Temanggung, TABAYUNA.com - Mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) STAINU Temanggung di SMK Negeri Tembarak resmi ditarik pada Kamis pagi (20/2/2020). Penarikan itu dilakukan dosen pembimbing lapangan Hamidulloh Ibda. Hadir juga Kepala SMKN Tembarak Fahmi, S.TP., guru pamong Syaiful Anwar, S.Pd.I, dan Suryanto, S.Pd.I serta mahasiswa PPL.
Dalam sambutannya, Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa PPL selain menguatkan empat kompetensi guru dan delapan keterampilan mengajar, juga memberikan pengalaman di sekolah atau madrasah praktikan. "Tugas mahasiswa selain belajar di kampus juga belajar di lapangan. Selain PPL juga ada KKN yang dinaungi LP3M dalam mengembangkan kompetensi serta aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," beber Kaprodi PGMI STAINU Temanggung itu.
Sementara itu, Kepala SMKN Tembarak, Fahmi, mengatakan bahwa apa saja yang didapat mahasiswa harus diamalkan khususnya hal-hal baru dalam kegiatan belajar mengajar.
Pihaknya juga menceritakan kala PPL waktu kuliah dulu yang memang membutuhkan perjuangan. "Apa yang didapatkan selama praktik mengajar ini dapat diterapkan. Saya juga mengalami hal seperti itu pada tahun 1991," katanya.
Menjadi guru itu, kata dia, harus dijadikan cita-cita. "Kalau adik-adik saat masuk kelas pertama biasanya keluar keringat dulu. Begitu masuk kelas berikutnya pasti berbeda," kata dia.
Di akhir sambutan, ia mengapresiasi PPL STAINU Temanggung itu dengan harapan ke depan dapat sinergi lagi bahkan mengusulkan untuk menambahkan waktu PPL. (Tb55).
Dalam sambutannya, Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa PPL selain menguatkan empat kompetensi guru dan delapan keterampilan mengajar, juga memberikan pengalaman di sekolah atau madrasah praktikan. "Tugas mahasiswa selain belajar di kampus juga belajar di lapangan. Selain PPL juga ada KKN yang dinaungi LP3M dalam mengembangkan kompetensi serta aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," beber Kaprodi PGMI STAINU Temanggung itu.
Sementara itu, Kepala SMKN Tembarak, Fahmi, mengatakan bahwa apa saja yang didapat mahasiswa harus diamalkan khususnya hal-hal baru dalam kegiatan belajar mengajar.
Pihaknya juga menceritakan kala PPL waktu kuliah dulu yang memang membutuhkan perjuangan. "Apa yang didapatkan selama praktik mengajar ini dapat diterapkan. Saya juga mengalami hal seperti itu pada tahun 1991," katanya.
Menjadi guru itu, kata dia, harus dijadikan cita-cita. "Kalau adik-adik saat masuk kelas pertama biasanya keluar keringat dulu. Begitu masuk kelas berikutnya pasti berbeda," kata dia.
Di akhir sambutan, ia mengapresiasi PPL STAINU Temanggung itu dengan harapan ke depan dapat sinergi lagi bahkan mengusulkan untuk menambahkan waktu PPL. (Tb55).
Tambahkan Komentar