Semarang, TABAYUNA.com - LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama pengawas madrasah Kementerian Agama di Jawa Tengah pada Sabtu, 5 September 2020. FGD yang diselenggarakan di Hotel Muria Semarang ini mengambil tema “Bersama Pengawas Madrasah Penggerak Ma’arif Mewujudkan Ma’arif Hebat Nusantara Kuat dan Madrasah Hebat Bermartabat”.
Kegiatan yang
menghadirkan 37 pengawas Kementerian Agama di Jawa tengah, tim pengembang
Ma’arif, dan pengurus LP Ma’arif PWNU Jawa tengah ini dimaksudkan untuk
meningkatkan peran pengawas penggerak Ma’arif NU dalam menjamin mutu satuan
pendidikan LP Ma’arif di semua kabupaten di Jawa Tengah, juga untuk mendukung
program madrasah reform Kementerian Agama.
Ketua LP Ma’arif,
Ratna Andi Irawan mengatakan bahwa sebagian besar madrasah di Jawa Tengah
dikelola oleh Ma’arif dan pengawas madrasah juga banyak dari orang-orang NU,
sehingga peran pengawas sangat dibutuhkan dalam mengawal dan memajukan
madrasah. “secara kualitas madrasah satu dengan yang lain tidak sama. Dengan potensi
pengawas yang sebagian besar adalah dari NU, maka diharapkan pengawas dan
Ma’arif bisa bergerak bersama-sama memajukan madrasah di Jawa Tengah” ucapnya.
Andi menambahkan, kegiatan
FGD saat ini dilaksanakan bersama pengawas madrasah dari Kementerian Agama
karena sebagian besar lembaga pendidikan di Ma’arif adalah madrasah sehingga
didahulukan. Pertemuan dengan pengawas sekolah dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan juga akan diagendakan. Selanjutnya pengawas baik madrasah maupun
sekolah diharapkan akan bersama-sama membantu peningkatan kualitas madrasah dan
sekolah Ma’arif di masing-masing kabupaten/kota. “pengawas madrasah dan sekolah
yang tergabung dalam tim Pengawas Madrasah/Sekolah Penggerak Ma’arif akan
bekerjasama dalam meningkatkan kualitas madrasah dan sekolah” imbuhnya.
Dalam sambutannya,
ketua PWNU Jawa Tengah, Drs KH Mohammad Muzammil menyampaikan bahwa Nahdlatul
Ulama memiliki tugas mempertahankan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah
dan mempertahankan NKRI. Di dunia pendidikan, karakter, wawasan keislaman dan
semangat kebangsaan yang diajarkan harus saling mengisi. Sehingga dengan bekal
itu, alumni-alumni Ma’arif siap mengisi semua sektor yang ada. “karakter
Indonesia adalah akhlakul karimah, termasuk peserta didik. Moral dan akhlak
adalah dasar utama pendidikan” jelasnya.
FGD yang dipandu
oleh Fakhruddin Karmani dan Miftahul Huda ini menghasilkan 4 poin yang menjadi
fokus pendampingan Pengawas Penggerak Ma’arif yaitu peningkatan mutu dan
pengembangan tenaga pendidikan, ideologisasi melalui kurikulum ke-NU-an,
monitoring dan penjaminan mutu, dan pendampingan akreditasi madrasah.
Kegiatan ini
dihadiri tim pengembang Ma’arif Jawa Tengah, pengawas madrasah di Jawa Tengah,
ketua dan sekretaris Pokjawas madrasah Jawa Tengah. Hadir pula pada FGD ini pengurus
LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah tim kurikulum Ma’arif Muammar Ramadhan dan Muhammad
Syaiful, wakil sekretaris Zaedun, bendahara Ahmad Muzamil, Rifki Muslim, Fikri
Sholahudin, M Zainudin Akhlis, dan M Yasin. (TB55).
Tambahkan Komentar