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama membutuhkan sosok KH Maftuh Anyudi
dalam menjalankan roda organisasi secara cepat dan tepat”, pungkasnya.
Menjelang Magrib sidang pleno dilanjutkan dengan agenda pemilihan ketua
Tanfidziyah. Rangkaian acara di mulai dengan mempersilahkan kepada seluruh
perwakilan dari MWC dan PCNU untuk memberikan suaranya. Dari proses pemilihan
menghasilkan KH Muhammad Furqon Masyhuri sebagai ketua Tanfidziyah periode 2019-2024 dengan mendapatkan
19 suara jauh meninggalkan Mupangat pesaningnya yang hanya mendapatkan 1 suara.
Dalam sambutan pertamanya, pengasuh pondok pesantren Al Hidayah Prapak
ini menyampaikan bahwa tugas dan pekerjaan NU ke depan tidak semakin mudah
tetapi justru semakin berat. Banyak agenda organisasi yang perlu untuk diperbaiki
dan diperkuat. Keberadaan kepengurusan NU tingkat ranting yang sudah 100% harus
merembet ke jajaran kepengurusan lembaga dan banom lainnya. Tercatat IPNU-IPPNU
baru menunjukkan angka 50% maka ke depan perlu untuk digarap secara masif.
“Sektor ekonomi juga menjadi konsen kepengurusan kedepan maka
keberadaan toko NU di masing-masing kecamatan menjadi hal yang pokok dan
memohon kesediaan dari masing-masing MWC untuk ikut memberikan suport kepada
keberadaan toko tersebut. Semua cita-cita tersebut tidak akan pernah terwujud
tanpa adanya kebersamaan semua lini yang ada di masyarakat”, lanjutnya.
(Tb33/Khamim).
Tambahkan Komentar