Semarang, TABAYUNA.com - Dalam rangka meningkatkan mutu guru madrasah/sekolah di Jawa Tengah,
Lembaga Pendidikan Ma`arif PWNU Jawa Tengah menggelar Training of Trainer
(ToT) Master Trainer untuk mendukung implementasi Program Pengembangan
Keprofessian Berkelanutan (PPKB) Guru.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Muria
Semarang tanggal 6-9 September 2019. Kegiatan ToT ini akan dilaksanakan dalam
tiga tahapan yaitu In Service Learning (In) 1, On The Job, dan In Service
Learning (In) 2.
PPKB Guru adalah pengembangan kompetensi bagi guru
yang dilaksanakan sesuai dengan Kebutuhan, Bertahap, dan Berkelanjutan. Adapun
komponen dari PKB adalah pengembangan diri, publikasi Ilmiah dan karya
inovatif. Dasar pelaksanaan PKB Guru adalah Peraturan Menteri Agama (PMA) No.
38 Tahun 2018 tentang PKB Guru.
Adapun peserta kegiatan ToT ini meliputi unsur
Pengurus LP Ma`arif Wilayah dan Cabang, Tim Pengembang LP Ma`arif Wilayah,
Kepala Madrasah/Sekolah, Pegawas Sekolah/Madrasah, dan Dosen. Hadir sebagai
Nara Sumber adalah Tim Konsultan TASS Kemenag RI, Tim Pengembang PKB Pusat
Kemenag RI, dan Konsultan INOVASI Kemendikbud.
Ketua PWNU Jawa Tengah, Drs. KH. Mohammad Muzammil menyampaikan dukungan
terhadap ikhtiar LP Ma`arif Jawa Tengah yang ingin melayani guru-guru NU di
madrasah/sekolah dengan meningkatkan mutu. Kiai Muzammil juga
mengingatkan Bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini dalam rangka melayani umat
yang tujuannya sangat luhur dan harus diterjemahkan lebih operasional, sehingga
kita bisa mencapai tujuan NU secara gradual.
“Watak kependidikan yang diajakrkan ulama kita sangat
luhur. NU adalah pelopor dengan pesantrennya yang diakui dunia. Pesantren bisa
melahirkan karakter jamaah dengan konsep bahagia dunia akhirat. Dengan istilah guru atau digugu dan
ditiru itulah konsep sebenarnya. Oleh karena itu kalau ada perilaku murid yang
menyimpang maka sesungguhnya itu cerminan dari kita sendiri sebagai guru,” demikian pesan Kiai Muzammil.
Perwakilan Kementerian Agama Jawa Tengah Dr. H. Nur Abadi, M,Pd,
menyampaikan apresiasi kepada PWNU dan LP Ma`arif yang punya inisiasi yang luar
bisa untuk melaksnakan PPKB untuk guru madrasah di Jawa Tengah. Menurutnya, 95%
madarsah di Jawa Tengah adalah swasta dan 93% adalah madarsah dibawah pembinaan
LP Maa`rif. Makanya kalau maarif tidak melakukan pembinaan bisa jadi 10 – 15
tahun para Guru madrasah baru ketemu Diklat atau Bisa jadi sampai pensiun tidak
pernah di Diklat.
“Ini kalau tidak ada komitemen yang kuat dari LP
ma`arif pasti tidak akan bisa dilaksanakan. Kami bertanggungjawab memberikan
pembinaan kepada lembaga pendidikan di Jateng terutama Madrasah tetapi di
Kanwil kalau sudah bicara workshop, satu angkatan itu hanya hanya 80 orang
sementara di Jateng ada 102.000 guru,” jelas Nur Abadi yang juga penasihat LP Ma`arif PWNU Jawa Tengah.
Sementara dalam sambutannya, Ketua LP Ma`arif Jawa
Tengah R Andi Irawan menyampaikan hakikat tujuan pendidikan adalah sebagai jalan menuju kebahagian dunia
akhirat. Hal tersebut akan dicapai kalau pendidik dan Kiainya berkualitas atau
bermutu, tanpa ustadz/gur yang memiliki kualiatas yang baik akan sangat sulit
sekali menghasilkan SDM yang profesional.
“Dalam
konteks inilah seorang guru/kepala madrasah sebagai stakeholder utama memiliki
peran mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas untk ditransfer ke
murid-muridnya. Di sinilah program PKB sangat relevan,
menjawab problem rendahnya mutu guru madarsah di bawah naungan LP Ma`arif,” ungkapnya.
Lebih
lanjut Andi menyambut gembira sekali dengan program PKB sebagai perwujudan
implementasi program LP Ma`arif Jawa Tengah dengan dukungan pendampingan dari
Kementerian Agama melalui TASS dan Tim pengembang PKB Guru Kemenag RI.
Menurut dia, program
PKB menurutnya juga sebagai perwujudan belajar dari pendiri NU Mbah Hasyim
Asy`ari yang tidak hanya sebagai Kiai tetapi juga pendidik, penulis dan selalu
berkarya sebagiman komponen yang ada di PPKB yaitu pengembangan diri, publikasi
Ilmiah dan karya inovatif. (tb11/Ibda).
Tambahkan Komentar