Temanggung, TABAYUNA.com - Setelah resmi diumumkan melalui media daring, Anisa Rachma Agustina mahasiswi STAINU Temanggung yang menjadi nominator pemenang lomba jurnalistik yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Keluarga diundang dalam malam penganugerahan yang bertempat Hotel Menara Penisula Taman Balai Kartini DKI Jakarta pada 5-7 November 2019. Ia mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta, piala dan sertifikat.
"Pengalaman berharga bisa diundang dan hadir sebagai salah satu nominator lomba jurnalistik yang diadakan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Hal yang tidak pernah terpikir sebelumnya bisa bertemu dengan para juru tulis hebat dari seluruh Indonesia, berbincang dan bergurau yang kebanyakan mereka sudah pada senior dan dari berbagai macam profesi, mendapat banyak penyuluhan tentang pentingnya pendidikan keluarga, khususnya untuk anak di usia dini," kata aktivis PMII Komisariat Trisula tersebut.
Panitia memaparkan, terdapat 183 yang ikut lomba jurnalistik kategori opini dan menjadi 10 besar dari jumlah pengirim sebanyak itu suatu kehormatan yang luar biasa, yang notabennya baru mencoba-coba dunia tulis. "Saya akan lebih giat belajar untuk mengasah kemampuan saya di dunia baru dan menyenangkan ini," lanjut dia.
Tiga hari dua malam di Jakarta, kata dia, tentunya hal yang tidak bisa terlupakan dan akan selalu terkenang, memacu dan memotivasi saya untuk memperbaiki tulisan saya lagi agar suatu saat bisa kembali bergabung dengan keluarga Kemendikbud kembali.
"Saya bersyukur kepada Allah SWT yang memberikan kesempatan untuk saya bisa menjadi salah satu nominator dari lomba ini, walaupun belum membawa juara tapi ini adalah pacuan untuk ke depannya, hal yang membuat saya lebih semangat untuk menulis adalah senyum kedua orang tua saya, yang waktu itu ikut mengantar saya ke bandara saya harus bisa membuat senyum itu kembali merekah di suatu hari nanti. Di sana saya juga bertemu dengan 32 orang tua hebat dari seluruh Indonesia, para orang tua hebat ini juga mendapat penghargaan dari Kemendikbud," jelasnya.
Satu pesan saya, lanjut dia, sebenarnya semua orang bisa menulis, namun tidak semua orang mau menulis. "Mari mulai membiasakan menulis, terus belajar dan jangan malu bertanya pada yang berkompeten di bidang tulis menulis, seperti dosen, teman-teman yang lainya, Pak Ibda misalnya. Selamat mencoba tulisanmu sudah dituggu oleh redaksi surat kabar," tutup dia. (Tb77/Usman).
"Pengalaman berharga bisa diundang dan hadir sebagai salah satu nominator lomba jurnalistik yang diadakan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Hal yang tidak pernah terpikir sebelumnya bisa bertemu dengan para juru tulis hebat dari seluruh Indonesia, berbincang dan bergurau yang kebanyakan mereka sudah pada senior dan dari berbagai macam profesi, mendapat banyak penyuluhan tentang pentingnya pendidikan keluarga, khususnya untuk anak di usia dini," kata aktivis PMII Komisariat Trisula tersebut.
Panitia memaparkan, terdapat 183 yang ikut lomba jurnalistik kategori opini dan menjadi 10 besar dari jumlah pengirim sebanyak itu suatu kehormatan yang luar biasa, yang notabennya baru mencoba-coba dunia tulis. "Saya akan lebih giat belajar untuk mengasah kemampuan saya di dunia baru dan menyenangkan ini," lanjut dia.
Tiga hari dua malam di Jakarta, kata dia, tentunya hal yang tidak bisa terlupakan dan akan selalu terkenang, memacu dan memotivasi saya untuk memperbaiki tulisan saya lagi agar suatu saat bisa kembali bergabung dengan keluarga Kemendikbud kembali.
"Saya bersyukur kepada Allah SWT yang memberikan kesempatan untuk saya bisa menjadi salah satu nominator dari lomba ini, walaupun belum membawa juara tapi ini adalah pacuan untuk ke depannya, hal yang membuat saya lebih semangat untuk menulis adalah senyum kedua orang tua saya, yang waktu itu ikut mengantar saya ke bandara saya harus bisa membuat senyum itu kembali merekah di suatu hari nanti. Di sana saya juga bertemu dengan 32 orang tua hebat dari seluruh Indonesia, para orang tua hebat ini juga mendapat penghargaan dari Kemendikbud," jelasnya.
Satu pesan saya, lanjut dia, sebenarnya semua orang bisa menulis, namun tidak semua orang mau menulis. "Mari mulai membiasakan menulis, terus belajar dan jangan malu bertanya pada yang berkompeten di bidang tulis menulis, seperti dosen, teman-teman yang lainya, Pak Ibda misalnya. Selamat mencoba tulisanmu sudah dituggu oleh redaksi surat kabar," tutup dia. (Tb77/Usman).
Tambahkan Komentar