Semarang, TABAYUNA.com - Dalam Focus Group Discussion (FGD) "Bersama Pengawas Sekolah Penggerak Ma'arif NU mewujudkan Sekolah Ma'arif Hebat Nusantara Kuat" di Hotel Muria Semarang, Ketua LP Ma'arif PCNU Banyumas Dr. Fauzi, M.Ag., turut hadir via zoom menyampaikan materi, Sabtu (26/9/2020).
Sebelum menyampaikan banyak materi, pihaknya sharing pengalaman dari LP Ma'arif PCNU Banyumas disampaikan dalam kegiatan tersebut. “Kita harus bangga sekolah di Ma`arif. Inilah subtansi manajemen kita berhasil. Ada trust, bangga menyekolahkan anaknya di Ma`arif. Dan kita sudah banyak menyasar masyarakat perkotaan. Ada 3 sekolah di kota yang beberapa tahun yang lalu miskin peminta. Dalam 2 tahun ini mereka sudah langsung melejit bisa 2 rombel bahkan menolak. Ada gerakan masyarakat perkotaan menyekolahkan di Ma`arif dan ada yang di kota harus terus bangun," tegas Wakil Rektor I IAIN Purwokerto tersebut.
Masyarakat Kota Purwkerto yang NU-nya kurang mainded, lanjut dia, dan ini menjadi proyeksi kita. Kita ingin sekolah kita bergerak menjadi kebanggaan, lanjut dia, sehingga proyeksi mewujudkan menyekolahkan anak di Ma`arif. "Bahkan ada sekolah yang mengantar mobil. Karena sekolah itu sudah bergeser menjadi sekolah kelas bawah sampai atas," lanjutnya.
Kita harus mendesain agar masyarakat punya kepercayaan dan kemantapan karir di Ma`arif. Maka layanan Ma`arif yang bermutu. Stakeholders kita memiliki layanan yang bermutu. "Kita harus bangga dan anak-anak orang NU harus bangga menyekolahkan anak NU," katanya.
Gerakan ayo sekolah di Ma`arif harus terus digelorakan. "Kita ada 198 Sekolah/Madrasah Ma`arif di bawah Ma'arif NU Banyumas yang terus kita genjot mutunya," lanjut dia.
Dr. Fauzi juga menjelaskan beberapa pilar kekuatan Maarif. "Pertama adalah akidah Ahlussunnah Waljamaah menjadi centre of power, lalu SDM, manajemen, ekonomi, jaringan/kemitraan," tegasnya.
Untuk mewujudkan hal itu, ada sepuluh gerakan menuju kebanggan Ma'arif. Pertama, penguatan akidah Ahlusunnah Waljamaah Annahdliyah. Kedua, penguatan kelembagaan, tata kelola, dan sinergitas. Ketiga, peningkatan layanan proses pendidikan dan penjaminan mutu.
Keempat, pengembangan dan peningkatan mutu SDM. Kelima, penguatan kemandirian melalui pengembangan potensi ekonoki dan kewirausahaan.
Keenam, penguatan jaringan kerjasama. Ketujuh, pengembangan sistem informasi, media, dan publikasi. Kedelapan, pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Kesembilan, optimalisasi pemanfaatan dan pendayagunaan aset. Kesepuluh, peningkatan kesejahteraan.
Usai penyampaian materi pertama via zoom, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi oleh pengawas sekolah di bawah Dinas Pendidikan perwakilan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. (Tb11/HI).
Tambahkan Komentar